'8'

8 0 0
                                    

Adrian POV

Sehari sebelum tugas tambahan dikumpulkan aku diikuti oleh spesies aneh  yang meminta bantuanku untuk mengajarkan soal tambahan matematika, tentu saja aku tidak mau membantunya. Spesies aneh berisik ini terus mengikutiku kemanapun aku pergi sampai aku tiba di toilet pun dia hampir memasuki toilet laki-laki. Dasar aneh memang, sebegitunya dia ingin dibantu olehku. Memang sihh, tugas tambahan yang Bu Lisa berikan tidak mudah soal-soalnya memang terbilang sulit, tapi ya bagaimana lagi mau tidak mau tugas tambahan itu harus dikerjakan karena Bu Lisa yang cerewet seperti itu juga tetap tegas kepada anak-anaknya yang tidak mengerjakan tugas, bahkan Bu Lisa pernah menghukum Devan anak paling nakal dikelas untuk membersihkan semua ruangan kelas 11 yang notabenenya ruangan kelas 11 ada 12, 6 kelas IPA, 5 kelas IPS dan 1 kelas Bahasa. Karena itulah siswa-siswa di sekolah ini segan kepada Bu Lisa meskipun kelihatannya ramah, cerewet tetapi tetap tegas. Aku juga merasa tidak aneh sebenarnya Alea bersikap seperti ini kepadaku mungkin karena saking takutnya Alea kepada Bu Lisa, tapi tetap aku teguh pada pendirianku untuk tidak membantunya.   Setelah dari toilet sebenarnya Alea sempat menahanku tetapi aku tetap pada pendirianku untuk tidak membantunya ralat tidak akan pernah membantunya, aku tau siapa yang mengempeskan ban sepedaku waktu itu, iya aku mendengar Alea memilki rencana untuk mengerjaiku. Sial memang dasar spesies aneh pokoknya lihat saja aku tidak pernah mau membantunya. Dari dulu aku malas berurusan dengan Alea spesies aneh yang berisik dan cerewet karena aku tau berurusan dengannya tidak akan pernah selesai sekarang karna sikapnya kepadaku aku semakin tidak mau berurusan dengannya.

Saat aku menuju parkiran sepeda aku dihampiri Juniar, terbilang aneh dia menghampiriku biasanya dia menghampiriku hanya karena tugas itupun saat dikelas saja, bila pulang sekolah tiba Juniar tidak akan mau menghampiriku.

"Ian, Lo mau balik?" Tanyanya kepadaku
"Iya" Jawabku singkat
"Hmm, Gue mau minta bantuan sama Lo, bukan nyangkut Gue sih emang cuma Gue ngerasa salah aja sebenernya. Lo mau yahh bantuin Lea? Gue gatau sih kenapa Lo segasuka itu sama Lea, tapi kan gaada salahnya bantuin heheh" Kata Juniar menjelaskan panjang lebar.

Kenapa Juniar sebaik ini kepada Lea? Yang aku tau Lea dan Juniar selalu bertengkar di kelas. Dan yang aku tahu isi hati mereka saat bertengkar adalah mereka benar-benar kesal satu sama lain.

"Iann, malah begong Lo hahaha" Kata Juniar lagi
"Engga Gue gamau bantuin" Jawabku yang langsung meninggalkan Juniar.

Tidak aku tetap pada pendirianku untuk tidak akan pernah membantunya, enak saja dia mengerjaiku begitu saja lalu aku tetap membantunya? Aku bukan manusia sebodoh itu yang mau berbuat baik kepada siapapun setelah aku dikerjai begitu saja.



Alea POV

Saat pulang ke rumah aku langsung buru-buru menghampiri Mamah di dapur.

"Mah ada makanan yang bisa dikasih ke Tante Sarah ga?" Tanyaku
"Hmmm.... apa yahh? Emangnya kenapa? Kok tumbenn kamu?" Tanya Mamah balik
"Engga Mahh Lea mau belajar sama anaknya Tante Sarah" Jawabku
"Ohh Ian yahh? Emangnya kalian satu angkatan?"
"Kok Mamah tau namanyaa Ian?" Tanyaku lagi
"Iya waktu itu pernah ke rumah Tante Sarah, ada Ian tapi ga banyak omong sih anaknya jadi Mamah gatau banyak juga, tapi kelihatannya sih ramah sama baik jugaa beda tuhh sama kamu yang cerewet banget kalau ngomong suaranya gapernah di kontrol" Jawab Mamah yang dilanjutkan dengan mengejekku.
"Ihh Mamah nihh malah ngejekin anak sendiri, aku sama Ian emang sekelas Mah makanyaa aku mau belajar bareng Dia, udahh ahh kebanyakan ngobrol apa dongg yang bisa dikasihin ke Tante Sarah?" Tanyaku lagi
"Ini nihh ada Kue tadi pagi ga habis di toko" Jawab Mamah

Iya, Mamahku memang mempunyai toko kue di daerah ruko depan kompleks rumah, Mamah memang suka membuat kue dari dulu, kue bikinan Mamah memang selalu enak.

"Yaudah dehh Mah, Lea berangkat dulu Assalamualaikum"
"Hati-hati Lea jangan kemaleman yahh"
"Iyaa Mah yaampun ke sebrang rumah doang" Jawabku langsung meninggalkan Mamah di dapur






Aku akhirnya melaksanakan rencanaku, saat aku mengetok pintu Tante Sarah yang membukanya.

"Assalamualaikum Tante, maaf ini ada Kue sedikit dari Mamah heheh" Kataku cengengesan
"Walaikumsalamm, ehh Lea iya iyaa makasih yahh aduhh ngerepotin terus yahh Tante, sini masuk dulu Leanyaa"
"Iya Tante, Lea jugaa sekalian mau belajar sama Ian disini yah Tante, gapapa kan?"
"Ohh gituu, iya iyaa gapapa boleh kokk, Tante seneng banget akhirnya ada temen Ian yang main kerumah maklum lahh Lea juga tau kan Ian gimana orangnyaa?"
"Iyaa Tante heheh" Jawabku

Ternyata yang mengganggap Adrian bersifat seperti itu bukan teman-temannya saja bahkan orang tua nya pun mengetahui sifat Adrian yang memang tidak mau bergaul dengan orang lain, dasar manusia aneh memang.

"Sebentar yahh Tante manggil dulu Iannya, Lea duduk dulu aja"
"Iya Tante makasih" Jawabku

Tante Sarah langsung memanggil Adrian untuk turun ke bawah
"Ian, ini ada Alea katanya mau belajar bareng itu Alea nya udah nungguin" Kata Tante Sarah yang suaranya terdengar olehku.

Sebenarnya aku tidak tau bagaimana nanti respon Adrian semoga saja dia mau bila Ibunya yang menyuruhnya. Tetapi ternyata setelah Tante Sarah berbicara seperti itu tidak ada jawaban dari Adrian. Aishhh memang sulit, tidak aku tidak alan menyerah begitu saja, aku harus menunggu, sabar Alea sabar.

Tiba-tiba Tante Sarah datang sambil membawa minum untukku.

"Aduhh Tante, maaf yahh Lea jadi ngerepotin gini"
"Gapapa Lea Tante seneng malah, eh iya Iannya masih di kamar nanti jugaa turun kokk tunggu aja yah" Jawab Tante Sarah

Apa benar nanti Adrian akan turun? Ahh semoga saja hatinya luluh untuk membantuku.

"Iya Tante"





Author POV

Sejam, dua jam bahkan empat jam Alea sudah menunggu di ruang tamu rumah Adrian tetapi hasilnyaa nihil, Adrian tidak turun ke bawah menghampiri Alea. Alhasil Alea menunggu hingga ketiduran, Tante Sarah melihat Alea ketiduran di ruang tamu, Tante Sarah pun kembali bergegas memanggil Adrian untuk turun menghampiri Alea.

"Ian, kasian tuhh Alea nungguin kamu tuhh yahh ada temen jugaa bukannya ditemenin malah asik sendiri cepet turun dari tadi didiemin aja kasian Alea, kalau Ian gamau turun kebawah Ibu gaakan ngebekelin buat sekolah lagi yahh"
"Ian gaada janji sama Alea Bu, Aleanya aja yang tiba-tiba dateng"
"Ya tetep dong hargain Alea kasian dari tadi sore udah nungguin, pokoknya kalo Ian gamau turun Ibu gaakan kasih bekel buat sekolah" Kata Tante Sarah yang kesal dengan sikap kekehnya Adrian itu.
"Iyaa iyaa bu, Ian turun" Kata Adrian yang terpaksa turun ke bawah

Saat Adrian turun dari lantai 2 menuju ruang tamu, Ia sudah melihat pemandangan yang sama saat ia mengerjakan tugas kelompok bersama Alea, iya Alea tertidur dengan posisi duduk dan kepalanya yang menyeder ke sofa di ruang tamu.

"Haduhh" Kata Adrian sambil melihat Alea yang ketiduran

Adrian langsung duduk dan mengambil kertas soal tambahan matematika yang belum selesai dikerjakan oleh Alea. Karena Adrian tidak ingin ribet dengan spesies aneh berisik dan cerewet ini akhirnya ia memutuskan untuk membantu Alea tanpa membangunkannya. Saat sudah selesai dikerjakan Adrian langsung meninggalkan Alea yang masih tertidur begitu saja. Saat Adrian menuju lantai 2 Tante Sarah langsung bertanya kepada Adrian.

"Ian udah? Kokk Alea nya masih tidur?"
"Udah Bu, tolong bilangin ke Alea nya soalnya udah dikerjain tinggal disalin aja" Kata Adrian sambil meninggalkan Ibunya.

Ibunya yang melihat itu langsung tersenyum,  sadar bahwa sebenarnya sifat Adrian baik meskipun terlihat dari luar dingin dan cuek.

-----------------------------------------------------------

Yuhuu part 8 akhirnya update juga😚

Ga bosen-bosen author bilang terima kasih banyak yang udah nyempetinn baca cerita inii😊

Dan jangan lupaa jaga kesehatan yahh semuanyaa ✨

- Pink love from author ❤️❤️

Deep VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang