part 8

6 2 0
                                    

Suatu hari

"Hai ali, kenalin nama aku Rara kita sekarangkan temen sekampus sekelas lagi masak kamu masih diem aja nggak mau kenalan sama temen temen baru kamu  gitu"

Rara teman kampus ali satu jurusan, dia cewek yang kalem hampir seperti khansa sifatnya hanya saja khansa lebih pendiam dan tertutup, ali sedikit tertarik dengan rara, sampai....

"Iya rara" ali memandang wajah rara yang rupawan

"Nanti kita ketemu dikantin depan ya, sesekali kita makan berdua. Bisa kan"

"Bi..bis..bisa" jawab ali dengan grogi

Pada saat dikantin

"Ali, kamu makan disini juga?" Tanya khansa

"Mashallah, akhirnya aku ketemu kamu lagi, iya aku makan disini"

"Sama siapa?"

"Sama...."

"Haii ali, ini siapa?" Tanya Rara

"Oh, ini kenalin dia khansa temen SMA aku. Khansa kenalin dia Rara temen sekelasku sekarang"

"Assalamualaikum rara"

"Waalaikumsalam" jawab rara

"Oh iya ali, aku makan disana dulu ya takut ganggu" kata khansa

"Makan disini aja, nggak papa" kata ali

Rara terkejut mendengar perkataan ali dan dia langsung kesal medengar perkataan ali

"Kamu kuliah jurusan apa disini?" Tanya rara

"Alhamdulillah aku diterima dijurusan kedokteran umum" jawab khansa

"Hebat kan dia, dia disini juga kuliah dapet beasiswa terus pinter banget ya" sanjungan ali kepada khansa

"Apaan sih enggak usah gitu" jawab khansa. Pernyataan ali membuat rara semakin kesal mendengarnya.

"Oh iya ngomong ngomong sekolah kita kapan ngadain reuni" tanya ali

"Kayaknya sih, bulan depan:)" jawab khansa

"Aku boleh ikut nggak?" Tanya rara

"Boleh lah, kenapa enggak kamu pacarnya ali kan" tanya khansa

"B..u.." ali terlambat dalam menjawab pertanyaan itu sehingga

"Iya aku pacarnya ali, mungkin lulus nanti kita taaruf"

"Oh, yaudah aku ikut bahagia selamat ya" dibalik senyum khansa ada tangis yang disimpannya

Setelah selesai makan siang khansa pergi meninggalkan mereka berdua

"Aku pulang dulu ya"

"Hati hati khansa"

"Iya, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Kamu apa apaan sih, bilang ke khansa kalau aku pacar kamu"

"Ya memang kita sekarang baru deket, mungkin secepatnya kita bakal pacaran"

"Baru deket katamu, baru tadi pagi aku ketemu sama kamu terus kamu tiba tiba bilang seperti itu, wanita macam apa kamu itu" jawab ali

"Aku suka sama kamu ali, semakin kamu diam semakin aku sayang sama kamu, semakin kamu cuek aku semakin cinta sama kamu. Tolong ali jawablah perasaanku ini"

"Maaf, aku tidak pantas untuk wanita sepertimu"

"Apa yang kurang dari aku ali, kamu mau aku seperti apa"

"Aku mau, kamu jaga harga diri kamu. Jangan kamu serahkan begitu saja kesemua laki laki, karna harga diri kamu lebih berharga dari kecantikanmu"

Ali pergi meninggalkan rara sendirian, akan tetapi ...

"Rara, kamu mau pulang nggak aku anterin. Aku nggk boleh ninggalin cewek sendirian saat keadaan sedih, ayok aku anterin"

Akhirnya ali mengantarkan rara pulang

"Makasih ali. Maafin rara ya"

"Iya maafin ali juga, kalo tadi kata katanya ali agak kasar. Perbaiki diri kamu ya"

Dalam hati ali "tadi khansa marah atau tidak ya setelah mendengar perkataan rara. Astagfirullah maafkan ali ya allah"

Sesampainnya khansa dirumah

"Ya allah, kenapa hati aku sakit setelah melihat ali sudah punya pacar baru, apakah mungkin ali bukan jodohku ya allah, tenangkanlah hati hamba ya allah. :("

Sedangkan ali..

"Ya allah, sebenarnya hamba masih cinta dengan khansa, hamba sayang sama khansa hanya saja hamba takut untuk menyatakan perasaan ini, karna hamba takut dosa,  ya allah, hamba menunggu saat yang tepat. Astagfirullah:("

" PADA AKHIRNYA KITA AKAN SELALU BELAJAR UNTUK TERBIASA PADA HAL YANG PERGI, YANG BERGANTI, YANG MENGHILANG, UNTUK MELANJUTKAN HIDUP KARENA KITA TIDAK AKAN TERUS BERPIJAK PADA HARAPAN YANG SAMA"





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta dalam Diam (love in quite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang