Ch. 05 🔮 Concern

19.8K 2.6K 324
                                    



               ✧           .      '          ❀          ,              ,        .    ✧                °

                     ᵐ ᵃ ᵍ ᶦ ᶜ ᵃ ˡ     ˡ ᵒ ᵛ ᵉ
                          ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ ғɪᴠᴇ

 "              .     *           °        .         ✱       .     



Dengan satu ayunan tongkat sihirnya, Potter menutup pintu kamar Draco.

"Kupikir membantuku memperbaiki tongkat Ibuku bukanlah hal yang melanggar hukum, Potter." Draco mengangkat alisnya. "Dan Potter, sejauh yang aku tahu, tidak ada -termasuk kamu- yang bisa memperbaiki tongkat sihir yang rusak."

"Benar, tidak ada yang bisa. Tapi tongkat ini," Potter mengangkat tongkat sihirnya ke depan wajah Draco, "pernah rusak sebelumnya."

"Bagaimana bisa... Tunggu. Potter, maksudmu ada ahli tongkat sihir yang bisa memperbaiki tongkat yang rusak? Andai itu benar, Potter, jika kau begitu acuhnya terhadap dunia sekitar, tak ada satu pun ahli tongkat sihir yang menerima keluarga Malfoy sekarang. Nama kami telah dicoret dari toko mereka.

"Tidak, aku tidak akan membawamu ke ahli tongkat sihir. Yah, pokoknya kamu mau tidak kubantu memperbaikinya?" Potter mengusap-usap belakang lehernya.

"Potter, kamu terdengar sangat ingin sekali memperbaiki tongkatku." Draco melihat wajah Potter yang memerah. "Oh, aku tahu. Perasaan bersalah jiwa kepahlawananmu."

"Aku tidak punya jiwa kepahlawanan! Begini, kamu membutuhkan tongkat itu kan?"

"Aku bisa meminjam tongkat ayahku." Draco menundukkan kepalanya untuk menatap mata hijau zamrud Potter. Dia baru menyadari bahwa garis pandang Potter yang dulunya berada di dagu Draco kini sudah lurus sejajar dengan mulut Draco. Jadi Potter telah tumbuh semakin tinggi.

"Kamu tidak bisa." Potter melihat keterkejutan Draco. "Aku tahu ayahmu membutuhkannya. Di luar sana masih banyak mantan Pelahap Maut yang bersembunyi untuk membalas dendam pada ayahmu yang telah berkhianat."

Draco menggerakkan kakinya dengan kikuk.

"Pokoknya...percayalah padaku kali ini. Begini, semua orang di Hogwarts sudah tahu bahwa tongkat sihirmu rusak, dan saat makan siang tadi kudengar beberapa siswa yang tidak menyukaimu akan melemparkan mantra buruk padamu karena kini kamu tidak punya pertahanan." Potter menggigit bibir bawahnya, menatap mata keperakan Draco. Draco menatap balik, mempertimbangkan tawaran Potter.

"Baik. Kuberi kau kesempatan untuk memperbaikinya." Draco bergerak akan mengambil tongkat ibunya yang rusak namun dicegah oleh Potter.

"Aku tidak bisa memperbaikinya sekarang." Potter memberinya tatapan minta maaf.

"Apa maksudmu kau tak bisa memperbaikinya sekarang? Yang harus kau lakukan hanyalah mengangkat tongkatmu, ucapkan mantranya dan perbaiki tongkatnya." Draco menatap heran Potter.

"Iya, sebenaranya...tidak segampang itu." Potter menggaruk kepalanya. "Sabtu. Aku hanya bisa melakukannya hari Sabtu. Kita bicarakan lagi Sabtu nanti."

"Potter, kau terdengar mencurigakan. Seolah apa yang akan kau lakukan itu melibatkan sesuatu yang tidak ada di Hogwarts." Draco melihat ekspresi terkejut di mata Potter. "Baiklah. Aku akan menunggu hingga Sabtu. Sampai hari itu tiba, kurasa aku harus waspada terhadap siswa lain."

"Aku bisa-" Potter berhenti bicara dan wajahnya merona. Draco memberi tatapan penuh selidik kepada wajah yang memerah itu.

"Jam berapa sekarang?" Draco bertanya pada Potter.

𝕸𝐀𝐆𝐈𝐂𝐀𝐋 𝕷𝐎𝐕𝐄 [ᴅʀᴀʀʀʏ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang