8. JUST ONE DAY BEFORE I GO

36 2 0
                                    

"Gue harus kembali ke Azure sementara waktu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue harus kembali ke Azure sementara waktu"

"Kenapa?" Tanya Brill terkejut, langsung menutup buku bacaannya dan menatap Alex intens.

Keduanya kini tengah berada di ruang perpustakaan. Menghabiskan waktu bersama karena pagi ini mereka tidak memiliki kelas apapun untuk diisi. Sedangkan Alex sendiri tidak begitu suka diajak ke tempat ramai. Karena itulah Brill memutuskan untuk mengajaknya ke perpustakaan yang cukup sepi dan banyak ruang menyendiri nya ini. Semata-mata agar Alex bisa lebih bebas saat bersamanya.

"Raja meminta gue untuk menyelesaikan sesuatu. Masalah internal kerajaan dan beberapa problematik di beberapa wilayah Lunadus. Gue dan Icarus akan menyelesaikan masalah eksternal lebih dulu. Dan untuk masalah internal, itu akan jadi bagian dari gue dan petinggi kerajaan" jelas Alex berusaha menghindari kontak mata langsung dengan Brill.

"Berapa lama?"

"Paling cepat satu minggu."

Brill terdiam. Ada rasa tidak rela saat mendengar bahwa waktu yang dihabiskan oleh Alex untuk menyelesaikan masalahnya itu saja paling cepat bisa sampai menembus waktu satu Minggu. Bukan karena Brill ingin selalu berada di dekat cowok itu dan bermanja-manjaan terus padanya karena itu bukan Brill sekali, namun perhatian publik padanya, beberapa masalah pribadi mengenai kenyamanan dan privasinya yang masih sering diusik oleh mereka, dan juga perasaan asing yang mengganjal Brill karena masih belum terbiasa dengan segala yang ada di tempat ini lah yang membuat Brill takut jika saja dia butuh sesuatu sewaktu-waktu, dan Alex tidak sedang ada untuk membantunnya.

Tania? Mereka saja baru kenal. Belum tentu perempuan itu mau menolong Brill setiap saat.

Tapi ya, mau bagaimana lagi? Brill bisa apa disini? Dia bukan siapa-siapa lagipula. Tidak ada hak nya untuk melarang calon raja masa depan dunia ini untuk melakukan tugasnya. Tidak sama sekali.

"Oh"

"Lo kelihatan kecewa" ujar Alex mulai memberi seluruh perhatiannya pada Brill.

Cewek itu menatap sorot kelabu Alex dalam-dalam. Kemudian menggeleng pelan dan memberinya senyum manis yang jarang Brill tunjukkan dimuka umum.

"Bukan kecewa. Cuma memikirkan beberapa hal nggak berguna aja"

"Seperti?"

"Nggak. Bukan apa-apa. Nggak penting"

"Briella dengar, apapun dalam diri Lo, sekalipun bagi Lo itu nggak penting, itu penting untuk gue. Sangat penting. Karena itu gue harus tau biar gue nggak salah dalam memperlakukan Lo" ucap Alex membuat perasaan Brill langsung berdesir aneh dan membuat perutnya ikut merasakan juga sesuatu yang aneh seperti sesuatu sedang terbang berkeliling didalamnya.

Tapi Brill tidak mau kelihatan salah tingkah saat ini. Cewek itu lantas berdeham pelan dan membenarkan posisi duduknya kembali sebelum membalas perkataan Alex dengan nada yang bahkan terdengar aneh untuknya sendiri. "Kenapa harus takut salah? Gue bukan tipikal cewek sensian kok. Kecuali kalau Lo emang bener-bener ngeselin. Tapi well, sejauh ini Lo nggak pernah benar-benar bisa membuat gue jengkel atau marah sama Lo"

IMPURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang