part 4

8 4 0
                                    


“iya khansa hati hati, nanti kalau mau pulang sama temen kamu bilang sama bunda ya”

“iya bunda” saat khansa mengambil tas tiba-tiba ada benda yang terjatuh yaitu handphone ali

“haduh ini handphonennya ali ketinggalan pasti”

Sesampainya di sekolah

“assalamu’alaikum” kata khansa

“waalaikumsalam” jawab fais

“faiz, ali sudah dating belum tadi?”

“belum khansa, emang ada apa”

“enggak papa kok, makasih ya”

“eh eh eh eh, khansa nyariin ali? Kenapa? Ada sesuatu yang mau kamu bilang sama ali. Iya?” bentak lina

“maafin aku lina, aku enggak bermaksud seperti itu, yaudah aku titip hp.nya ali ya. Kalau ali dating kamu kasih hp itu ke dia”

“hp? Kamu kok bawa hpnya ali, oh jangan-jangan kalian pacaran”

“yaudah lina aku ke masjid dulu” lina ditinggal pergi oleh khansa

“assalamualaikum ali” kata lina

“waalaikumsalam”

“ali ini hp kamu, “

“kok kamu bawa hp aku sih”

“iya tadi ketinggalan di meja guru terus aku ambil”

“meja guru? Aku enggak pernah duduk disana”

“halah, itumah akal akalan lina, hp kamu tadi yang bawa khansa” kata fais

“khansa? Astagfirullah, khansa sekarang dimana”

“dia enggak berangkat” kata lina

“enggak berangkat kok bisa nganter hp, aneh kamu” kata fais

“terserah kalian” kata ali

“khansa pasti di masjid” gumam ali

“assalamualaikum khansa”

“ali, kok kamu tahu aku ada disini. Ada perlu apa”

“makasih ya, udah ngembaliin hp aku”

“iya ali, udah sana ke kelas aku juga udah selesai”

“iya khansa”

Sesampainya dikelas

“oh, gini kelakuan diluar alim didalem busuk masih bisa bisanya jalan berdua ya. Khansa kamu udah janji kan sama aku buat jauhin ali”

“iya, ali urusin itu lina aku mau duduk dulu :> “

“diem mulut kamu lina” bentak ali

“hih, sebenernya khansa pakai candu apa sih bisa bikin ali berpaling” kata lina dengan geram

Khansa di telfon ibunya…

Cinta dalam Diam (love in quite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang