6. SWASTAMITA

38 2 0
                                    

"Alex, gue penasaran tentang dua hal ini dari tadi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alex, gue penasaran tentang dua hal ini dari tadi"

"Apa?"

"Kenapa Lo dipanggil Nate?"

"Sapaan akrab."

"Artinya cuma orang-orang tertentu yang bisa memanggil Lo dengan nama itu?"

"Iya"

"Gue termasuk?"

"Kalau Lo mau, iya"

"Tapi kenapa harus Nate?"

"Gue juga nggak terlalu tau. Awalnya dari ibu gue. Lalu Mel ikut-ikutan sampai akhirnya Icarus, dan beberapa orang lain nya memanggil gue dengan cara yang sama. Tapi hanya di momen-momen tertentu aja yang nggak semua orang bisa dengar"

"Ohhh.."

Ada jeda cukup panjang disana. Baik Brill maupun Alex sama-sama memilih untuk diam lebih dulu dan memandang ke arah langit dengan suasana yang lebih baik daripada sebelumnya.

"Pertanyaan kedua?" Tanya Alex memulai. Lebih tepatnya memancing, karena kelihatannya, Brill enggan meneruskan pertanyaan yang satu ini karena suatu alasan.

Brill melirik Alex diam-diam, wajah ragunya tidak bisa dia benar-benar tutupi saat ini. Terlebih degup jantungnya yang berpacu tidak normal karena merasa jika jawaban yang akan dia dapatkan untuk pertanyaan ini pun, pasti tidak akan sesuai dengan harapannya lagi. Tapi kelihatannya, Alex tidak akan memilih pura-pura lupa dan mengikuti kemauan Brill dengan begitu saja. Pria itu pasti akan menanyakannya lagi nanti. Jadi, lebih baik Brill katakan sekarang sebelum keberaniannya semakin menciut nantinya.

"Jika suatu hari gue benar-benar akan menghilang, apa Lo akan mencari gue? Atau seenggaknya, menunggu sampai gue kembali?" Tanya Brill bernada ragu.

Dan benar sesuai dugaannya, reaksi Alex saat ini benar-benar membuat Brill semakin takut sendiri ditempatnya. Jantung Brill berpacu dengan ritme yang tidak normal. Dia gugup, takut, penasaran, berharap, dan emosi-emosi lainnya yang sukar diartikan.

"Kenapa bertanya hal itu?"

"Penasaran.." balas Brill pelan hampir serupa bisikan. Enggan menatap balik Alex dan memilih berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari bersinggung tatap dengannya apapun yang terjadi.

"Gue udah menjawabnya tadi. Bahkan sekalipun dunia nggak menyetujuinya, jika gue mau Lo, maka gue akan mendapatkan Lo apapun yang terjadi"

"Tapi itu bukan jawaban dari pertanyaan gue barusan"

"Itu jawabannya"

Oke, anggaplah Brill pembohong, tapi dia benar-benar tidak bisa lebih jauh berpaling dari sorot indah Alex dan malah kembali memaksakan diri dan keberaniannya untuk menatap mata cowok itu. Menatap kembali sorot yang memandangnya intens tapi tidak sampai membuatnya takut saat beradu tatap dengannya. Mungkin, lebih ke tatapan cinta? Atau memuja? Ahh, Brill bukan pakar emosi mata, dia tidak terlalu paham arti tatapan yang selalu Alex berikan padanya.

IMPURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang