39🦄

1.3K 43 45
                                    

Author POV

Sore hari, kebetulan Echa sedang bersiap siap untuk pergi menjenguk Edzhar dirumah sakit.

"apalagi ya? ada yang lupa ga ya?" tanya Echa pada dirinya sendiri, didalam rumah ia juga sedang sendiri.

Tiba tiba ia mendengar suara teriakan dari rumah sebelahnya, alias tetangganya, kalau diingat ingat itu adalah rumah Jefri, guru baru disekolah Echa.

"udah deh kayanya" gumam Echa selesai bersiap

"kamu tau gak? kamu itu buat malu abang! Abang malu sama perlakuan kamu!"

"bused orang berantem gede bener suaranya" gumam Echa

"sekarang? apa coba? buat malu aja! apa akibatnya? saya guru disekolah kamu Gleen! asal kamu tau! apa kata orang Gleen?! Apa?! saya tanya sama kamu! apa?!"

"eh eh bentar deh, dari sebelah? pak Jefri?Gleen? hah?" tanya Echa saat berusaha mendengar teriakan marah itu, manusiawi jika memiliki rasa ingin tahu yang tinggi🤣

Echa diam, berusaha kembali mendengar, tapi,

"liat ah"

Echa keluar dari dalam rumah dan sedikit mengintip,

benar saja, kebetulan yang sedang, bisa dilihat berdebat, sedang berdebat didepan pintu, ntah apa juga tujuannya?

"bused bang Gleen? Pak Jefri? Napa tu mereka?" bisik Echa supaya suaranya tak terdengar, agar tak ketahuan juga sedang mengintip dan menguping.

"dasar! buat malu keluarga! Mulai sekarang kamu bakal saya pantau, tinggal disini! saya biayain kamu, daripada kamu hidup dibiayai anak perempuan gak jelas itu!"

"ho?" gumam Echa menguping,

tanpa Echa sadari Jefri sudah keluar dari rumahnya, dan sangat tidak sengaja Jefri melihat keberadaan Echa disana, Echa menjadi takut.

"ehem..sore Pak.." sapa Echa ramah

"sore" balas Jefri dingin.

Echa hanya mengangguk, kemudian berniat memasuki rumah, tapi

"Echa.." panggil Jefri dingin

Terpaksa Echa membalik badannya lagi,

"iya pak?" saut Echa

"saya boleh main kerumah kamu?" tanya Jefri

dengan terpaksa lagi, Echa meng iya kan ucapan Jefri,

"oh iya boleh pak" ucap Echa

Jefri pun menuju kerumah Echa. Jelas hanya berjalan kaki.

***

"ni pak, diminum" ucap Echa setelah membawakan secangkir teh hangat untuk Jefri.

"makasih ya" ucap Jefri

"iya" jawab Echa kemudian duduk disofa single.

"orang tua kamu kerja?" tanya Jefri

"ah? i-iya pak, kerja" jawab Echa

Jefri mengangguk, "oiya, kamu bisa panggil saya 'pak' hanya disekolah" ucap Jefri

Echa menyengirtkan dahinya,

"maksud saya, untuk diluar sekolah, kamu bisa panggil saya 'kak' atau 'abang' mungkin." jelas Jefri

"ohh gitu, iya kak" ucap Echa nurut saja,

"iya" ucap Jefri

"oh iya, ada apa pak tumben main?" tanya Echa menatap Jefri, Jefri hanya menatap Echa balik, "eh maksud saya, kak" ucap Echa memperbaiki,

Nikah Dini (hiat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang