5

4.5K 583 131
                                    

Gadis cantik itu melangkah anggun keluar dari perusahaan Uchiha. Setelah mendapat informasi dari resepsionis setempat dia segera memasuki mobilnya menuju tujuan selanjutnya. Ah ia sungguh tak sabar bertemu dengan laki-laki berparas sempurna yang mencintainya apa adanya.

Decakan malas keluar dari bibir tipisnya ketika harus turun dan menggeser pagar minimalis. Rumah minimalis itu tidak banyak berubah terhitung dua tahun lalu terakhir ia menginjakkan kaki di dalamnya.

Tangan terawatnya bergerak anggun mengetuk pintu kayu dihadapannya. Dadanya bergemuruh ketika ia membayangkan sambutan hangat atau dekapan erat dari si penghuni rumah, membuat senyum manis hinggap di bibir indahnya. Sekali lagi, dengan gerakan anggun ia menyelipkan surai lembutnya ke belakang telinga.

"Sasuke-kun ..." Senyum manis di bibirnya perlahan memudar digantikan dengan raut wajah tak bersahabat. "siapa?"

"Siapa?" Beo Sakura.

"Aku yang tanya kau siapa bisa di rumah Sasuke-kun?" Tanya gadis anggun tersebut.

"Aku tinggal di sini."

Manik rembulan itu melotot sepersekian detik. "Tidak mungkin," Tatapan menilai ia berikan pada tubuh perempuan di depannya dari ujung kaki hingga kepala. "kau pembantu kan? Bisa minggir, aku mau masuk."

"Tidak boleh. Sasuke bilang orang asing tidak boleh masuk." Ujar Sakura sembari menahan pintu dengan kuat.

"Aku calon istrinya Sasuke-kun jadi biarkan aku masuk."

"Tidak. Sekali tidak tetap tidak." Kekeuh Sakura.

Gadis anggun itu menghela napas pelan. "Bisa panggilkan Sasuke-kun? Katakan padanya jika Hinata ada di luar, dan Sasuke-kun akan memarahi mu habis-habisan."

"Sasuke tidak ada, dia pergi mencari banyak uang."

Hinata mengernyit heran dengan tingkah pembantu di depannya. Untuk apa Sasuke mencari banyak uang jika laki-laki itu sudah memiliki tumpukan uang sekarang. "Biarkan aku masuk, aku akan menunggu di dalam."

"Tidak, Sasuke sudah bilang jika orang asing tidak boleh masuk."

"Aku bukan orang asing bagi Sasuke-kun."

"Tapi kau orang asing bagi ku." Jawab Sakura cepat.

"Siapa kau berani bicara seperti itu hah?!" Hinata mendorong kasar bahu Sakura. "kau hanya pembantu Sasuke-kun, sama sekali tidak punya hak untuk melarang ku masuk ke rumah calon suami ku sendiri."

Wajah Sakura memerah menahan kesal meskipun ia sama sekali tidak mengerti apa yang dibicarakan gadis di depannya. Kedua tangannya bergerak cepat menjambak rambut hitam seperti sapu ijuk yang sering ia gunakan untuk memukul Sasuke.

"Argh apa yang kau lakukan, lepaskan aku sialan."

Menulikan kedua telinganya, Sakura menarik kasar rambut itu berniat menyeretnya hingga keluar pagar.

"Lepaskan aku," Hinata merunduk mengikuti tarikan rambutnya. Dia melirik sekitar dan menjatuhkan tubuhnya dengan tiba-tiba. "hiks sakit ... t-tolong."

"Ayo berdiri, orang asing harus pergi dari–"

"HENTIKAN SAKURA!"

Manik hijau itu terkesiap sempurna. Ini adalah bentakan keras pertama yang Sakura terima dari Sasuke. "Dia mendorong ku duluan."

"Lepaskan tangan mu!"

"Tidak." Kekeuh Sakura.

"S-sasuke-kun tolong aku." Rintih hinata dengan wajah memelas.

Obligasi [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang