11. DECISION

34 1 0
                                    

"Aku tidak setuju"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak setuju"

"Tidak setuju? Bukannya kamu yang memancingnya lebih dulu lima hari yang lalu? Sekarang baru kamu menyatakan ketidaksetujuan atas keputusan ini? Jangan konyol Elios!"

"Jangan pancing kegaduhan disini, Brill masih butuh ketenangan untuk pemulihan nya"

"Ini juga salah mu! Kalau saja kamu tidak mengundangnya dalam rapat kita kali ini, aku tidak akan gaduh!"

"Gaduh atau tenang, semuanya pada akhirnya kembali pada dirimu sendiri Noa. Tentang bagaimana kamu bisa mengontrol emosimu sendiri"

"Aku tidak butuh pendapat mu pengecut!!"

Ahhh, terlalu berisik. Kepala Brill benar-benar pusing mendengar suara-suara itu.

"Diam! Kalian berdua bukan lagi bocah berusia tiga tahun yang harus diberitahu berulang kali bahwa disini masih ada orang sakit yang butuh ketenangan hanya untuk membuat kalian diam! Jangan sampai kalian benar-benar membuatku emosi dan berbuat tidak sopan dengan menendang kalian berdua keluar dari tempat ini sekarang juga!"

Hening. Kali ini benar-benar hening. Cukup lama. Brill menunggu cukup lama sampai suara lainnya menyusul setelahnya.

"Walaupun kalian lebih cocok disebut sebagai keponakan jauh ku dibandingkan seseorang yang umurnya jauh lebih tua daripada diriku, aku tetap tidak akan segan menendang kalian keluar dari tempat ini saat ini juga jika aku mau. Sekolah ini masih milikku, dan kalian masih berstatus murid di sekolah ini! Kalian berada dibawah aturanku, jadi lebih baik kalian berdua menurut dibandingkan kalian harus berakhir kerepotan dengan segudang hukuman atas banyaknya pelanggaran yang sudah kalian lakukan selama ini! Aku sudah terlalu berbaik hati pada kalian bukan? Tapi tidak untuk yang satu ini jika kalian nekat melanggarnya!"

Ahh, nada yang sangat berwibawa. Sudah pasti dia adalah Kastara Samitra. Kepala sekolah paling mengagumkan yang pernah Brill miliki sejauh ini. Mereka memang tidak dekat, tapi Brill sangat yakin Kastara memang benar-benar bijaksana dan luar biasa.

"Brill masih belum sadar sejak dua hari terakhir. Dan kalian hanya sibuk meributkan hal kecil yang tidak ada gunanya tanpa henti. Apakah itu sepadan? Tidak adakah usaha kalian untuk membuatnya sadar? Kalian pikir semua hal ini akan berjalan sama seperti air yang mengalir di sungai? Tidak! Jangan konyol. Dia baru saja berhasil membuka apa yang selama ini dia kunci rapat dan menggunakan semuanya bahkan sampai melewati batas limitnya sendiri di penggunaan pertamanya. Tubuhnya sedang tidak stabil. Dia harus rutin di kontrol, esensia nya harus terus dinetralkan selama masa kritisnya ini! Dan kalian lah yang seharusnya bertanggung jawab mengurus itu semua bersama-sama. Bukan malah berdebat tidak penting tentang apa yang harus dan tidak harus!" Ujar Kastara masih dengan wibawa yang mengagumkan.

Brill berani bersumpah, jika saja dia bisa membuka matanya saat ini, pasti pemandangan saat Kastara mengomeli kedua pria itu akan menjadi salah satu momen paling menakjubkan dalam sepanjang kehidupannya sejauh ini.

IMPURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang