Setelah kelas Pa Didin, mata pelajaran selanjutnya adalah mata pelajaran matematika minat. Iya bagi anak-anak IPA sudah tidak aneh bahwa mata pelajaran matematika ada 2 yaitu wajib dan minat. Aku lebih menyukai matematika wajib dibandingkan matematika minat karena menurutku matematika minat lebih sulit dibandingkan matematika wajib. Apalagi semenjak kelas 11 ini, guru yang mengajar matematika minat begitu cerewet dan setiap berbicara selalu mengeluarkan air ludah, menjijikan sekali bukan? Karena itu aku semakin tidak menyukai pelajaran matematika minat. Tapi anehnya para perempuan di kelasku selalu cari muka terhadap Bu Lisa guru matematika minat ini.
"Ibu, gimana kabarnya? Sisil udah ngerjain tugas tapi ada beberapa yang masih bingung bu" Kata Sisil perempuan yang duduk di bangku ketiga yang sebaris dengan meja guru
"Ibu gimana kabarnya? Mau dibawain air minum bu? Biar nanti ibu ga haus pas ngajar" Kata Lisna
"Ibu anak ibu ga buka private atau les gitu yaa? Salma lemot matematika nya bu, kan siapa tau Salma tambah bisa kalo diajarin sama anak ibu heheh" Kata Salma yang dipanggil Mae oleh AleaKurang lebih seperti itu cara mereka mendapatkan perhatian dari Bu Lisa, sebenarnya mereka hanya cari muka karena anak Bu Lisa tampan. Padahal sebenarnya aku tau isi hati dan pikiran mereka begitu berbanding terbalik dengan yang mereka ucapkan
"Kalau ga gara-gara anaknya ganteng Gue males dehh sama pelajaran ini"
"Untung ada anaknya yang ganteng, Gue jijik sama Bu Lisa yang setiap ngomong selalu muncrat, eh bentar berarti kalo Gue sama anaknya, mertua Gue Bu Lisa ini dong aduh mati Gue"
"Gue mau anaknya, Gue harus cari perhatian dulu nihh ke ibu nya biar direstuin hahaha"Seperti itulah isi hati dan pikiran mereka tetapi satu hal yang aneh, lagi-lagi aku dibuat heran oleh spesies ini, iya Alea. Alea tidak pernah mencari perhatian kepada Bu Lisa yang katanya punya anak tampan seperti oppa oppa Korea, yang ada di hati dan pikiran Alea saat pelajaran Bu Lisa hanyalah
"Ini kapan sihh istirahat? laper nihh"
Aneh bukan? hanya dia perempuan dikelasku yang tidak tertarik dengan anaknya Bu Lisa ini. Memang aku akui anaknya Bu Lisa memang tampan tidak heran semua perempuan di kelas tergila-gila.
"Baik sudah yahh nanya-nanya tentang ibu, anak ibu sampai suami ibu. Makasih lohh udah nanya-nanya kabar ibu sampai nawarin bawain air minum segala, anak kelas XI IPA 4 emang perhatian banget yahh, Ibu suka deh" Kata Bu Lisa yang seperti biasanya mengeluarkan air ludah dari mulutnya
"Untuk saat ini mata pelajaran matematika minat akan mempelajari tentang trigonometri, kalian akan ibu bagikan kelompok cukup 2 orang saja perkelompok, ibu ingin kalian benar-benar paham mengenai materi ini karena setau ibu belajar bisa lebih paham jika bersama teman yang sebaya" Tambah Bu Lisa
Aku tau isi hati dan pikiran Bu Lisa sebenarnya malas mengajar anak-anak karena itu Bu Lisa membagi kelompok agar tugas mengajarnya berkurang.
"Yahhh" Sorakan anak-anak dikelas XI IPA 4 tidak termasuk diriku.Aku tidak begitu keberatan jika berkelompok karena aku tau, pasti aku sendiri yang mengerjakan tanpa dibantu oleh teman kelompokku.
"Jangann ada yang protes sama kelompoknya yahh" Kata Bu Lisa dengan melanjutkan membagi kelompok
Ketika namaku dipanggil aku berharap tidak sekelompok dengan orang yang berisik, cerewet atau apapun yang berbau keributan.
Dan ketika namaku dipanggil"Kelompok 8 Aleana Chalondra dan Adrian Pranata Putra"
Hah? Aku bareng spesies itu? Ini mimpi buruk bagiku.
"Kalian kerjakan tugas kelompoknya dikumpulkan minggu depan bila kalian mengerjakan sendiri tanpa dibantu teman sekelompok jangan ragu bilang kepada ibu yahh, ibu tidak segan-segan akan menghukum anak yang tidak mengerjakan tugas kelompoknya, ibu akhiri kelas hari ini Assalamualaikum" Kata Bu Lisa sambil meninggalkan kelas XI IPA 4.
Bu Lisa memang cerewet tetapi dibalik sikap itu juga Bu Lisa tegas terhadap murid-murid yang diajarnya.
"Ahh Gue sama si manusia freak sekelompok nihh gimana dong Mae males Gue" Keluh Alea kepada Salma dengan suara toanya
"Siapa manusia freak? Gue lupa Lo sekolompok sama siapa heheh" Jawab Salma
"Ihh itu si Ian" Jawab Alea tidak lupa dengan suara toanya itu
"Heh, Lo kalo ngomong kecilin dikit apa volumenya, kedengeran kali" Kata Salma lagi
"Peduli amat Gue" tambah Alea
"Untung Gue sama bucin Gue hahaha" Kata Salma sambil tertawa
"Iyaa enak banget Lo sama si Junaedi"
Salma dan Juniar memang berpacaran dari kelas 10 semester 2 mereka dikenal sebagai bucin paling berisik di kelas XI IPA 4.Setelah kejadian itu, aku tidak membahas sama sekali tugas kelompok matematika dengan Alea karena aku tau pasti aku yang mengerjakan sendiri tanpa dibantu olehnya. Sampai akhirnya pada hari Jumat Alea menghampiriku dan berkata
"Tugas kelompok matematika mau kapan dikerjain?" Alea berbicara dengan nada juteknya kepadaku
"Terserah" Jawabku
"Jangan terserah dong, Gue mau cepet beres nihh males banget sebenernya Gue sekelompok sama Lo" Kata Alea dengan sedikit mengeraskan suaranya
"Yaudah gausah ngerjain" Jawabku lagi
"Heh Gue juga maunya gitu tapi Gue gamau dapet tugas tambahan cuma gara-gara gamau sekelompok sama Lo, gini deh besok kita kerjain di sekolah, gamau tau dan gaboleh telat jam 9 udah disini" Tambah Alea yang setelah berbicara meninggalkan bangku yang aku duduki.Keesokan harinya aku menunggu di sekolah jam 9, yang katanya tidak boleh telat tetapi nyatanya dia yang telat, dasar spesies aneh.
"Sorry sorry Gue telat tadi dijalan ada kucing hampir ditabrak gitu jadi Gue tolongin dulu" Kata Alea dengan baju putih yang sudah kucel.
Dan seperti biasanya aku hanya terdiam karena malas menjawab. Alea kembali berbicara
"Gue kebagian ngapain nihh?"
"Kerjain soal ini" Kataku sambil menunjuk soal yang harus dikerjakan
"Gue ngerti aja engga sekarang Lo nyuruh Gue buat ngerjain soal? Mau nilai kelompok jelek kali ahh" Jawab Alea
"Yaudah Lo belajar dulu abis gitu kerjain" Kataku lagi
"Ga ah Gue males, Gue ngerangkum Aja deh soal-soal yang pusing itu Lo yang ngerjain"
Tambah Alea
"Terus Lo pikir ngerangkum ga harus belajar dulu gitu?" Tambah diriku yang sudah kesal dengan maunya perempuan aneh ini
"Gausah, udah ahh Lo bawel juga yah ternyata" Alea berbicara sambil mengambil pulpennya.Aku bukannya cerewet tetapi aku kesal dengan perempuan ini yang tidak tau maunya apa.
Aku segera mengerjakan soal-soal yang menurutku memang pusing tetapi akhirnya aku bisa mengerjakannya, ketika aku menenggok ke sebelah kiri aku tidak melihat Alea yang sedang merangkum melainkan melihat Alea yang sedang tertidur pulas di atas buku yang seharusnya menjadi rangkuman kelompok. Dasar perempuan aneh bisa-bisanya dia tidur, sepertinya rangkuman itu aku saja yang mengerjakan dan aku akan meninggalkan Alea sendirian.
Ketika malam tiba, aku mendapatkan message line dari seseorang yang belum aku simpan nomornya
Alea
Add Back BlockHeh, Lo kurang ajar ya ninggalin Gue gitu aja liat aja Lo nanti di sekolah.
Aku tidak membalas pesan tersebut karena tidak ada gunanya aku meladeni spesies aneh macam perempuan itu.
-----------------------------------------------------------
Hulaaa........
Update lagii nihhh😀
Sebelumnya mau bilang makasihh sebanyakk-banyaknyaa buat yang udah nyempetinn bacaaa makasihh banyakkk semoga terus penasaran sama cerita aku yahhh💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep Voice
Teen FictionKemampuan ini adalah sebuah ketidakinginan yang aku dapatkan, kemampuanku ini membuatku tidak menyukai sesuatu yang hidup, aku lebih menyukai benda mati yang tidak punya hati dan pikiran. Semenjak kejadian itu terjadi kemampuan ini menguasai tubuhku...