Gadis itu masih saja merapalkan sumpah serapah pada pria yang 10 cm lebih tinggi darinya sejak 15 menit lalu. Kakinya dihentak-hentakkan ke tanah, menyalurkan seluruh amarahnya. Bagaimana tidak ? Pria itu terus melarangnya untuk membeli permen karet yang disukainya. Huh! Kesal sekali pokoknya.
Untung saja Jeon Jungkook itu orangnya penyabar. Sabar akan semua tingkah laku Han Soora. Adik kelasnya itu memang tidak tau malu. Padahal dulu sebelum kenal dekat dengan Jungkook, menatap mata saat diajak bicara saja tidak berani. Bahkan sampai kedua tangannya disatukan di depan tubuh—saking gugupnya.
Kedekatan keduanya itupun tak disengaja. Saat itu Jungkook melihat Soora seorang diri dipinggiran toko saat menunggu hujan reda, padahal sudah menunjukkan hampir pukul 8 malam. Jungkook memang tak tau nama Soora saat itu, dia hanya sering melihatnya saat di sekolah.
Soora memang terbilang memiliki proporsi tubuh yang ideal. Ditambah lagi wajahnya yang menggemaskan. Mungkin itu yang menjadikan daya tarik Soora untuk sering dilihat Jungkook disekolah.
"Sudah marahnya ?"
"Tidak usah mengajak Soora bicara"
Mau tau bagaimana Soora Dimata Jungkook sekarang ? Tangan yang dilipat didepan dada, bibir merah yang sengaja dimanyunkan sebagai tanda sebal pada Jungkook, serta pandangan yang lebih setia pada kaca samping. Jungkook tidak marah. Diam-diam ia mengulas senyum dan tertawa kecil.
"Ya sudah. Padahal aku membelikanmu sesuatu" godanya pada Soora. Sontak gadis itu melirik Jungkook. Tangannya sudah tepat berada dikedua pahanya.
"Memangnya Oppa membeli apa ?" tanya Soora melembut.
Jungkook pun tak merespon kalimat Soora. Ia sengaja ingin menggoda Soora lagi. Merasa tak mendapat jawaban dari Jungkook, gadis itu sempat berteriak tepat disamping telinga Jungkook, hingga sang pemilik telinga sedikit terjingkak. Ya Tuhan, untung saja adik kelasnya ini menggemaskan. Jungkook jadi tidak sabar ingin menerkamnya.
"Soora..." Panggilnya lembut. "Bisa tidak jangan berteriak didekat telingaku ? Jika ingin berteriak, berteriaklah dibawahku".
"Berteriak yang bagaimana yang Oppa maksud ?"
Astaga! Jungkook lupa. Soora itu masih sangat polos. Kelewat polos malah. Jangan sampai dirinya mengotori pikiran Soora sebelum waktunya. "Aaa tidak, bukan apa-apa", jawab Jungkook yang sedikit kikuk akibat perkataan bodohnya tadi. Ia segera memberikan permen karet yang diinginkan Soora, agar gadis itu tak bertanya lebih jauh lagi. "Ini untukmu".
Kebahagiaan Jungkook jadi berlipat-lipat saat ini. Melihat Soora tersenyum senang saat menerima permen karet pemberiannya. Kebahagiaan itu tak berlangsung lama saat–
"Tapi Soora ingin rasa blueberry, tidak semangka" wajahnya memelas. "Pokoknya kita kembali ke toko tadi. Soora ingin yang blueberry".
Astaga, apa seperti ini yang ayah rasakan saat ibu mengidam?—batin Jungkook.
.
.
.
TBC
Ya ampun, kasihan banget si Juki 😂.
Aku pengen deh jadi Soora. Ra tukeran yuk 😂Ekspresi Jungkook waktu dia setelah sadar habis keceplosan ngomong "Jika ingin berteriak, berteriaklah dibawahku" 😂
Ini cerita baru guys... Entah tiba² kepikiran aja gitu pengen buat yang lucu-lucu menggemaskan 😂.
Visual Soora, bisa dibayangkan sesuai keinginan yaa..💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Jelly
RomanceMenyukai adik kelas, mungkin itu terdengar klasik. Namun, alasan Jungkook menyukai Soora, karena gadis itu menyukai warna merah. Semua harus merah. Red Jelly itu panggilan Jungkook untuk Soora. Tau tidak kenapa Jungkook memanggilnya seperti itu ? ...