'1'

48 2 0
                                    

Hulaaa.....
Ini bagian 1 yahh semoga sukaa sama ceritanya 💜💜💜

-----------------------------------------------------------

Namaku Adrian Pranata Putra, aku hanyalah seorang anak laki-laki seperti biasanya. Sebenarnya, banyak hal yang aku sembunyikan entahlah, karena kemampuan ini membuatku menjadi tidak percaya orang lain kecuali diriku sendiri, bahkan seringkali aku tidak percaya pada keluargaku sendiri. Karena hal ini juga, aku tidak punya banyak teman di sekolah ralat bahkan tidak punya teman. Aku memang pendiam di sekolah aku tidak ingin banyak berinteraksi dengan orang lain karena menurutku itu melelahkan. Sudah 2 tahun aku bersekolah di SMA Nusantara ini, aku termasuk murid yang cukup pintar di kelas karena sejak dulu aku memang menyukai belajar dan membaca buku. Buku merupakan teman satu-satunya untukku, aku lebih menyukai benda mati dibandingkan benda hidup.

Kriiiingggg...... (suara jam weker berbunyi)

"Ian... Ayo sekolah" Kata seorang wanita berambut sebahu sambil menarik selimut yang Adrian pakai
"Ian gamau sekolah, Ian cape" Kata Adrian sambil menarik kembali selimutnya
"Ian, ayo bangun ini udah jam setengah 7 dari tadi dibangunin susah banget" Kata wanita itu lagi
Dengan terkejutnya Adrian langsung membuka mata dan menyingkirkan selimutnya sambil berkata
"Kenapa ga bangunin Ian dari tadi sihh pasti Ian telat lagi" Adrian langsung berdiri menuju kamar mandi.
"Dari tadi udah dibangunin Ian, kamu aja yang susah bangunnya" Kata wanita itu sambil membereskan selimut yang berantakan.



Setelah mandi Adrian pun terburu-buru keluar dari kamarnya untuk sarapan bersama. Dengan sigap Ian langsung memasukan 2 potong roti sekaligus ke dalam mulutnya.

"Ian pelan-pelan makannya kenapa buru-buru gitu" Kata Ayah Adrian
"Nanti Ian telat lagi Yahh" Jawab Adrian
"Orang ini masih jam 6 kokk tenang aja makannya" Jawab Ayah yang terlihat heran
"Hah? kata Ibu tadi udah setengah 7, Ibu ngerjain Ian ya?" Kata Adrian sambil mengambil susu putihnya
"Hehehe daripada kamu telat lagi mending Ibu bilang aja udah setengah 7" Kata Ibu sambil cengengesan.
"Baguslah daripada nanti Ian telat kann" Kata Ayah menambahkan
Aku hanya terdiam karena pagi-pagi moodku sudah jelek karena Ibu. Aku langsung menuju garasi untuk mengambil sepedaku, tapi lagi-lagi Ibu menahanku sambil berkata
"Ian, Ibu ngaku salah dehh maaf yah ini Ibu bawain bekel buat kamu dimakan yahh"

Aku langsung mengambil kotak bekal dari Ibu tanpa berkata apa-apa, aku tau sebenarnya Ibu memang menyesal karena hal yang tadi dilakukan ibu tapi sebenarnya ada baiknya juga, aku jadi tidak telat berangkat ke sekolah seperti 2 hari yang lalu. Jangan heran aku tidak berkata apa-apa ketika ada orang yang membuatku marah karena sebenarnya aku sudah tau isi hati dan pikiran mereka bahkan keluargaku, Ibu dan Ayah mengetahui bahwa aku selalu seperti ini ketika marah. Aku terlalu lelah berbicara, terlalu lelah mendengar dan mengetahui isi hati dan pikiran setiap orang karena itu aku merasa lebih baik diam.





Hari ini aku masuk kelas seperti biasanya, aku duduk di bangku kedua barisan pertama dari pintu masuk kelas, teman dudukku namanya Vino lelaki yang selalu menjadi idaman perempuan di kelas ralat di setiap kelas. Vino memang ramah ke setiap orang, ia tipe orang yang peduli terhadap orang lain berbanding terbalik denganku.

"Ehh Ian, Lo udah ngerjain tugas biologi belum? Nyontek dongg heheh" Kata Vino cengengesan
Iya, Vino emang ramah tapi seperti murid biasanya Vino sering menyontek tugasku. Kadang aku sering berpikir apa aku dimanfaatkan? Entahlah aku tidak mau ambil pusing hanya menyodorkan buku biologi untuk dicontek Vino.
"Thanks Broo..." Kata Vino
Aku hanya membalas dengan anggukan.
"Hehh Vin, abis Lo gue juga pinjem yahh" Kata Juniar anak laki-laki yang duduk di belakang bangkuku.
"Enak aja, bilang dulu ke yang punya kayak dibolehin aja" Jawab Vino
"Ahh elah banyak omong Lo, pasti boleh lahh iya kan Ian?"
Lagi-lagi aku hanya membalas dengan anggukan karena malas menjawab.
"Junaediii, Mae mana nihh?" Teriak seorang perempuan yang dikucir dengan ikat rambut berwarna abu-abu
Mae adalah nama panggilan Salma siswa perempuan dikelasku.
"Hehh bisa ga sih Lo kontrol suara toa Lo itu, masih pagi ini woy" Kata Juniar yang dipanggil Junaedi tadi.
"Berisik ahh, mana mae?" Kata perempuan itu lagi
"Belum dateng Lea" kata Vino menjawab pertanyaan perempuan tadi
"Oh gitu ya Vin, iya deh" Kata perempuan itu memelankan suaranya berbeda dengan yang tadi
"Ahh giliran sama si Vino aja Lo ga pake toa ngomong nya, diskriminasi Lo" kata Juniar protes
"Berisik Lo ahh sana kerjain tugas Pa Didin"
Iya, Pa Didin adalah guru Biologi tergalak yang ditakuti semua orang, di sekolah tidak ada yang tidak takut kepada guru Biologi ini.




Pelajaran Biologi dimulai, Pa Didin mulai mengabsen Nama-nama anak kelas XI IPA 4. Menjadi suatu kebiasaan di kelasku ketika guru mengabsen pasti diujung-ujungi dengan ejekan. Berbeda denganku hanya namaku yang tidak diejek. Bukannya aku ingin diejek tapi perlakuan mereka terhadap ku terlalu kentara bukan? Sebenarnya aku tidak peduli tapi yang pasti aku tau isi hati dan pikiran mereka terhadap ku.

"Freak bangett sih nih orang"
"Dia normal ga sih? punya temen aja kagak"
"Sosoan jadi anak rajin, pinteran Gue kali"
"Gue gasuka sama tuh anak cari muka depan guru mulu"

Setiap saat aku selalu mendengar isi hati dan pikiran mereka terhadap ku termasuk isi pikiran dan hati mereka terhadap satu sama lain. Mereka benar-benar palsu tetapi dari semua itu satu hal yang membuatku heran, ada satu nama yang ketika di absen anehnya hati dan pikiran orang lain terhadap nya benar-benar diluar dugaan.

"Aleana Chalondra" Kata Pa Didin.

Alea adalah anak paling berisik yang pernah aku kenal dia benar-benar berbanding terbalik denganku. Bahkan aku sendiri heran mulut dan pita suaranya terbuat dari apa, kenapa dia bisa seberisik ini hampir setiap hari dia selalu berisik dan ribut sendiri entah itu sekedar memanggil nama orang atau dengan kasarnya ribut dengan orang lain, akupun bingung kenapa ada spesies macam ini?

-----------------------------------------------------------

Makasihh yah yang udah nyempetinn bacaaa ceritaa iniii 💜💜💜
Jangan lupa vote dan komennya yah😊

Deep VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang