"Lihat saja nanti"
Sesampainya dirumah sakit
"Ali, ali kenapa om kok ada di ruang ICU, Ali sakit apa om" tanya khansa dengan sangat khawatir
"Ali memang dari kecil mengidap Leukimia"
"Leukimia? Ali nggak pernah cerita sama aku om"
"Memang, ali tidak ingin orang lain tahu akan penyakitnya"
"Astagfirullah, " raut wajah khansa sangat murung, karena mendengar kabar tersebut.
"Om, om pulang dulu nggk papa, aku yang jagain balas budi ali yang sudah membantuku dulu om"
" yasudah om pulang dulu ya nak, titip ali"
Disana khansa tidak membawa al-quran, akhirnya dia membuka tas ali, dan mencari apakah ada al-quran. Dan ternyata ada khansa membaca kata demi kata membukan halaman demi halaman dan menemukan salah satu halaman yang terdapat secarik kertas yang berisikan
"Ali, kamu hebat kamu kuat karena apa kamu bisa mengiklhaskan orang yang sangat kamu cintai, walaupun kamu belum pernah mengutarakan perasaan kepadanya, ya allah, berikanlah dia jodoh terbaik karena hamba takut jika dia mendapatkan orang yang salah, Ali cinta dia ya allah sampaikan cinta ini kepadanya melalui petunjukmu ya allah. Mungkin Engkau telah tau siapa yang aku cintai yaitu Khansa, iya khansa anak sholehah yang selama ini aku idam-idamkan, yang selalu ku doakan disetiap ibadahku, ku doakan yang terbaik untuknya, dan Ali sangat berterimakasih kepadaMu, karena engaku telah mengirim khansa dalam kehidupanku walaupun bukan untuk masa depanku tapi semua itu sudah cukup bagiku, merasakan kebersamaan bersamanya tanpa mendekati zina. Sampaikanlah rindu ini ya Allah.
Ali""Ali aku sebenarnya juga sayang sama kamu, aku cinta sama kamu tapi hanya ku pendam perasaan ini karena aku tahu belum waktunya untuk mengutarakan semuanya. Ali cepat sembuh ya" dalam batin khansa, dengan menangis haru membaca surat tersebut.
Khansa tidak henti hentinya mendoakan ali, membacakan al-quran, mencritakan kisah sahabat nabi, dan sebagainya..
"Khansa, bagaimana keadaan ali" tanya ayah
"Belum sadar yah, masih koma" jawab khansa
"Ini ada temen ali yang mau menjenguk"
"Assalamualaikum" faiz
"Waalaikumsalam. Maaf ya kalian nggk boleh masuk soalnya nggk boleh rame rame didalem"
"Iya khansa"
Beberapa saat kemudian pada saat khansa masih berbincang dengan faiz tiba tiba terdengar suara ali dari dalam kamar..
"Ali, alhamdulillah kamu sudah sadar. Dokter Dokter" kata khansa
Ayah ali langsung bersujud syukur karena putranya sudah terbangun dari koma
"Alhamdulillah nak, kamu sudah sehat jangan sakit lagi ya" kata ayah
"Iya ayah, maafin ali" jawab ali
"Sehat terus ya ali" kata khansa
"Kamu nungguin aku sa?"
"Iya buat balas budi aja, kan dulu kamu udah nungguin orang tuaku, sekarang gantian aku yang nungguin kamu🥺"
"Kenapa kamu nangis, kan aku udah sehat kok malah ditangisin" kata ali
"Terharu aja sih, akhirnya kamu sadar juga"
"Yaudah om, khansa pulang dulu ya berhubung ali sudaj siuman juga"
"Iya nak, mau om anterin"
"Enggak usah om, biar dianterin faiz saja"
"Yasudah" kata ayah
Khansa pulang....
"Ali kamu suka ya sama khansa?" Tanya ayah
"Ayah nih apa apaan sih, baru aja sembuh udah tanya aneh aneh"
"Bukan begitu maksud ayah, kita sesama laki-laki ayah mengerti apa yang ada dipikiran kamu"
"Masak yah. Coba ayah baca pikiran ali sekarang"
"Malah ngelawak anak ini"
" kalian kan sudah lulus, gimana kalau taaruf saja"
"Ya ampun yah, masih lama belum kuliah 5 tahun, kelamaan yah. Besok aja kalau mau lulus kuliah"
"Keburu khansa milik orang lain" kata ayah
"Ya jika memang khansa jodohnya Ali entah kapan waktunya bakalan ketemu kok yah"
"Yasudah terserah kamu, yang penting ayah sudah kasih tahu"
Hari demi hari berlalu, Ali sudah terbebas dari leukimia dan memulai aktivitas baru, sebagai mahasiswa salah satu PTN yang sama dengan khansa hanya beda jurusan. Khansa mengambil jurusan kedokteran dan Ali mengambil jurusan Hukum, mereka masing masing sibuk dengan tugas dan teman baru. Walaupun mereka saling sibuk dan hampir tidak pernah bertemu akan tetapi perasaan keduanya masih sama, saling mencintai dan belum punya pengganti yang baru.
Belum selesai ya ceritanya masih ada lanjutannya
Jangan lupa vote, comment, share, and follow😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dalam Diam (love in quite)
EspiritualTidak semua perasaan perlu terbalaskan, tidak semua cinta perlu diungkapkan, hanya saja terkadang kita berfikir semua itu tidak adil. Semua akan adil jika kita bersabar dan taat kepada Allah SWT agar dimudahkan jalan kita, dan juga dimudahkan dalam...