Semenjak hari dimana Alea memberi pesan lewat line padaku, Alea selalu minta ribut denganku bahkan ketika hanya berpapasan pun ia langsung mengeluarkan suara toa dengan tatapan tajamnya. Ribet memang spesies macam Alea ini.
"Heh kurang ajar Lo ninggalin Gue gitu aja dasar manusia freak...." Kata Alea dengan suaranya itu
Dan aku hanya mengabaikannya."Heehh, Gue tau yah Lo ga budeg tega banget Lo ninggalin cewe sendirian" Protes Alia lagi.
Begitulah kira-kira Alea protes karena ditinggalkan olehku. Salahnya sendiri tidur saat kerja kelompok untuk apa aku membangunkan dia, aku sendiri pun yakin jika aku membangunkannya Alea tidak akan bangun. Dan pada akhirnya tugas kelompok matematika minat diselesaikan olehku.
Saat pulang sekolah tiba aku langsung menuju parkiran sepeda tetapi tiba-tiba ban sepeda ku kempes, sial. Perasaan tadi pagi ban sepedaku tidak apa-apa kenapa tiba-tiba kempes begini, jika begini aku terpaksa pulang dengan menenteng sepedaku. Ahh benar-benar sial diriku. Karena ban sepedaku yang kempes ini akhirnya aku sampai dirumah pukul 4 biasanya aku sampai di rumah jam 3, ibu pun bertanya kepadaku mengapa aku pulang telat.
"Ian, kenapa pulangnya telat?" Tanya Ibu
"Ban sepeda kempes Bu, jadi tadi ditenteng bawanya" Jawabku
"Yaampun kokk bisa sih lain kali cek dulu ban sepedanya sebelum berangkat sekolah"
"Udah Bu, tadi pagi gapapa tapi gatau pas pulang tiba-tiba udah kempes aja, yaudah Ian cape Bu mau ke kamar dulu ya"
"Iyaa Ian" Jawab Ibunya Adrian.Hari dimana tugas kelompok matematika minat dikumpulkan pun tiba. Tentunya aku langsung menggumpulkan tugas itu kepada Bu Lisa, dan ketika aku menggumpulkan ke depan Bu Lisa bertanya kepadaku
"Adrian kamu bekerja sendiri?" Kata Bu Lisa yang sedikit memelankan suaranya
Akupun hanya menjawab dengan anggukan.
"Baiklah terima kasih Adrian" Tambah Bu LisaKetika aku sudah duduk di bangkuku, Bu Lisa langsung berdiri dan menggumumkan siapa saja yang tidak ikut mengerjakan tugas kelompok termasuk Alea. Saat namanya disebutkan Alea langsung terkejut dan menatapku dengan tatapan tajamnya, aku hanya menatapnya balik lalu kembali melihat ke arah Bu Lisa.
"Bagi yang disebutkan namanya tadi akan diberi hukuman oleh Ibu, hukumannya juga mudah kalian hanya tinggal mengerjakan soal-soal yang ibu berikan setiap orang akan mendapatkan soal yang berbeda jadi jika kalian ingin menyontek tidak bisa, ibu ingin melihat usaha kalian sampai dimana, bila kalian tidak mengerti tanyakan kepada teman sekelompok kalian, ingat harus tanyakan kepada teman sekelompok kalian ibu tidak mau kalian bertanya kepada teman yang tidak sekelompok karena ibu juga ingin menguji kemampuan anak-anak yang sudah mengerjakan tugas kelompok." Kata Bu Lisa menjelaskan tugas tambahan tersebut.
Dan lagi-lagi aku sial harus berurusan dengan spesies macam Alea. Ahhh aku sudah lelah menghadapinya, tapi apalagi ini kenapa, kenapa harus aku?
Alea POV
Sial, kenapa aku dipanggil namanya sebagai orang yang tidak mengerjakan tugas kelompok. Padahal aku mengerjakan tugasnya, iya sebenarnya memang salah aku juga sih ketiduran saat mengerjakan tugas kelompok, tapi apa harus aku ditinggalkan sendirian kejam sekali manusia freak itu. Begitu namaku dipanggil oleh Bu Lisa, aku langsung menatap tajam manusia freak itu alias Adrian, dia hanya menatapku sebentar, sekejam itu dirinya ternyata. Dan kesialanku ternyata belum selesai lagi-lagi aku harus berurusan dengan manusia freak, aku harus mengerjakan tugas bersama dia. Mengapa? mengapa harus dia lagi, dengan sangat terpaksa aku harus menghampirinya jika tidak bisa-bisa nilai matematika minat ku hancur. Aku sebenarnya gengsi menghadapinya jujur sebenarnya aku malu karna ketauan tidur saat mengerjakan tugas kelompok tapi saat ini juga aku butuh manusia freak ini, akhirnya aku duduk di depan bangku manusia freak ini."Ahh gengsi nihh masa harus minta maaf ke manusia freak ini jelas-jelas aku yang ditinggalin tapi aku butuh dia buat ngajarin tugas tambahan" Kataku dalam hati.
Baru saja aku membalikan badanku untuk berbicara dengan manusia freak alias Adrian ini tiba-tiba
"Gue gamau ngajarin Lo" Kata AdrianAku heran kenapa dia tau aku mau berbicara apa padahal aku belum bicara apapun, mungkin karna tadi Bu Lisa bilang kalau tugas tambahan harus dikerjakan bersama teman sekelompok. Dan alhasil aku pun mengurungkan niat untuk meminta tolong padanya.
"Gue bukannya mau minta tolong ajarin ke Lo yahh, Lo kejam banget sihh gara-gara Lo Gue jadi disuruh ngerjain tugas tambahan itu karena Lo ga nyantumin nama Gue, Gue tau kokk rangkuman Gue ga lengkap tapi Lo tau kan Gue udah ngerangkum itu artinya Gue kerja" Protesku pada Adrian sambil meninggalkan bangku yang aku duduki.
Dan lagi-lagi dia hanya terdiam, dasar manusia freak.
"Lea Lo kenapa?" Tanya Salma
"Sial Gue kenapa harus sekelompok sama Ian sihh" Protesku
"Ya gimana lagi Lea, Lo juga sihh pake acara tidur segala, btw rencana Lo apaan sih buat ngerjain Ian?" Jawab Salma dilanjutkan dengan bertanya
"Ada dehh pokoknya yang pasti Gue berhasil kokk hahaha" Jawabku lagi sambil tertawa
"Lea...Lea... Lo harus baikin dia kalau engga Lo juga yang rugi, Lo kan butuh dia"
"Ahhh Gatau dehh kesel Gue" KatakuMemang ada benarnya sih yang dikatakan Salma tetapi tetap saja aku gengsi, seorang Aleana Chalondra memohon kepada manusia freak itu? Tidak, tidak akan pernah.
-----------------------------------------------------------
Hulaaa minggu ini agak telat update nyaa seharusnya kemarinn heheh maaf yahh😀
Sekali lagii aku mau ngucapin makasih sebanyak banyaknyaa yang udah nyempetinn bacaaa ceritaa iniii. Mohon kritik dan sarannya jugaa yahh di comment karena aku butuh kritik dan sarannya huhuh😟.
Makasihh💜💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep Voice
Ficção AdolescenteKemampuan ini adalah sebuah ketidakinginan yang aku dapatkan, kemampuanku ini membuatku tidak menyukai sesuatu yang hidup, aku lebih menyukai benda mati yang tidak punya hati dan pikiran. Semenjak kejadian itu terjadi kemampuan ini menguasai tubuhku...