4

4.3K 586 59
                                    

Akhir pekan yang selalu dilewati Sasuke dengan ketenangan kali ini sedikit bergeser dari titik koordinatnya. Jelaganya memindai Sakura yang menyantap sarapannya dengan tenang di seberang meja. Dia tergolong cukup cerdas untuk menangkap semua penjelasan, permintaan dan peraturan yang di sahkan sepihak oleh Sasuke.

Gadis itu terlihat menggemaskan dengan kaos putih dan celana training yang kedodoran. Seringai samar tercetak di bibirnya ketika mengingat Sakura mengenakan celana dalam miliknya, ralat celana dalam baru yang masih berbarcode centang hitam.

"Aku selesai."

"Aku juga selesai. Terima kasih untuk makanannya."

Sakura beranjak berdiri untuk melaksanakan permintaan pertama dari Sasuke. Sasuke bilang untuk menjadi gadis yang baik ia harus mencuci piring, menyapu, mengepel, dan mengelap semua debu yang menempel di perabotan rumah.

"Tetap duduk!"

Sakura tetap menumpuk piring dan gelas kotor. "Sasuke bilang setelah selesai makan harus cuci piring?"

"Tetap duduk kata ku!"

Kelopak gioknya berkedip lamat. "Kenapa? Aku membuat Sasuke kesal lagi ya?" Sakura mencondongkan tubuhnya untuk mengambil piring kotor Sasuke tanpa menyadari napas tertahan dari pria tampan tersebut. "aku kan melakukan apa yang Sasuke bilang."

'Damn'

"Duduk Sakura!" Sasuke merebut paksa peralatan makan tersebut. "aku yang cuci piring."

"Eh kenapa? Aku bukan gadis baik kalau Sasuke yang cuci piring."

Jelaganya menangkap langkah lebar Sakura yang berusaha mencegahnya, membuat dua gundukan padat miliknya memantul pelan. Ia cukup lupa jika gadis itu tak menggunakan bra dan itu cukup membuat dirinya sedikit frustasi.

"Diam di sana dan kembali duduk. Sekarang juga!"

"E-eh iya Sasuke."

Sakura segera bergegas menuruti kata-kata Sasuke. Gadis itu duduk diam sembari memerhatikan punggung Sasuke yang tengah mencuci piring tak lupa kedua kakinya berayun pelan bergantian.

Sasuke menggosok kasar piring keramik cokelat. Pikirannya berkelana pada gundukan padat milik Sakura yang terpantul pelan. Kedua tombol gundukan itu tercetak jelas di balik kaos putih kebesaran Sakura seakan menggodanya untuk menekan, memilin atau menghisapnya.

"Ya Tuhan."

Sasuke bergumam frustasi, ia harus sering-sering menyebut nama Tuhan sekarang. Ia mengelap kedua tangannya lalu berbalik dan mendapati Sakura yang setia memandangnya dengan senyum lebar. Iris hitamnya menangkap pergerakan Sakura yang kembali akan berdiri.

"Tetap duduk di sana." Tegas Sasuke sembari merogoh kantung celananya. Onyx nya berkilat nakal kala menangkap bibir cemberut Sakura yang menggodanya untuk dilumat. Ia menggeleng pelan dan menyebut nama Tuhan lalu kembali ketujuan awal. Memesan beberapa pakaian wanita melalui toko langganan keluarganya. Ah betapa mulia hatinya Tuhan pasti memberinya rejeki lebih.


***

Sakura memutar senang mencoba sepasang baju baru lengkap dengan dalamannya. Kaos putih lengan pendek dipadu rok tutu sebetis membuat dirinya semakin manis. Rok tutu berwarna pink pucat itu akan mengembang ketika ia memutar tubuhnya. Ah, ia harus menjadi gadis baik lagi agar Sasuke membelikan banyak baju dan tidak mengusirnya.

Kaki mulus itu melangkah lebar mencari juru penyelamatnya. Senyum lebar mengembang ketika matanya menangkap Sasuke tengah duduk lesehan di atas karpet beludru ditemani benda persegi panjang di atas meja. Sesekali dia akan bersandar pada kaki sofa atau meminum cairan merah dari gelas panjangnya.

Obligasi [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang