Izumi membanting keras pintu mobil lalu melangkah lebar menuju rumahnya, membuat pak Zetsu si supir pribadi berjenggit kaget dan menggeleng pelan melihat tingkah nyonya ketiga yang keluar dari sisi kalemnya.
"Ibu?!" Dengan tergesa ia menuju dapur, berharap menemukan ibu mertuanya sedang menyeduh ocha tau apapun itu. Ia melanjutkan langkahnya ketika tak menemui sosok yang dicarinya. "Ya Tuhan kenapa rumah ini mendadak luas sekali?!"
"Nyonya ketiga ada apa? Kenapa terlihat buru-buru sekali?" Tanya
"Bibi Neko!" Izumi berseru kaget akibat kemunculan tiba-tiba pembantu keluarga Uchiha. "Ibu, di mana Ibu?"
"Nyonya kedua sedang berke-"
Izumi segera melangkah seribu menuju halaman belakang yang jaraknya seluas lapangan. Meninggalkan bibi Neko yang mengernyit bingung akibat tingkah tidak biasa dari nyonya keduanya.
"bun di halaman belakang."
"Ibu!"
"Ada apa menantu ku?" Mikoto menepuk pelan kedua tangannya lalu melepas sarung tangan berkebunnya. "Kenapa kau terlihat-"
"Sasuke kumpul kebo!"
"Apa?!" Mikoto melotot tak percaya.
"Dia telah meniduri anak orang dan sekarang perempuan itu tinggal di rumah Sasuke." Ujar Izumi menggebu. "Ibu harus kesana, memergoki sendiri lalu segera menikahkan mereka sebelum bisik-bisik tetangga mulai menunjukkan taringnya."
"Dasar anak nakal itu."
Mikoto segera melangkah lebar berniat melabrak Sasuke sekarang juga. Ia segera menghubungi Yamato untuk membobol pagar dan pintu rumah anaknya. Tanpa berniat mengganti bajunya, ia segera menyambar tas branded miliknya lalu membanting kasar pintu mobil. Sekali lagi membuat Zetsu si supir berjenggit kaget.
"Ke rumah Sasuke sekarang juga."
Tanpa bantahan ataupun selaan, Zetsu segera melajukan mobilnya secepat mungkin. Wanita Uchiha yang dikenal anggun dan kalem, jika sudah marah habis sudah lawannya.
"Semoga Tuhan melindungi tuan muda Sasuke." Batin Zetsu miris.
"Ibu jangan bilang jika dapat info dari ku ya." Teriak Izumi mengiringi kepergian mobil yang ditumpangi sang mertua.
Di sinilah Mikoto, setelah menunggu beberapa menit dari hasil kerja Yamato yang tak diragukan lagi. Ia bisa duduk manis di ruang tengah sembari mengamati toples kaca yang berisi setengah kue kering. Sejak kapan anak bontotnya menyukai hal-hal semacam ini. Ia semakin yakin dengan berita yang dibawa Izumi.
Kakinya melangkah anggun menuju dapur anaknya untuk melumasi kerongkongannya yang kering akibat berita heboh Izumi. Sebelah alisnya terangkat ketika menemukan sebuah gelas keramik berwarna merah muda dengan gambar beruang.
'Merah muda?'
Mikoto segera mengambil salah satu gelas kaca, mengisinya dengan air lalu meneguknya hingga tandas. Ia melangkah pelan ketika mendengar suara mobil yang pasti milik anaknya. Dengan mengendap ia kembali ke ruang tengah dan akan menyeret mereka langsung ke kuil Shinto.
Langkah Mikoto terhenti, tubuhnya mematung melihat bagaimana Sasuke mencumbu anak orang dengan cara amatiran. Setelah ini ia akan turun tangan langsung memberikan petuah kiat-kiat memuaskan wanita untuk anak bontotnya. Mau ditaruh di mana nama Uchiha, jika penerusnya lembek dalam bercinta.
"Well, ciuman yang sangat membosankan Sasuke-kun."
Seringai tipis tercetak di bibir Mikoto ketika melihat wajah kaget anaknya. Iris hitamnya bergulir ke arah perempuan -entah gadis atau sudah menjadi wanita- cantik bersurai merah muda yang terlihat bingung dengan kehadirannya. Diam-diam Mikoto bersyukur, kali ini mata anaknya tidak katarak lagi dalam memilih seorang perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obligasi [✓]
RomanceBagimana kisah jungkir balik dunia Sasuke melewati berbagai keanehan yang perlahan mengusik kehidupannya Disclaimer @Masashi Kishimoto