14. Hi,

640 60 3
                                    

Terjemahan ff karya jungjoonyoung5555

A/N dari author:

Berhati-hatilah dengan apa yang kamu harapkan.

3rd person POV

"Kenapa aku tidak melihat hal-hal bodoh di timelinemu hari ini...?" Ibu Beam menghujani Beam dengan pertanyaan begitu dia menelepon Beam pada Jumat sore.

Beam berkedip. Dia sedang dalam perjalanan ke mobilnya setelah kelas sore berakhir. "Maksud ibu apa?"

"Pacarmu itu, di mana dia? Sudah meninggalkanmu karena kamu menyemburkan api dari mulutmu?" Tanya Ibu sinis.

Beam tertawa. "Ya."

Hening.

"Apa maksudmu 'ya'...?" Tanya ibu.

"Kami putus." Kata Beam. "Kamu benar, dia bisa melakukan lebih baik dariku."

Hening. Ibu berkedip. Dia jarang salah membaca seseorang dan dia yakin Forth tidak akan melakukan itu. "Dia tidak akan mengkhianatimu. Apa kamu berselingkuh?"

Beam tertawa. "Serius?" Dia masuk ke mobilnya, menyalakannya, tapi tetap di kursi pengemudi. "Bagaimana bisa ibu berpikir seperti itu..."

"Karena dia tidak akan melakukannya! Apa lagi yang bisa membuatmu putus?" Ibu heran. Forth berjanji dia tidak akan....

Beam berkedip. Dia menatap kosong ke tempat parkir. "Kupikir ibu tidak ingin kami...."

"Jangan menyalahkanku!"

Beam berkedip. Dia menutup matanya. "Bukan begitu."

Hening.

"Aku bertemu ibunya."

"Dia membuatmu putus?! Sebutkan namanya dan aku akan...."

Beam tertawa. "Tidak. Jangan! Dia malaikat. Malaikat betulan, bukan malaikat maut sepertimu. Jika ini Cinderella, dia akan menjadi Cinderella sementara ibu, ibu tiri yang jahat."

Ibu terkesiap. "Hei!"

Beam tertawa.

Hening.

"Apa yang terjadi?" Tanya ibu.

Beam mendesah. Dia sudah memberi tahu Phana dan Kit kebohongan, seharusnya mudah mengatakannya kepada ibu. "Ibu Forth menyukaiku beberapa menit setelah kita bertemu. Dia bahkan menyuruhku memanggilnya 'ibu'. Dia... bilang aku anak yang baik."

Ibu berkedip.

"Dia bahkan berharap aku akan menemukan istri yang luar biasa karena aku pantas mendapatkan itu...." Beam tidak bisa menyelesaikannya. "Dia bilang... aku mungkin akan memberi pengaruh yang baik untuk Forth, karena biasanya dia akan membawa pulang anak-anak nakal, bertato, sebagai teman-temannya. Dan aku...." Dia berhenti. "Tidak tega memberitahunya bahwa aku adalah pacar putranya.

Jadi, aku malah meminta Forth untuk putus."

Ibu masih diam.

Beam menyandarkan kepalanya ke sandaran kepala. "Tidak apa-apa, Bu, kami baru berkencan selama dua minggu, kami bahkan belum berhubungan seks. Ini demi kebaikan."

Ibu menggigit bibirnya.

Hening.

"Apa kamu punya rencana malam ini?" Tanya ibu.

"Kamu tahu aku." Beam menyeringai. "Jumat malam, ibu tahu aku akan ada dimana...?"

Ibu mengatupkan bibirnya. "Ya. Aku tahu. Di bandara, menjemputku."

[FF] Two WeeksWhere stories live. Discover now