Mel tengah berjalan dengan santai ke arah luar melewati gerbang utama kastil saat dirinya menemukan seseorang yang sangat Ia kenali berjalan mendekat, atau lebih tepatnya berjalan masuk kedalam area kastil. Dengan langkah sedikit bersemangat namun juga masih menampilkan kesan elegan dan kuat khas Mel, gadis itu menahan langkah seseorang disebrangnya dengan begitu percaya dirinya.
"Kabar kepulangan mu sangat mengejutkan. Sayang sekali adikku tidak tau mengenai kabar baik ini" ucapnya memulai. Karena Mel tau, lawan bicaranya tidak akan mau berinisiatif untuk memulai percakapan diantara mereka jika tidak dipancing lebih dulu.
"Icarus memberi hormat kepada putri, semoga putri panjang umur"
"Formal sekali, membosankan" Balas Mel jadi tidak tertarik lagi untuk menggodanya. Alex memang Alex, bahkan teman-teman adiknya pun sama membosankan nya seperti adiknya itu. "Alex ada di perpustakaan. Ya, harusnya aku tidak salah memberi informasi kalau memang dia alasan utama kedatanganmu sekarang ke tempat terkutuk ini"
"Terimakasih putri" balas Icarus sopan. Kembali memberi salam kepada Mel sebelum melangkahkan kakinya kembali ke dalam Istana yang lebih dikenal dengan nama Azul itu.
Sayang sekali, baru lima langkah mereka berpisah, langkah Icarus kembali harus terhenti saat suara Mel menginterupsi langkahnya kembali.
"Oh ya, saat disana nanti, jangan lupa berkenalan dengan Brill, oke? Dan oh! Satu lagi. Jangan memasang wajah garang hanya karena dia memiliki aroma manusia di seluruh tubuhnya. Yaa, itupun kalau kamu tidak mau bertengkar dengan Alex di pagi buta seperti ini. Sudah ya, aku harus pergi. Semoga harimu menyenangkan, Icarus" dan dengan begitu saja, setelah Mel menyelesaikan ucapannya barusan, gadis itu langsung melangkah pergi kembali meninggalkan Icarus yang dibuatnya kini hanya berdiri diam ditempatnya selama beberapa waktu berusaha mencerna satu persatu kalimat yang Mel tujukan padanya barusan.
Brill? Manusia?
"Jadi, hal apa yang mau Lo tanyakan ke gue hari ini?"
"Azul! Gue mau tau Azul itu apa? Dan kenapa tempat ini semuanya serba biru?---ahhh ralat, maksud gue, kenapa tempat ini di dominasi sama warna biru di setiap sudutnya? Bahkan sampai perabotan nya pun rata-rata warna biru" tanya Brill bersemangat. Tentu saja, semalaman dia susah tidur karena memikirkan berbagai macam jawaban yang akan dia dapatkan mengenai rasa penasarannya itu. Dan sekarang, dia akan mendapatkan jawaban aslinya. Bukan spekulasi-spekulasi aneh lagi seperti yang dia bayangkan hampir semalaman penuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPURE
Fantasy[BOOK ONE OF WIZARD SERIES] Apa alasanmu dilahirkan? Pertanyaan itu, Brill tidak bisa menjawabnya dengan jelas dan lantang bahkan setelah banyak hal sudah dia lewati dengan seluruh keberuntungan kecilnya. Apa alasannya terlahir di dunia ini? Takd...