Chapter 5

194 21 14
                                    

Hari ini, sekolah mereka hening. Layaknya kerumunan orang berkabung, sekolah itu seperti tak ada tanda-tanda kehidupan.

Namun tidak untuk gedung pencakar langit ini. Gedung yang biasanya terlihat sepi dan hanya terlihat staff yang hilir mudik, serta beberapa idola yang harus mengunjungi beberapa ruangan, kali ini sangat hidup berkat kunjungan murid Kimisaki gakuen.

Bukan tanpa alasan, mereka kemari untuk berdiskusi masalah bunkasai yang akan mereka kolaborasikan dengan para idola ES. Selain itu, mendalami kepribadian ayah mereka pun menjadi hal utama agar musik yang mereka bawakan semakin memiliki penghayatan.

"Hei, Anakku," panggil Rinne yang melihat putrinya hadir bersama rombongan OSIS.

"Ayah," ucap (Name) dan langsung memeluk ayahnya.

Tak lama kemudian, Rinne dan (Name) pun melepaskan pelukannya lalu saling bertatapan.

"Hei, lihat lah wajah lelah mu," ucap Rinne sembari menata rambut anaknya.

Namun, ucapan Rinne itu justru memancing aura tidak enak dari seluruh ruangan Cosmic Production. Pasalnya, Rinne yang mereka kenal tidak memiliki sikap seperti itu kecuali pada adiknya sendiri. Tetapi, pada adiknya pun terkadang dia barbar.

"Aku baik-baik saja, Ayah," ucap (Name) dengan senyuman terbaiknya.

"Jadi, dia anak Amagi Rinne?"

Suara dingin itu membuat ayah dan anak memalingkan pandangan bahagia mereka.

"Oh, Nagisa. Ya, ini putriku, (Name)," ucap Rinne yang membuat putrinya tersenyum seraya berkata, "Amagi (Name) desu. Senang bertemu denganmu, tuan Nagisa Ran."

"Senang bertemu denganmu, Amagi (Name)," balas Ran dengan tatapan yang sangat sulit dicerna.

Ran menatap anak perempuan itu dari ujung rambut hingga ujung kaki yang membuat (Name) merasa tak nyaman. Dan menyadari akan perasaan anaknya, Rinne pun berdeham yang membuat Ran menatapnya dingin.

Namun, saat Ran akan bicara, ia dipotong oleh suara riang tanpa dosa yang hanya dimiliki oleh tiga orang disini, yaitu Hiyori Tomoe, Aoi Yuuta, dan Aoi Hinata. Akan tetapi, si kembar Aoi tidak ikut campur kali ini. Mereka hanya bersuara sebentar lalu kembali fokus memperhatikan anak-anaknya yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

"Oh, (Name)-chan, ternyata kau terlahir kembali ke dunia ini," ucap Tomoe dengan nada sedih.

'What?' batin (Name) dengan tatapan bingung.

"Kau tahu, kau membuatku menunggu begitu lama, (Name)-chan," sambung Tomoe.

'Hah? Siapa? Siapa?' batin (Name) yang semakin bingung akan kondisi.

"Sudahlah, Tomoe-san. Dia akan kebingungan nantinya," tegur Yuuta dan disambung oleh Hinata, "Dan jangan membuat anak-anak bingung."

'Bingung?' batin semua anak yang berada dalam Cosmic Production.

"Hei hei hei, apa yang kalian bicarakan? Kalian berbicara seolah-olah sebagai pedofil pada anakku. Aku tahu anakku cantik, tapi jangan pedofil juga," tegur Rinne dengan wajah yang seakan-akan marah pada rekan-rekannya.

"Bodohnya dia," gumam Shu sembari menghela nafas panjang.

"Ah, dia memang bodoh," sahut Himeru dengan santainya.

"Semoga kebodohannya tidak menular pada anaknya," sambung Kohaku sembari bergeleng pelan.

"Ku harap begitu," sahut keturunan futago Aoi.

"Bicara apa kalian, hah!" ucap Rinne dengan penuh amarah yang membuat (Name) harus menenangkan ayahnya.

Namun, tak lama kemudian, (Name) pun di telepon oleh Ayumu dan memaksanya harus segera ke ruang rapat yang terletak di lantai tiga. Dengan segera, (Name) pun berpamitan dengan ayahnya lalu segera menuju ke tempat yang harus ia hadiri.

Klik~

Pintu pun dibuka secara perlahan yang membuat beberapa petinggi ES menghadap tamu yang terakhir. Beberapa dari mereka tampak terkejut dan sisanya biasa saja.

"Maaf aku terlambat," ucap (Name) dengan wajah tegas.

"Tak apa. Silakan duduk, Amagi (Name)-san," ucap Eichi dengan senyuman manisnya.

'Onee-sama kembali?' batin Suou yang masih tak percaya pada kehadiran (Name).

"Bisakah kita mulai sekarang?" tanya Eichi yang membuat seluruh penghuni ruangan ini segera konsentrasi pada tujuan mereka.

*****

Setelah rapat selesai, (Name) izin undur diri terlebih dahulu pada ayahnya. Karena ia punya janji untuk membantu ibunya sepulang sekolah.

Anak yang rajin, itulah yang ada di pikiran para penghuni Cosmic Production.

Berbeda dengan Cosmic Production, Starmaker Production kini tengah menghadapi masalah. Kedua Tenshouin tengah beradu argumen saat ini yang membuat beberapa unit yang ada disana meminta anaknya untuk pulang terlebih dahulu.

Namun, putri dari Hokuto, Hidaka Mai memilih untuk tetap disana dengan alasan jika ia merindukan ayahnya yang tak pernah pulang. Tentunya Hokuto ingin sekali mengusir atau lebih tepatnya menyuruh anaknya pulang detik ini pula, tetapi ia tak tega melihat anaknya yang telah mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengannya setelah lima tahun tak bertemu.

"Hokke sangat kejam. Masa anak sendiri tidak pernah ditemuin. Kemana saja kau?" protes Subaru dengan nada marah, tetapi tidak marah.

"Bukan urusanmu," ucap Hokuto sembari menggandeng tangan putrinya.

"Mai-chan pasti kesepian kan?" tanya Yuuki dengan tatapan khawatir.

Mai pun sempat melirik ayahnya yang sedang mengeluarkan tampang kesal. Ia pun langsung bergeleng pelan dan berkata dengan tegas jika ia baik-baik saja dan tak merasa marah ataupun kesepian saat ayahnya tak berada disisinya.

"Mai-chan memang gadis yang kuat," gumam Mao dengan senyuman tulus.

'Mai-chan ... tidak, maksudnya semua anak kami adalah gadis yang kuat. Sifat (Name) tertinggal dalam diri mereka, kuat, penuh pengertian dan kasih sayang. (Name), andai kau melihat ini ... kau pasti akan bangga pada putrimu,' batin Mao yang tanpa sadar telah merubah ekspresi nya.

"Yosh! Kita pisahkan dua setan itu!" ucap Hikaru dengan pelan.

"Hikaru? Ku kira kau sudah pulang, Nak," ucap Chiaki yang terkejut saat mengetahui anaknya belum pulang.

Mendengar ucapan ayahnya, Hikaru pun tertawa pelan lalu mulai mengintip dua Tenshouin yang menyebarkan aura gelap di Starmaker Production ini.

"Kowaii yo," gumam Hikaru.

"Puka puka~♪ apa anakku sudah pulang, Hikaru?" tanya Kanata yang tidak peduli dengan kondisi saat ini. Dan Hikaru pun menjawab dengan anggukan penuh semangat.

Sementara itu, perdebatan antara ayah dan anak belum selesai. Ayumu terus-menerus mendesak ayahnya untuk berbicara jujur mengenai hal yang tidak ia ketahui saat bersama anak dari Amagi Rinne. Tetapi, Eichi sangat kuat sehingga Ayumu kesulitan untuk membuat ayahnya berbicara begitu saja.

"Sudahlah Ayumu, kasihan ayahmu," ucap Yuzuru yang memahami kondisi Eichi saat ini.

"Dasar anak tidak peka! Kaichou sedang sakit dan ia memaksakan diri untuk hadir hari ini demi anaknya. Tapi anaknya malah tidak peka," omel Tori yang langsung dapat cubitan kecil dari Yuzuru. Dan sebaliknya, Yuzuru langsung mendapat pukulan kecil dari Tori.

"Ayah ...," gumam Ayumu sembari menunduk.

"Daijoubu. Ayah tidak sakit, abaikan saja mereka," ucap Eichi dengan senyuman terbaiknya.

Saat melihat Ayumu merasa bersalah, disitulah para suami (Name) yang bekerja pada Starmaker Production menyadari jika Ayumu adalah (Name) yang membuat hati mereka tergerak untuk memeluk dan menyayanginya. Namun mereka tak bisa. Mereka tak bisa melakukannya karena ada satu hal yang tak bisa mereka ungkapkan.

Only Your Stars : PolifonikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang