Nyata?
Fana.
Sementara?
Fakta.
Masih ingatkah kau pada gelap
pada malam semanis kecap?
Tatkala bintang gemerelap,
kau mengatakannya, gagap.
Para pencuri hati berhati,
hati-hati tak punya hati.
Hati-hati yang dicuri,
kembali.
Sekejap lampu menyala.
Kulihat dapur, bala.
Diacak-acak mencari warna--
kini tiada.
Pulang dalam raut kusut,
tuan puteri pun mengamuk.
"Tolong..." katanya.
"Aku takut..."--Depok, Februari 2014
KAMU SEDANG MEMBACA
Wana
PoetryKumpulan permainan kata. Buka di desktop untuk tata letak yang lebih baik.