P r o l o g

1K 27 0
                                    

Cowok itu menatap lama gadis yang sedang duduk meringkuk di sisi kirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cowok itu menatap lama gadis yang sedang duduk meringkuk di sisi kirinya. Dia menghela napas, kemudian menarik keluar ponsel dari saku celana. Ibu jarinya yang ramping menggulir layar lantas menekan sebuah kontak sebelum menempelkan benda persegi tersebut ke telinga kanan.

Nada tunggu terdengar, tanpa sadar jari-jarinya yang bebas saling meremat--kebiasaan yang dia lakukan saat sedang gugup. Hingga pada dering ketiga suara lembut dan hangat seseorang di seberang sana menyusup memasuki telinga. Sesaat cowok itu merasakan napasnya tertahan di pangkal tenggorkan.

"Assalamualaikum, Bun," sapanya. Ia tersenyum singkat saat gadis di sebelahnya menoleh.

"...."

"Abang malam ini nginep di rumah Alan, ya."

"...."

Tangan cowok yang mengenakan kemeja flanel itu mengepal mendengar tanya dari seberang sana. Dia menunduk. Menatap kuku-kuku kakinya. "Biasalah Alan, Bun, suka lebay kalau lagi sendirian di rumah."

"...."

"Em, itu ..." kembali cowok itu melirik sisi kiri sambil benaknya mencari-cari alibi. Dia gugup sekaligus tidak enak hati. "Orang tuanya pulang kampung. Ada acara keluarga."

"...."

"Iya, Bun. Assalamualaikum."

Begitu panggilannya selesai, gadis yang sedari tadi mencuri dengar memutar duduk sembilan puluh derajat. Ia mengembangkan senyum semanis gulali seraya mengulurkan tangan. Menggenggam erat tangan cowok bernetra gelap tapi hangat tersebut.

"Makasih ya udah mau nemenin gue."

"Iya."

••••

Sepasang cucu adam itu sedang mabuk. Jalan saja sempoyongan. Tapi tak ayal keduanya tetap menempel satu sama lain. Lengket sekali seperti habis dilem pakai lem setan. Dengan tangan besar si cowok hinggap di tubuh gadis yang sedang ia rengkuh.

"Cari kamar woi! Najisin lo bedua!" Seruan geli itu disambut tawa-tawa dari beberapa orang yang sibuk meliukkan tubuh. Menari mengikuti hentakan musik.

Dengan dikomandoi rasa yang menggebu-gebu dari keduanya juga efek alkohol yang merajai tubuh, kedua pasangan mabuk itu menyingkir dari keramaian. Berjalan cepat menyusuri lorong-lorong sempit berpencahayaan minim sambil saling mencumbu.

Dan yeah, semua terjadi begitu saja. Malam yang panjang bagi mereka-mereka yang kehilangan akalnya.

 Malam yang panjang bagi mereka-mereka yang kehilangan akalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pekanbaru
11 November 2020

I'm (not) FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang