19. Love Story

694 54 5
                                    

Terjemahan ff karya jungjoonyoung5555

3rd person POV

"Good morning," sapaan Forth.

Dengan itu, Beam tersenyum dan semua perasaan berat di hatinya terangkat. Dia berkedip, matanya berbinar dengan pikiran bahagia dan menjawab dengan desahan bahagia. " Good morning...."

Forth terkekeh. Getaran bahagia yang diberikan Beam untuk pertama kali di pagi hari mewarnai hari minggu paginya.

Beam menggigit bibirnya. Dia mengusap hidungnya dengan punggung telapak tangannya. "Kita kelebihan tidur."

"Hmm." Forth mengangguk. Dia hampir mengatakan sesuatu tapi sesuatu di benaknya menahannya.

Dia ingin mengejar Beam, tapi pada saat yang sama dia takut itu bukan yang terbaik untuknya.

Beam bangkit dari posisi terlentang dan menarik kembali kursinya ke posisi duduk. Dia menatap Forth.

Forth masih berbaring. Dia tersenyum sayang ke Beam.

Beam juga tersenyum. "Merasa seperti deja vu." Dia berkata dengan lembut,

"Kenapa begitu?"

Beam mengangkat bahu. Dia melihat ke depan mobil dan menatap melalui jendela. "Kisah jatuh cinta."

"Kisah jatuh cinta kita?"

"Yang seharusnya kisah cinta kita." Beam mengangguk. Dia tersenyum tipis saat dia mengambil permen yang jatuh dari lantai di antara kakinya. "Tapi tidak ada permen batangan di atasnya."

Forth tertawa. "Dan itu seharusnya itu mobilmu, bukan milik Lam."

Beam mengangguk. Dia melihat permen yang setengah dimakan di tangannya.

Forth memandang Beam.

Beam diam. Dia menghela nafas panjang.

Forth hampir mengatakan sesuatu tapi Beam menyela.

"Pikirkan baik-baik." Beam berkata dengan lembut.

Forth mengedip.

"Apa pun yang ingin kamu katakan, pikirkan baik-baik." Beam berkata. Dia perlahan melihat kembali ke Forth. "Ini bukan bukit ajaib. Kita mungkin hanya membenamkan diri dalam pemandangan. Tapi.... Tidak."

Forth balas menatap kembali Beam. Dia perlahan duduk. Dia menarik kembali kursi pengemudi ke posisi duduknya juga.

Mereka saling memandang dalam diam.

"Ibu menyukaimu." Forth kata.

"Begitu pula ibuku. Dia juga menyukaimu."

"Dan teman-temanku juga."

"Ya, teman-temanku juga menyukaimu." Beam setuju. "Tapi pikirkan baik-baik."

"Kenapa? Karena kamu tidak bisa tidur dengan orang yang sama selama sisa hidupmu?"

"Tidak. Tapi karena aku tidak bisa memberimu anak, apalagi tiga!" Beam memukul dashboard.

"Aku tidak bilang aku ingin punya anak."

"Aku juga tidak. Untuk saat ini. Tapi...." Beam mendesah.

Hening.

"Itu hanya salah bicara." Beam berkata hampir berbisik. "Aku tidak bermaksud memanggilmu 'love'."

Forth berkedip.

Hening.
Forth mendesah. Dia berpaling dari Beam. "Ibu menelepon beberapa hari yang lalu. Dia bertanya tentangmu. Apa aku berencana untuk kembali padamu. Karena... dia menemukan seseorang yang secantik dirimu, pintar memasak dan... memiliki masa depan yang cerah. Belum lagi memiliki orang tua yang kaya."

[FF] Two WeeksWhere stories live. Discover now