Zaman terus berubah sembari memunculkan tren teknologi yang dipakai semua orang. Kalau zaman Ayah sama Bunda berkirim surat sudah bisa menambah debar di dada sekarang kirim chat dalam beberapa detik bisa bermakna banyak. Makna di sini macam-macam contohnya dari huruf. Kalau kalimat dichat seseorang ditulis dengan rapi tanpa typo dilengkapi tanda baca, berati dia orang yang detail atau formal atau orang yang biasa berurusan dengan sesuatu yang penting. Kalau dia kirim chat pakai bahasa kekinian berarti dia gaul, kalau ngirim emoticon doang ini paling susah di terjemahkan. Misal lo ngirim emoticon Monyet nutup mata. Kalau orang yang nerima paham artinya secara general udah dipastikan aman tapi kalau orang yang nerimanya nggak ngerti bisa dikira dikataain Monyet. Ada juga yang ngirim kalimat ambigu yang bikin lo bingung buat ngerespon si pesan chat itu.
Gilangga adalah salah satu orang yang suka hal-hal antimainstream. Dia lagi ngegebet salah satu temen online dia. Zaman sekarang orang pacaran online udah nggak aneh cuma Abang gue yang satu ini ngegebet seseorang yang dia nggak tahu pasti nama dan gendernya.
Sebut aja orang itu 'A' karena gue nggak mau kalian mengira gender orang ini karena gue asal bikin nama. Abang gue berkomunikasi dengan si 'A' melalui aplikasi Line yang udah gue yakini kalian pada tahu. Bagi yang belum tahu bisa cari di Play Store terus lihat deskripsinya. Nah awal Abang gue kenal sama si 'A' itu dari sebuah fitur Line yaitu Open Chat. Seperti kebanyakan orang lainnya para penghuni OC itu pakai nama samaran dan foto profil palsu. Di OC itu Bang Gilangga akrab banget sama si 'A' katanya anaknya asik. Si 'A' juga mungkin berpikiran sama. So akhirnya mereka tukeran ID terus saling kirim chat.
Dari pertama si 'A' ngechat dia udah bilang kalau dia mau temenan aja sama Abang gue. Makanya dia nggak pernah pasang foto profil wajahnya dan username asli. Katanya, "Mending kita saling 'Anonim' ajalah."
Kesepakatan diantara mereka berdua adalah terserah lo mau cerita apa aja kita nggak saling kenal. Lo bisa chat gue saat lo butuh begitu juga sebaliknya.
Kesepakatan itu berjalan dengan baik selama berbulan-bulan. Abang gue selalu penasaran sama si 'A' tapi si 'A' enggak. Abang gue juga kadang ngirim foto dia ke si 'A' album di profilnya juga di isi seputar foto-fotonya. Username dan ID yang menggunakan nama asli. Bang Gilangga berusaha setransparan mungkin biar si 'A' mau nunjukin dirinya. Berkali-kali Abang gue mancing si 'A' buat ngungkapin gender dia tapi jawabannya selalu ambigu yang bikin Abang gue nggak bisa nebak sama sekali. Kalimat yang dia kirimkan juga kadang menly dan girly.
Suatu hari Abang gue bilang ke 'A' kalau dia nggak mau ngungkapin identitasnya lebih baik mereka nggak berkomunikasi lagi. Abang kira 'A' akan mau ngungkapin identitasnya. Tapi enggak, malah membuatnya makin ambigu. Abang gue begonya langsung ngejudge temen chatnya itu cowok. Hasilnya 'A' bilang, "Emang gue pernah bilang kalau gue cewek?" Alhasil Abang ngumpat kasar ke temen chatnya itu karena udah ngephpin dia. Dan Abang menegaskan ke lawan chatnya itu kalau dia nggak suka yang berbatang dan masih cowok normal.
Setelah itu Abang gue ngeblock si 'A.' Abang gue yang ngeblock tapi dia juga yang galau.
Sumpah walaupun gue nggak ngedukung pacaran Online tetap aja gue nggak suka tindakan Abang gue yang nggak sabaran. Sebelum Abang ngehapus segala tentang 'A' gue minjem handphonenya terus nyatet ID si 'A' baru mengaddnya di akun Line gue. Gue yakin 'A' itu cewek, karena gue udah baca semua chatan mereka. 'A' emang nggak pernah bilang dia cewek tapi dia juga nggak pernah bilang dia cowok.
Setelah sebulan berlalu si 'A' mengganti nama dan foto profilnya, di albumnya gue bisa lihat foto-foto aslinya di dunia nyata. Tuh kan bener cewek. Abang gue aja yang baper makanya 'A' menjauh.
Walaupun mereka cuma kenal online gue percaya segala yang diceritain 'A' itu benar apa adanya karena dia hanya kesepian. Dia butuh pelarian, begitu juga Abang gue.
Gue harap suatu hari nanti Abang bisa ketemu 'A' di dunia nyata.
Atau 'A' duluan yang mendekat, toh mereka sekampus? Wait gue scroll lagi albumnya lalu menemukan sebuah foto. Di foto itu 'A' memakai kemeja berlogo jurusannya sambil tersenyum manis. Gue duga dia lagi foto di kelas. Tampak muka Abang gue ikut terjepret di ujung foto. Fix mereka sekelas.
![](https://img.wattpad.com/cover/236349889-288-k30081.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
5G [On Going]
HumorNama gue Gani, anak paling kecil di keluarga gue. Kalau diibaratin taneman tebu gue cuma jadi sepahnya doang, sisa-sisa. Aih. Gue punya kakak-kakak super cantik dan ganteng tapi gue nggak termasuk. Walaupun mereka orang yang berbeda mereka punya sat...