Vive (pasar malam)

44 21 2
                                    

💐💐💐 HAPPY READING💐💐💐


"Hay, Agam. Bubu ku sayang."

Agam semakin menenggelamkan kepalanya diantara kedua tangannya, bahkan musik yang didengarnya sekarang dikalahkan oleh sapaan Zemira.

"Agam, kekantin yuk. Zem laper." Ajak Zemira dengan nada khas manjanya.

Agam membuka tasnya dan mengeluarkan kotak hijau yang diberikan Ganesha tadi pagi, "makan ini aja, kalonya emang mau ke kantin pergi sendiri sana." Ketus Agam sambil menyerahkan kotak makannya.

Kotak makan itu diterima dengan senang hati oleh Zemira, "Agam bawa bekal buat Zem?"

"Jadi laper gak sih? Tinggal makan doang berisik banget." Ujar Agam.

"Oke deh, masakan Agam pasti enak." Senyum diwajah Zemira mengembang.

Entah secara sadar atau tidak Agam  tertawa kecil, 'bego, yakali gue masak buat lo. Masak air aja gosong' batin Agam.

"Agam kenapa ketawa? Mau makan bareng Zem, sini."

"Ogah, liat muka lo aja enek." Gerutu Agam.

"Agam, besok kan libur. Kita jalan-jalan yuk nanti malem." Ajak Zemira ditengah kegiatan makannya.

"Ogah." Tolak Agam dengan singkat.

"Ke pasar malam di deket taman Agam, pasti seru deh." Bujuk Zemira.

"Males gue, yang ada lo kedinginan. Repot gue." Ketus Agam.

"Enggak kok, Zemira janji deh gak akan nyusahin Agam. Ya?" Ujar Zemira tanpa patah semangat.

"Iya? Mana jaket gue yang tadi malem? Gak lo balikin kan?"

"Zemira lupa, abisnya belum sempat dicuci. Beneran deh tadi malam tu Zem capek banget. Tadi aja berangkat kesiangan."

Sebotol yogurt pisang dan sebungkus roti diletakkan di atas meja Zemira, siapa lagi kalau bukan Abian.

"Wih makan bekal nih?" Tanya Stella.

"Iya, dari Agam." Jawab Zemira dengan senyuman.

"Ini buat gue ya Bi?" Tanya Zemira pada Abian.

Abian hanya mengangguk.

"Iya, abisnya lo gak nyusul kita ke kantin. Abian takut lo kelaparan, hehehe." Ujar Stella.

"Agam mau kemana?" Tanya Zemira saat Agam bangkit dari duduknya.

"Beliin pacarku yang cantik ini minum, mau titip apa bee." Ujar Agam.

Abian memalingkan wajah sejenak, sebelum kemudian duduk di kursinya. Satu-satunya jalan yang mungkin akan mengurangi sakit hatinya adalah meninju Agam, tapi bagaimana caranya? Zemira pasti akan mengamuk jika Abian melukai pacarnya.

"Terserah Bubu aja." Jawab Zemira.

'najis, gak tau aja lo yang gue maksud itu bee bukan by' batin Agam.

"Oh iya, makasih banyak ya Abian." Ujar Zemira sambil mengangkat yogurt dan roti pemberian Abian.

"Sama-sama, Zem. Abisin semuanya." Kata Abian, yang disambut anggukan semangat dari Zemira.

'cuma gitu doang bilang makasih? Lah dia makan bekel gue gak bilang makasih' batin Agam saat melewati pintu kelas.

***
"Udah kaya babu aja gue." Gumam Agam di sela perjalanannya menuju kelas dengan sebotol air mineral di tangannya.

Fall for [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang