“farra bagus banget suara azdannya, tumben biasanya enggak sebagus ini” tanya khansa“iya sepertinya suaranya ali”
“ali? Nggak mungkin”
“ngejek kamu ya, kan ali satu masjid sama aku kalau dirumah, ya jelas aku hafal lah”
“mashallah”
Setelah salam terakhir tidak sengaja ali melihat khansa melepas maskernya saat sholat, dia takut melihat wajah khansa terlalu lama agar tidak digoda oleh setan untuk terjerumus ke hal yang buruk akhirnya ali langsung memalingkan wajahnya dan memperbanyak istigfar
“astagfirullah hal ‘adzim, maafkan ali ya allah ali mohon ampun jika ali tadi memandang yang bukan mahrom ali, maafkan ali ya Allah”
Ali meminta maaf kepada allah atas kesalahannya.
Seusai sholat zuhur mereka langsung menuju ke kelas…“assalamualaikum” kata khansa
“waalaikumsalam” jawab lina karena pada saat itu lina tidak sholat
“farra kita makan siang yuk, aku bawa bekal nasi goring ini” kata khansa
“enak banget itu, buatan bunda kamu pasti enak, boleh coba nggak?”
“boleh lah, nih ambil” kata khansa
“sekarang gue dicampakan nih Cuma gara gara ali” kata lina menyindir farra dan khansa
“lina sini ikutan makan, aku kira kamu udah makan tadi” kata khansa
“ya sih udah makan, makan ATI”
“oh, ati ampela ini aku juga bawa kamu mau lagi”
“ngomong sama orang gendeng ya gini, ati gue maksudnya bukan ati ampela” lina marah
“ya maafin aku lina, aku nggak tau apa yang kamu maksud” kata khansa dengan polos
“hm…. Oh iya ngomong ngomong kamu khansa nanti pulang sama siapa?”
“enggak tahu paling naik angkot”
“oh naik angkot, emang kamu nggak takut gitu sama cowok cowok nggak jelas”
“enggak papa, selama kita tidak ada niatan untuk menggodanya kita aman kok” jawab khansa
“awas lho nanti kamu di apa apain”
“tenang aja “
“kalau aku nanti sih rencananya mau dijemput ali, nanti kamu anterin aku yak e parkiran depan”
“iya”
Jam pulang tiba
“khansa cepetan aku sudah ditunggu ali ini” kata lina
“iya lina ini udah selesai kok”
Pim pim suara klakson mobil ali..
“ali… ali… ali, kok malah lewat sih, katanya mau anterin aku” kata lina dengan kesal
“yaudah kita naik angkot aja yuk”
Tiba-tiba ali mundur dan menghampiri khansa dan lina
“maaf ya aku lupa buat boncengin kamu, yaudah masuk sini” kata ali
“heh, khansa kamu duduk dibelakang aja ya akum au duduk didepan biar deket sama ali”
“iya emang aku maunya duduk dibelakang”
Diperjalanan…
“ali, sering-sering dong anter aku pulang kek gini” kata lina sembari memegang tangan ali
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dalam Diam (love in quite)
SpiritualTidak semua perasaan perlu terbalaskan, tidak semua cinta perlu diungkapkan, hanya saja terkadang kita berfikir semua itu tidak adil. Semua akan adil jika kita bersabar dan taat kepada Allah SWT agar dimudahkan jalan kita, dan juga dimudahkan dalam...