Three (Balasan Terbaik)

61 37 57
                                    


Tok tok.
Ketukan jari Zemira pada meja mengusik ketenangan lelaki yang sedang memejamkan matanya.

"Bangun Agam, jangan tidur mulu. Masih pagi juga, nanti gantengnya ilang lo." Ucap Zemira dengan nada manja.

"Najis." Decak Agam sambil memalingkan wajahnya.

"Jahat banget sih." Gumam Zemira.

"Oke, kalo kamu gak bangun aku bakalan ngoceh terus disini, biarin aja kamu mau budek kek risih kek terganggu kek. Aku gak peduli yang penting kamu bangun terus,,,"

"Apa!" Bentak Agam.

Zemira terperanjat dan mengerjapkan mata beberapa kali, seisi kelas memandang mereka sekarang. Seandainya gadis lain yang berada di posisi ini pastilah gadis itu akan marah lalu meninggalkan Agam, tapi sayangnya itu Zemira gadis idiot yang penuh ambisi untuk bisa berbicara dengan Agam.

"Ak,,,"

"Zem!" Teriak Stella memotong ucapan Zemira.

Bukannya menyahut Zemira malah mengabaikan Stella, sehingga Stella membuat pilihan untuk menariknya saja.

"Ayok buruan! Lo di panggil bu Sekar!" Panik Stella.

"HAH! sumpah demi?" Zemira memeluk Stella dengan erat.

"Agam, nih jaket Agam." Zemira meletakkan jaket hitam yang dilipat rapi di atas meja Agam.

"Aku tinggal dulu ya!"  Teriak Zemira sambil berlari keluar kelas bersama Stella.

Agam kembali melanjutkan tidurnya, tanpa menyadari bahwa Abian menatapnya dengan tanda tanya besar.

'apa-apaan, kenapa jaket Agam ada pada Zemira?'

***
Langkah Zemira dan Stella beriringan dengan bunyi khas sepatu yang bergesekan dengan keramik. Senyum bahagia tak kunjung layu dari wajah mereka.

"Akhirnya ya Stella." Kagum Zemira.

"Iya Zem, perjuangan kita selama satu taun gak sia-sia." Jawab Stella tak kalah kagum.

"Eh tapi, Zem. Foto apa yang lo kirim ke Bu Sekar?" Tanya Stella.

"Kenapa emang?"

"Gapapa sih, pasti objek lo bagus sampai Bu Sekar minta lo ngembangin fotonya." ucap Stella dengan santai.

"HAH?!"

"biasa aja kali kagetnya." Ujar Stella sambil mendorong dagu Zemira agar mulutnya tertutup.

'harusnya gue gak ngirim foto Agam sama Bu Sekar, sekarang gimana caranya gue dapetin foto Agam lagi coba. Zemira bego!'

"Zem! Lo gak mau balik ke kelas?" Tanya Stella yang berjarak 3 meter di depan Zemira.

"Ini lagi mencoba melangkah kok." Ujar Zemira dengan senyum terpaksa.

"Eh bentar deh." Stella kembali berbalik menyusul Zemira.

"Jaket Agam kok bisa ada di elo sih?"

"Oh, itu. Iya kemaren dia minjemin jaketnya." Ujar Zemira dengan wajah sumringah.

"Kok bisa?"

"Ya bisa lh, ngapain enggak?" Zemira melalui Stella yang sedang berpikir keras dengan kalimat ambigu yang dikeluarkannya.

Satu,, dua,, tiga,,,
Stella tau sekarang.

"ZEM, ITU FOTO AGAM KAN?! IYA KAN?!" Stella berlari menyusul Zemira yang semakin melajukan langkahnya.

***
Pelajaran bahasa Indonesia sedang berlangsung, suasana kelas selalu membosankan jika berhubungan dengan pelajaran ini.

Seakan dihipnotis, seluruh organ tubuh meminta untuk mengabaikan pelajaran ini. Dibandingkan dengan siswa serius ada lebih banyak siswa yang sibuk mencoret-coret buku dengan malas, sebagian bahkan memejamkan mata. Seperti yang dilakukan Agam dengan earphone di telinganya, mudah sekali dia mengabaikan Bu Nendy yang sedang berbicara panjang lebar.

Fall for [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang