'5'

21 1 1
                                    

Adrian POV

Setelah Bu Lisa memberikan tugas tambahan kepada murid-murid yang tidak mengerjakan tugas kelompok, aku selalu menjadi tutor sebayanya mereka karena aku dianggap paling bisa mengerjakan soal-soal matematika ini. Kecuali satu orang iya mungkin sudah tau siapa, spesies aneh berisik dan juga cerewet, Alea. Aku memang tidak membantunya ralat tidak akan pernah membantunya tetapi tiba-tiba di hari itu Alea duduk di depan bangkuku sambil berkata dalam hati

"Ahh gengsi nihh masa harus minta maaf ke manusia freak ini jelas-jelas aku yang ditinggalin tapi aku butuh dia buat ngajarin tugas tambahan" Katanya dalam hati
"Hahahah ternyata dia butuh aku, pokoknya Aku tidak akan pernah membantu spesies aneh ini" Kataku dalam hati.

Begitu dia berbalik aku refleks langsung menjawab

"Gue gamau ngajarin Lo" Kataku.

Alea tertegun mungkin dia bingung kenapa aku bisa tahu dia akan berbicara apa.

"Gue bukannya mau minta tolong ajarin ke Lo yahh, Lo kejam banget sihh gara-gara Lo Gue jadi disuruh ngerjain tugas tambahan itu karena Lo ga nyantumin nama Gue, Gue tau kokk rangkuman Gue ga lengkap tapi Lo tau kan Gue udah ngerangkum itu artinya Gue kerja" Protes Alea sambil meninggalkan bangku di depanku dan aku hanya terdiam sambil berkata dalam hati
"Dasar aneh bilang aja kalau gengsi heran aku dengannya, aku tidak merasa bersalah lagian suruh siapa kerja kelompok malah tidur, dasar tukang tidur."

Setelah Alea meninggalkan bangku tiba-tiba aku mendengar obrolannya dengan Salma, iya meskipun suara mereka kecil tapi karena kemampuan ku ini aku beruntung bisa mendengar nya.

"Lea Lo kenapa?" Tanya Salma
"Sial Gue kenapa harus sekelompok sama Ian sihh" Protes Alea
"Ya gimana lagi Lea, Lo juga sihh pake acara tidur segala, btw rencana Lo apaan sih buat ngerjain Ian?" Jawab Salma dilanjutkan dengan bertanya
"Ada dehh pokoknya yang pasti Gue berhasil kokk hahaha" Jawabnya lagi sambil tertawa
"Lea...Lea... Lo harus baikin dia kalau engga Lo juga yang rugi, Lo kan butuh dia"
"Ahhh Gatau dehh kesel Gue" Kata Alea.

Aku langsung tertegun ketika Alea berkata rencananya berhasil untukku. Rencana apa? Tiba-tiba aku teringat sepedaku yang bannya tiba-tiba kempes saat pulang sekolah, apa jangan-jangan Alea yang melakukan itu? Sialan dasar spesies aneh.












Alea POV
Saat dirumah aku terbawa bad mood karena kejadian di sekolah tadi sampai-sampai mamah bertanya kepadaku

"Lea kenapa sihh murung gituu mukanyaa?" Tanya Mamah
"Engga kokk mahh biasa banyak tugas jadi pusing heheh, Eh mamah bikin kue lagi yahh? Wahhh asikk buat Lea 2 loyang gede yahh Mahh heheh" Kataku yang rakus ingin memakan kue 2 loyang
"Sekalian aja Lea makan sama loyang-loyangnya yahh kalau gitu hahahah" Canda Mamah

Iya, aku dan Mamah sering bercanda seperti itu karena memang dari dulu Mamah senang bercanda orangnyaa, tidak aneh sifatku seperti ini hahaha.

"Siap Mah aku makan dehh sama loyangnya hahaha" Candaku balik
"Eh iyaa, Lea katanya ketemu Tante Sarah? Kenapa ga bilang sama Mamah?" Tanya Mamah
"Eh iya, Lea lupa belum ngasih tau Mamah, ketemu dijalan aja kokk Mahh heheh"
"Iyaa katanyaa kamu nyelamatin kucing yang hampir ketabrak yahh? Lagi-lagi kamu gitu Lea sama kucing. Hati-hati yahh nanti malah kamu yang kenapa-kenapa lagi" Kata Mamah menasihati
"Siap Mah"
"Ini Mamah buat kuenyaa banyak kamu anterin yahh ke rumah Tante Sarah"

Rumah Tante Sarah berada di depan rumahku aku tidak keberatan mengantarkan kuenya.

"Oke Mah, Lea ganti baju dulu yahh" Kataku sambil meninggalkan Mamah di dapur.

Aku sampai di depan rumah Tante Sarah, anehnya tidak ada yang menjawab akhirnya aku terus-terusan mengetuk pintu sambil berkata
"Assalamualaikum...assamualaikum.... assalamualaikum"

Lama sekali tidak ada yang menjawab ketika aku akan meninggalkan rumah Tante Sarah tiba-tiba pintunya terbuka dan alangkah terkejut nya aku ketika melihat orang yang membuka pintu adalah Ian. Iya Ian si manusia freak, kejam dan menyebalkan itu.

"HAH? LO NGAPAIN DISINI?" Kataku tercengang
"Mau ngasih ini kan? sini" Jawab Adrian sambil mengambil kue dari tanganku
"LO NGAPAIN DISINI? LO MAU MALING YAHH? GUE LAPORIN KE BAPAK SATPAM KOMPLEK LU YAHH, MALINGG...MALINGG...." Kataku sambil mengeluarkan suara toaku
"Ada apa ini? Lea kenapa?" Tiba-tiba datang Tante Sarah yang segera turun dari motornya
"TANTEE ADA MALING TANTEE AYO LAPORINN KE SATPAM TANTE" Kataku sambil mengeluarkan suara toaku seperti tadi
"HAH? MANA MALINGNYA MANA?" Kata Tante Sarah sambil memegang sapu siap-siap untuk memukul malingnya
"INI TANTEEE INII" Kataku sambil menunjuk Adrian
"Bu, ini kuenya Ian taro di meja Ian ke kamar lagi yahh" Kata Adrian tiba-tiba memanggil Tante Sarah dengan sebutan Ibu.
"Iyaa Ian, Hahaha Kok malingnya Ian sihh Lea?" Kata Tante Sarah
"Hah? Jadi Ian....." Kataku belum beres melanjutkan kalimatku sudah dipotong oleh Tante Sarah
"Hahahah iyaa Lea, ohh iyaa kuenya mamah yang bikin? Wahh makasihh yahh Lea. Ayo Lea masuk duluu" Kata Tante Sarah sambil menaruh sapu yang tadi dipegangnya
"E-engga Tante gausah maaf yah Tante Lea bikin ribut, Lea pulang dulu Tante Assalamualaikum" Kataku menahan malu sambil meninggalkan rumah Tante Sarah
"Walaikumsalamm hati-hati yahh Lea, makasihh bilangin ke Mamah" Kata Tante Sarah yang suaranya sudah terdengar samar olehku.

Jadi selama ini? Ian si manusia freak, kejam dan menyebalkan itu anaknya Tante Sarah dan ternyata dia tetangga depan rumah? Gila ini apaan lagi? Sial, sial, sial. Selama ini aku hanya tau Tante Sarah tidak mempunyai anak karena emang anaknya pun jarang keluar rumah ralat ga pernah kayaknya keluar rumah jadi selama 2 tahun aku bertetangga sama Tante Sarah aku bener-bener taunya Tante Sarah tidak mempunyai anak. Dan sekarang aku tau kalau Tante Sarah punya anak dan ternyata anaknya adalah manusia kejam itu. Apakah hidupku harus sesial ini? Aishhhh.

Sesampainya di rumah aku buru-buru mengambil telepon ku dan menelopon Salma untuk menceritakan hal tadi.

"MAEEEE HUAAA" Kataku dengan suara toaku yang pastinya menggelegar
"Hehh kenapa Lo? Lo dikerjarr anjing lagii? Anjingnya gapapa kann??" Jawab Salma
"BUKANN WOYY AHH ELAHH KESITU MULU MIKIRNYAA LOO, IAN MANUSIA KEJAM ITUU" Kataku sambil merengek
"Hah? Kenapa Ian? Dikejar anjing juga?" Tanya Salma lagi
"BUKANN HEHH NGOMONGIN ITU MULUU" Jawabku dengan rengekan
"Ya lagian Lo ngomong setengah2 sihh hahahah" Kata Salma sambil tertawa
"Ian ternyata anak Tante Sarah tetangga depan rumah Gue"
"HAH? DEMI APA LO?SUMPAH?" Kata Salma yang tercengang
"IYAAA SIAL KANN GUEE" Kataku merengek lagi
"Baguslah berarti Lo bisaa nanyain tugas tambahan ke dia hahahah"
"HEH GA YAHH GUE GAMAU" Kataku menolak
"Lo mau nanya ke siapa selain dia Lea dikelas kita paling tokcer otaknya yaa tuhh anak" Kata Salma menasihatiku
"Bukan itu yang penting sekarang, Gue malu tadi saking kagetnya Gue ngira Ian maling di rumah Tante Sarah"
"HUAHAHAHAHAHAH GILA EMANG LO"
"HEH GUE HARUS GIMANA DONGG? TADI ADA TANTE SARAHNYA GUE MALUU"
"Tumbenn Lo malu biasanya malu-maluin kan Lo" Jawab Salma sambil mengejekku
"Emang yahh curhatt sama Lo bukannya ngasih solusi malah ngejek Gue mulu huaa" Aku berkata sambil merengek lagi
"Ya Lo minta maaf aja susah amat, lagian sihh ada aja tingkah Lo, Lea... Lea..."
"Huaa Gue malu woyy"
"Terus tugas Lo gimana?"
"Gampang itu mahh tinggal nanya sama cowo idamanku"
Iya, yang dimaksudku cowo idaman adalah Vino.
"Ahh modus mulu Lo"
"Yee suka-suka Gue udah ahh Gue tutup dulu bye"
"Walaikumsalamm Toa, pake salam kekk" Kata Salma memanggilku Toa
"Ehh iya lupa, Assalamualaikum Mae jodohnya Junaedi" Jawabku
"Kagakk Gue kagak mau jadi jodohnya woyy"
"Telat udah Gue amin-in, udah ah assalamualaikum beneran nihh"
"Walaikumsalamm neneng Toa" Kata Salma sambil menutup sambungan teleponnya.

-----------------------------------------------------------

Update Again 😊

Makasihh banyakkk buat yang udah nyempetinn bacaaa ceritaa iniii, semoga terus penasaran sama cerita ini yahh💜💜💜

Jangan lupa jaga kesehatan yahh semuanyaa, stay safe everyone 😊

Deep VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang