incident - mashikyu [ on going ]

why

mashi membuka pintu rumahnya dengan hati hati. takut rasanya jika ternyata ayahnya sudah berada di rumah dari tadi, memang ayahnya itu tidak pernah marah kepadanya. tapi mashi takut jika kali ini ayah mashi akan marah kepada dirinya.

"baru pulang?"

mashi berhenti. suara itu, suara ayahnya. ia tak berani menatap keatas, mashi takut

"maaf"

tiba tiba ada sentuhan lembut pada kedua pundak mashi. ayahnya memeluknya dengan hangat, ingin rasanya mashi menangis.

"jangan minta maaf, salah ayah karena pulang malem" ucap sang ayah lembut

ayah mashi melepas pelukan itu. sercetak senyum teduh di wajahnya, sayang sekali mashi tidak melihat senyuman yang indah itu.

"apa itu jasiel yg waktu itu main ke sini?" tanya ayah mashi

mashi mengangguk ia masih belum mengangkat kepalanya

"siapa jasiel? pacar mashi ya yah?"

"bukan! dia cuma rekan kelompok!" sanggah mashi

tunggu

suara tadi

"BUNDA!"

mashi berlari kearah seseorang yg selama ini ia nanti nanti kehadirannya di rumah. sang bunda, yang sakit akirnya pulang ke rumah dengan senyuman yg indah

"bunda kapan sampai? kok ga bilang ke shy?"

bunda mashi tertawa "peace! yes berhasil nih kejutan bunda sm ayah?"

mashi dalam hati bersyukur karena org yang ia sayangi sekarang sudah pulih, artinya bunda mashi tidak akan menyakitinya lagi kan

"ganti baju terus kita makan, kamu blm makan pasti kan?"

mashi menggeleng "udah tadi sama jasiel! tapi shy mau makan lagii"

"adh kamu ngerepotin org bgtt!" ucap bunda sambil mencubit pipi mashi

"aduh aduh! ih apaan org si jasiel yang maksa"

"lain kali gantian ajakin dia makan! sekalian bunda kepo sm muka pacar kamuu"

"bukan pacarrr! ah bunda pulang pulang ngeselin!"

mashi lari ke lanai dua dengan wajah yang merah merona. kakinya di hentakkan seakan ia sedang kesal namun malah terlihat sangan mengemaskan.

sementara di bawah

"anak kita udah besar" ucap bunda mashi

"siapa yang bilang masih kecil?"

"kan pendek"

"kayak situ ga pendek"

mari kita tinggalkan suami istri ini