ALISTER-19

3.5K 204 11
                                    


"Hikss pokoknya gak mau tau, kamu gak boleh luka lagi." Kesya masih menangis sesenggukan.

"Aku berjanji" Alister mundur satu langkah. "Jika aku berhianat apa yang akan kamu lakukan padaku?".

"Aku..."

"Akan meninggalkanmu"

"Argghhh" Alister berteriak seperti menahan sesuatu. Tubuhnya ambruk jika saja tangannya tak bertumpu di meja.
Sepertinya ini masih bukan Alister.

"Alister kamu kenapa?!!" Kesya panik.

"Arghh" Alister ambruk. Xander berubah menjadi Alister seutuhnya.

"Sayang." Alister bangun.

"Kamu kenapa?"

"Aku tidak apa apa. Kamu jangan menangis seperti ini. Aku benci melihat kamu menangis." Alister memeluk Kesya.

Lemah, itu yang dirasakan Kesya setiap berada di pelukan Alister. Seolah olah Alister lah sang pawang dari Kesya yang aslinya begitu arogan dan bar bar.
Kesya menangis di pelukan Alister. Merasa lelah, Kesya tertidur.

Sinar marahari memaksa masuk dari jendela membangunkan Kesya yang sedang tertidur nyenyak di bawah selimutnya.  Membuka mata perlahan dan langsung di kejutkan oleh seseorang yang kini tertidur menghadapnya dengan berbagai luka menghiasi wajah tampannya.

Alister tidur bersamanya..

Apa kata mama Kesya nanti?

"Alister" Kesya memanggil lirih. Namun tak lama kedua mata elang itu terbuka. Manik mata hitam kelabu menyorot hangat Kesya.

"Ka-ka mu kenapa masih di sini?" Kesya terbata bata.

"Nanti kalau ketahuan Mama gimana?"
Alister tersenyum. Tangannya bergerak membelai surai hitam Kesya.

"Mama mu tidak ada di rumah. Ingat?" Kesya yang baru ingat hanya bisa mengangguk.

"Kamu pernah lihat film mafia gak?" Tanya Alister. Kesya mengangguk.

"Pernah dulu waktu SMP.kenapa?"

"Di film mafia pasti ada satu orang yang bisa di bilang bos nya dan orang itu sering bunuh orang. Dan masih banyak kejelekan dia." Alister bercerita dengan nada lembut.

"Menurut kamu, orang kaya gitu bagaimana?"

"Hmm aku takut orang kaya gitu. Masa sih ada orang gak punya hati yang suka bunuh orang. Apalagi cuma buat kerjaan. Gak manusiawi aja." Alister mendengarkan.

"Tapi.." Kesya menaikan bola matanya.

"Tapi?"

"Orang kaya gitu ada sisi kerennya sih. Dan kebanyakan di film tuh orang itu rela berbuat apapun buat cewek nya. Romantis banget kan. Pasti dia selalu jaga ceweknya." Kesya berbinar.

Alister tersenyum tipis. Ternyata masih ada sisi bagus di mata Kesya tentang orang seperti nya.

Mafia?

"Bagaimana kalo misalnya orang seperti itu ada di hidup kamu?" Tanya Alister.

"Jangann,,!!!" Alister sedikit terkejut.

"Aku takut kalau dia apa apain aku. Dan juga... pasti dia punya banyak masalah." Alister mengerti.

"Kesya..."

"Ya?"

"Bagaimana jika orang itu aku?"

"Mmm,.. Maksud kamu?"

"Bagaimana jika orang seperti itu adalah aku. Seorang mafia yang sudah banyak membunuh orang demi pekerjaan?" Bibir Alister bergetar.

"Aku pasti sangat kecewa."

ALISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang