"Sudah puas untuk melihat-lihat, (Name)-chan?"
(Name) terhenyak saat mendengar suara itu. Dan ia pun langsung membungkukkan badannya seraya berkata, "Maafkan aku, Kuro-san. Aku ... aku tidak bermaksud untuk mencuri atau melakukan stalk pada keluarga Anda."
Kiryu tampak menghela nafas. Ia pun mendekati gadis itu dan menepuk pundaknya pelan.
"Kau tidak perlu meminta maaf, (Name)-chan," ucap Kiryu sembari memandangi foto yang sama.
"Eh?"
Perlahan-lahan, (Name) menatap Kiryu. Di sana, ia melihat tatapan yang sangat sedih, pilu, dan juga keikhlasan.
"Kau tidak salah apapun," ucap Kiryu dengan ramahnya.
"Maaf, Kuro-san. Aku tidak ingin ikut campur, tapi ... bisakah Kuro-san memberitahu aku tentang perempuan itu?" tanya (Name) yang berhati-hati agar tidak menyinggung perasaan lawan bicaranya.
"Dia ... dia seorang produser kami sebelum adanya Anzu. Dan foto ini diambil saat akan ulang tahun pertama Ensemble Square. Kami mengambil tema pernikahan dan jadilah seperti ini," jelas Kiryu.
"Lalu ... kemana gadis itu?" tanya (Name) dengan tatapan bingung.
"Dia keluar dari ES dan telah memilih jalannya sendiri," jawab Kiryu singkat.
"Mengapa ... sama seperti yang Paman Akashi jelaskan," gumam (Name).
"Mungkin sama, tapi jelas sangat berbeda," singkat Kiryu yang langsung menatap (Name) seraya berkata, "Jadi, ada keperluan apa kau kemari?"
"A-ah anoo ... etto ...."
*****
"(Name)-chan!? Kukira kau kesasar," ucap Tsuna dengan nada khawatir dan ia pun melihat orang dibelakang (Name) seraya bicara, "Are? Papa?"
"Daijoubu, temanmu hanya sedikit tersesat saat mencari toilet. Dan sekarang dia kembali," ucap Kiryu dengan tampang galak yang membuat Tsuna ber-'oh' ria.
"Maaf jadi merepotkan Anda, Kuro-san," ucap (Name) seraya membungkukkan badannya.
"Tidak, tidak merepotkan," ucap Kiryu.
"Tsuna-chan, maaf merepotkan mu juga," ucap (Name) setelah bangkit dan menatap Tsuna dengan tatapan tak enak.
"Tenanglah. Ini, bukunya," ucap Tsuna sembari memberikan buku yang (Name) cari.
"Arigatou. Kalau begitu, aku permisi. Sampai bertemu esok, Tsuna-chan," ucap (Name) yang langsung membungkukkan tubuhnya sebentar lalu mulai meninggalkan kediaman Kuro tersebut dan langsung menemui ayahnya yang telah menunggunya di mobil.
"Maaf, sudah membuat Papa menunggu lama," ucap (Name) dengan nada bersalah.
"Sudahlah. Ayo masuk! Agar kita bisa sampai rumah dan beristirahat dengan cepat," ucap Rinne sembari memberikan senyuman ringan pada anaknya.
(Name) pun masuk dan setelah, Rinne langsung tancap gas.
Dalam perjalanan itu, (Name) tampak memikirkan sosok gadis yang ia lihat dalam foto tersebut. Sementara Rinne, ia sangat fokus pada jalanan agar tidak membahayakan nyawa dirinya ataupun anaknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/234434707-288-k660767.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Your Stars : Polifonik
FanfictionAnak, satu kata yang sangat indah bagi dua insan yang telah menikah. Bahkan kehadirannya sangat dinantikan oleh siapapun. Namun tidak semua anak terlahir dalam kondisi yang sama, seperti yang dialami oleh anak para idola. Mereka dibesarkan secara kh...