9

4.1K 569 99
                                    

Sakura dengan riang menatap pantulan dirinya yang tengah menempelkan potongan dress soft blue selutut. Ino bilang Sasuke akan menyukainya jadi ia dengan bersemangat mencoba apapun yang disukai Sasuke. "Bagaimana Ino?"

Ino mengacungkan kedua jempolnya. "Cantik, Sasuke pasti akan menyukainya," Aquamarine nya melirik Sasuke yang mendaratkan pantatnya di sofa pelanggan. "Kau harus membeli lingerie, aku jamin Sasuke akan langsung meneteskan liurnya ketika melihat mu memakainya?"

"Kenapa Sasuke meneteskan air liurnya? Apa itu enak?"

Ino menyeret pergelangan Sakura. "Sangat enak Sakura, Sasuke akan ketagihan."

"Benarkah?! Ino aku mau lingerie!"

"Tentu cantik, aku akan memberikan mu edisi terbaru dan terbatas."

Sakura dengan semangat mengikuti langkah kaki Ino. Zamrudnya tak berhenti berbinar melihat deretan baju cantik. Ia harus menyalakan lilin malam nanti lalu menunggunya hingga pagi, dengan begitu uanganya akan menumpuk banyak seperti dorama kesukaannya. Kemudian ia bisa membeli semua baju di toko Ino.

"Taarraa, ini lingerie edisi terbatas."

"Ini seperti baju perta-"

"Sexy bukan? Aku jamin penis Sasuke akan berdenyut ngilu ketika melihat mu memakainya."

"Penis?" Ulang Sakura dengan wajah memerah, entah kenapa ia merasa malu meskipun tidak mengerti arah pembicaraan Ino.

Ino mengangguk mantap. "Tidak usah malu-malu begitu," Tangannya dengan lincah menyerahkan gantungan lingerie pada Sakura lalu melipat tujuh potong lingerie, kapan lagi coba si Uchiha pelit itu memborong baju-bajunya. "Bagaimana rasanya tusukan penis Sasuke?

"Hah?!"

"Aku tidak menyangka kau seperti itu." Ino dan Sakura menoleh mendapati seorang perempuan yang tak di undang ikut bergabung dalam pembicaraan mereka. "Kau benar-benar menjijikkan. Apa yang bisa dipuaskan dengan ..." Manik peraknya bergerilya memindai tubuh Sakura. "payudara rata mu itu?"

"Jaga bicara mu Hinata!" Ino menatap tajam Hinata yang notabenenya teman semasa juniornya. Ia benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi di antara mereka berdua. Sementara Sakura menggenggam erat gantungan lingerie berusaha menahan amarahnya.

"Ino-chan harus tahu, dia perempuan jahat," Hinata menyelipkan anak rambutnya lalu menunduk sedih. "dia hanya berpura-pura menjadi pembantu Sasuke-kun lalu merayu dengan tubuhnya. Dia merebut Sasuke-kun dari ku Ino-chan. Apa bedanya dia dengan pelacur?"

"Hinata!"

Buku jari Sakura memutih akibat genggaman yang terlalu erat. Tangan kirinya meraih potongan baju di keranjang, lalu dengan cepat membungkus kepala hinata. "Kau Medusa jelek, Hydra tidak berguna," Ia memukul kepala Hinata dengan gantungan lingerie berulang kali. "Aku bukan pembantu Sasuke! Aku calon isterinya!"

"S-sakura hentikan dia bisa mati."

Hinata menancapkan jari-jari kukunya pada kaki Sakura membuat empunya meringis serta melonggarkan bungkusan pada kepalanya. "Lepashh," Hinata segera berdiri. "Sasuke-kun tidak mungkin menjadikan perempuan tidak bermartabat seperti mu sebagai calon isterinya."

Dengan cepat Sakura menarik rambut jelek Hinata membuat gadis anggun itu mendongak menahan sakit. "Aku calon isterinya titik."

Hinata menginjak punggung kaki Sakura dengan high heels 10 centimeter nya membuat Sakura mengaduh pelan dan melonggarkan jambakannya.

"Heh jangan lari Hydra, sini ku pukul kau."

Hinata melangkah seribu menghindari kejaran gadis aneh itu. Manik peraknya bergerak lincah mencari keberadaan Sasuke. "Ketemu."

Obligasi [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang