Pt15. Really i love u

1.3K 135 2
                                    

Pagi yang indah,kini Lisa tengah bergegas menuju kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi yang indah,kini Lisa tengah bergegas menuju kamar mandi. Saking semangatnya Lisa terpeleset untung saja engselnya tak ada yang berpindah.

Ahh pergelangan kaki ku sedikit ngilu,ini karena aku terlalu bersemangat untuk bertemu dengannya.

Eoh baru saja aku menyebutnya dan dia telah menelpon ku. Memang hati tak bisa berbohong Jen.

"Sudah jam berapa ini?"

"Jam setengah tujuh" balasku

"Cepatlah datang mau seberapa lama lagi kau libur huh?"

"Baiklah baiklah..prince ku sepertinya sudah rindu berat" kekeh ku ia pun berdecak

"Mau kubawa kan apa?"

"Apa pun itu akan ku lahap" ucapnya membuatku tersenyum mengingatnya yang selalu memakan apa yang ku belikan.

"Ehm ice cream mau?"

"Boleh,sekalian gerobaknya ne!"

"Siap laksanakan!"
Keke dasar wanita berpipi mandu

"Ice cream chillin chillin ya"

"Oh yang backsound nya itu ice cream chillin chillin ice cream chillin?"

"Nah iya itu"

"Keke baiklah aku akan membelikan nya untukmu"

"Cepatlah,ditunggu momy di apartemen"

"Momy atau calon momy nya dari anak anak ku nanti hum?"
Sangat menyenangkan jika menggodanya di pagi hari. Seperti biasa jika sudah keluar jurus gombalan milikku,ia pun segera mengelak dengan mematikan sambungan.

Sesuai permintaan tuan putri aku pun membelikan beberapa buah tangan terutama ice cream rasa vanila kesukaannya Nini.

Sepuluh detik setelahnya aku bertemu lagi dengannya. Ice cream yang ku genggam rasanya ingin terjatuh setelah menatapnya dan kenangan itu selalu saja menghantui ku.

"Kita bertemu lagi?" Dia mendekati ku dengan senyuman nya

"Eoh kau sudah beralih dengan ice cream vanila? Bahkan dulu kau sangat membencinya" ucapnya
Ya itu memang benar tapi itu dulu. Dia tak tahu jika kini semua seleraku sama dengan Nini dan akan tetap seperti itu bagaimana pun kau berusaha mengubahnya kembali.

"Kau hanya membelinya satu? Biasanya juga kau akan membelikannya untukku" ucapnya membuatku terdiam sejenak mengingat kembali disaat dulu kami selalu sama dalam hal apapun.

"Hm sepertinya kau belum sepenuhnya mengingatku,aku harap kau cepat pulih klien sudah terlalu lama menunggumu" ucapnya menghentikan langkahku yang hendak meninggalkan nya

"Maaf aku terburu buru" ucapku dianggukinya

"Hati hati" sahutnya namun ku abaikan. Aku hanya perlu fokus pada Jennie saat ini,dia segalanya bagiku. Aku tak ingin menyakiti perasaannya dengan cara begini.
.
.
.

AMNESIA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang