Jennie tersenyum saat Lisa keluar, kharisma nya semakin membuat ia bertambah sayang.
Ia meraih lengan Lisa menuju mobil."Mau makan malam apa li" tanya Jennie masih fokus dengan kendalinya
Dengan semangat Lisa menjawab "Ehm bagaimana mandu?" Jennie tersenyum "baiklah" ia berbalik arah ke tempat biasanya mereka beli mandu.
Jennie hendak turun upaya membeli mandu namun Lisa menahan dan menawarkan dirinya Jennie pun mengangguk.
Karena merasa bosan Lisa tak kunjung kembali Jennie memundurkan kursinya agar ia bisa rebahan sambil menunggu Lisa yang tengah mengantri.
Masih terfikir olehnya bagaimana jk menyebut dirinya sebagai parasit. Jennie pun memejamkan matanya disusul air mata yang perlahan keluar. Hanya ingin saja.
Jennie POV
Untuk apa aku menangisi ini? Mengingatnya akan membuatku semakin muak saja.
Apa masih lama? Lebih baik aku telpon saja.Drtt drtt
Ng? Apa itu berasal dari tas Lisa?
Ku raih tasnya dan ku buka..
Yha percuma saja jika aku menelponnya berkali kali jika ponselnya saja ada di sini..Saat ingin menutup tasnya aku terfokuskan pada sebuah jam tangan.
Jam tangan siapa ini? Bahkan aku tak pernah melihat Lisa memakai jam tangan sebesar ini. Tuh kan, aku mulai berfikir yang tidak harusnya aku pikirkan lagi. Ehm nanti saja aku tanya,lagipula ini pasti jam tangannya jk siapa lagi jika bukan dia. Pria seperti jk akan selalu mencari cara memisahkan ku dengan Lisa,ck.Lisa pun kembali dengan mandu ditangannya "Tada...maaf lama tadi antrian panjang kau lihat sendiri kan ehe" ucapnya menutup pintu dan meletakkan disamping tas miliknya.
"Tak masalah,oh iya ini aku lupa menaruhnya" senyum ku memberikan jam tangan itu. Kulihat wajahnya yang terpelongo ya aku tau pasti dia ingin bertanya juga namun ku tutup mulutnya saat ia hendak bicara.
"Shuttt nanti saja di apartemen ne" ujarku ia pun mengangguk
Author POV
Sekarang Jenlisa telah sampai di parkiran.
Lisa segera membawa barang barangnya dan juga milik Jennie.
"Terimakasih" ucap Jennie dibalas senyuman nya.Jennie segera merebahkan tubuhnya,sungguh melelahkan hari ini apalagi meeting yang sebelumnya ia tunda semakin menumpuk.
Dengan perhatian nya,Lisa membuka blazer Jennie dan memijit pelipisnya.
Jennie pun tersenyum."Capek ya?" Tanya Lisa diangguki Jennie. Lisa masih memijitnya mungkin sebentar lagi berhenti.
Baru saja ingin terlelap "nini tidurlah tapi setidaknya makanlah sedikit agar perutmu tidak kosong" ujar Lisa
Jennie segera terduduk, bagaimanapun ia harus memakan mandu itu."Ah mian,ayo kita makan" Jennie bangkit lalu menuju dapur dan menghidangkan mandu yang mereka beli tadi.
Lisa tak bisa memalingkan wajahnya pada pipi milik Jennie,apalagi jika dia mengunyah mandu itu. Rasanya ingin ia lahap juga mandunya Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMNESIA [End]
Teen Fiction"AMNESIA" Apakah cinta hanya bisa membuat memori yang baru, lalu di tinggalkan begitu saja hanya karena ingatanku kembali? Musuh yang sesungguhnya ialah ingatanku sendiri. Lalisa Manoban~ *Tidak banyak tokoh karena bikin pusing mwehehe [080820-17102...