****
Winston terbangun, ia merasakan pegal di bagian punggungnya. mencoba untuk duduk, dan mengingat-ingat apa yang telah terjadi. Saat indra perabanya mulai bekerja, ia terkejut merasakan kedinginan menyerang kulitnya. Ia melihat ke bawah, barulah ia sadar bahwa bajunya sudah tidak lagi dibadannya. Seketika itu ia reflek memeluk tubuh untuk menghilangkan kedinginan. Ia bergerak lebih dekat lagi ke arah api unggun.
“Bajumu sedang aku jahit. Kau bisa memakai jaket ku ini jika kau mau.” Ucap Ave datar sambil melempar jaketnya ke arah Winston.
Terkejut dengan keberadaan perempuan itu, Winston menyusuri asal suaranya. Saat itulah ia mengingat apa yang terjadi pada dirinya beberapa waktu lalu, saat ia mencoba menyelamat seorang peri dari harimau. ‘Hah, bersayap?’ pikir Winston melihat Ave sedang menjahit bajunya.
Winston terdiam cukup lama, memikirkan lagi apa yang ia lihat benar atau salah. Ia kembali melihat Ave, dan ya, ia benar. Itu peri!!
“Siapa namamu? Tanya Winston.
“Apa tujuanmu menanyakan namaku.” Ave menjewab dengan ketus.
“Ya biar aku nyaman memanggilmu.” Jawab Winston.
“Dimana sayapmu? Kenapa kau tidak mempunyai sayap?” Ave balik bertanya karena menurut Ave semua orang di Fairyfield punya sayap, dan aneh jika Winston ada di dalam dunia peri tapi tidak bersayap.
Heran merasuki pikiran Winston, ‘Bukankah mereka dulu hidup dengan pengetahuan dari manusia. Kenapa sekarang mereka tidak tahu?’ Winston bertanya dalam hatinya.
“Ehhm, sayapku….aku terlahir tanpa sayap. Dari kecil aku sudah begini, hidup tanpa sayap” Jawab Winston dengan nada sedikit bergurau.
“Jangan bercanda! Tidak ada peri yang tidak punya sayap. Dan siapa kau?!” Jawab Ave ketus.
“Oo ya. Perkenalkan, aku Winston. Aku adalah…..” Kalimat Winston terpotong. Ave berdiri dari duduknya dan mengembalikan baju Winston.
“Aku nggak perlu tau siapa kamu. Namamu saja belum tentu aku ingat!” Jawab Ave.
“Kita harus keluar dari hutan ini jika kau tak ingin mati disini.” Ave mematikan api unggun.
“Kenapa?” Winston bertanya heran sambil mengenakkan bajunya kembali. Lukanya sudah mengering walaupun rasa sakit masih sedikit terasa.
“Kau tidak tahu, hutan ini memang indah, tapi mara bahaya selalu mengintai. Kau beruntung karena kali ini kau tidak bertemu dengan Naga Putih, andai saja kau bertemu dengannya, kau akan hangus terbakar.” Ave berjalan mendahului Winston, tenaganya belum pulih sehingga ia belum bisa terbang kembali.
“Ehh, tunggu aku.” Winston mengejar Ave dan menyamai langkahnya.
“Namamu siapa? Kau belum menjawabnya.” Tanya Winston.
“Ave!” Lagi lagi Ave bersikap ketus, karena begitulah ia. Ave terkenal dengan kepribadiannya yang keras kepala dan suka marah. Ia tidak suka didekati atau ditanya-tanya, apalagi dipermainkan. Semua yang berurusan dengannya harus punya imbalan yang pantas, jika tidak jangan harap Ave akan mau berbicara dengannya. Ia adalah peri pemberani, dialah yang pernah keluar dari Fairyfield menuju ke arah gunung api untuk mencari pengetahuan baru. Tapi ia tidak berhasil masuk ke dalam hutan Fog Dark forest, hutan gelap yang dipenuhi oleh kabut. Tetap saja, dialah satu satunya peri yang berani keluar dari Fairyfield.
“Kau tak ingin bertanya tentangku? Kenapa aku bisa disini atau sejenisnya mungkin?” Winston dengan percaya diri tinggi memancing Ave untuk bertanya, tapi perkiraannya salah.
“Aku tak peduli!” Ave menjawab.
“Aku akan memastikan, nanti kau akan peduli denganku melebihi dirimu sendiri, hahaha.” kata Winston dengan percaya diri.
“Dan aku akan memastikan bahwa aku tidak akan pernah melakukan itu.” Ave menjawab balik.
“Oke, mari kita lihat nanti!” Ucap Winston penuh semangat.
“Huh, dasar bodoh!” Ave mempercepat jalannya.
Winston teringat sesuatu, ia belum mengetahui berita tentang Luna. Mungkin ia akan menanyakannya pada Ave.
“Ave, apakah kau tahu dengan seseorang bernama Luna?” Winston bertanya serius.
Ave tiba-tiba berhenti. Ia bertanya serius,”Kenapa kau menanyakannya!?”
“”Hmmm, aku…mau tau saja. Iya, aku cuma mau tau saja.” Winston mencari alasan.
“Dia adalah pengkhianat. Karena dia, Ratu menjadi marah dengan kami dan meninggalkan kami!” Ave berkata dengan marah, dan melanjutkan langkahnya dengan cepat. Terlihat sekali bahwa dia orang yang baperan dan emosian.
‘Apa??’ Winston bertanya pada batinnya sendiri. “Kenapa dia berkhianat?” Tanya Winston lagi.
“Dulu ia sudah mengambil hal berharga milik Ratu dan membuat Ratu murka. Semenjak itu, Ratu membuat istana di bawah kaki gunung berapi itu…” Ave berhenti sejenak dan melihat ke arah sampingnya, menunjukkan ada sebuah gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi. Kemudian Ave berjalan lagi sambil melanjutkan ceritanya, “Yang tidak pernah ditempuh kecuali sang Ratu dan orang yang di izinkan ratu.”
“Lah, kenapa?” Winston kembali bertanya.
“Kamu tidak bisa melihat?! Itu disana. Istana sang Ratu di kelilingin hutan gelap itu. Aku sudah mencoba masuk ke sana tapi nggak bisa!” Ave menjawab kesal.
Dari tempat mereka berdiri yang merupakan tanah tinggi, terlihat dengan jelas sebuah hutan yang gelap dan berkabut, hutan itu sangat lebat. Di belakangnya ada sebuah kastil yang Winston ingat sebagai kastil yang pernah ia gambarkan dulu.
Winston memperhatikan hutan itu. Ada suatu pembeda yang terlihat sekali disana, awan disekitar hutan itu selalu mendung, sedangkan sebelum masuk hutan, langit sangat cerah. Bahkan sungai yang menjadi batas antara kedua dataran itu pun juga berbeda. Bagian sungai yang masuk daerah gelap itu memiliki air yang hitam dan kotor, sedangkan sungai yang ada pada bagian sebelah satunya lagi memiliki air yang sangat jernih, tapi air itu tidak bergabung. Mereka mengalir di dalam wadah yang sama dalam keadaan yang berbeda.
“Kau bilang, kau pernah mencoba memasukinya. Kenapa kau mencobanya?” Winston bertanya lagi. Ia mengejar Ave yang sudah jauh di depannya.
“Kenapa kau suka sekali bertanya, hah?! Aku tidak suka diintrogasi!” Ave benar benar kesal sekarang karena winston menanyakan tentang urusannya.
“Tapi aku suka bertanya.” Winston menjawab dengan santai.
“Ah, sudah lah!” jawab Ave. Ia mengembangkan sayabnya dan bersiap untuk terbang. Sayapnya mulai mengembang dan mengucup dengan perlahan. Sadar akan persiapan Ave, Winston langsung menggenggam tangan Ave.
“Jangan tinggalkan aku. Aku perlu ke kampungmu, mencari beberapa informasi yang aku butuhkan. Lagian, kamu nggak tega meninggalkan aku yang masih terluka sedirian??” Winston berusaha membujuk Ave.
“E-N-G-G-A-K” Ave melepaskan tangannya dari genggaman Wiston dan mulai melayang ke udara.
****
Thank you for Reading💫💫
Salam hangat
little_chickee
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Real King In Fairy World
FantasyPencarian atas sosok ibu yang dilakukan Winston belum menemukan titik temu. Teka teki masih terlihat samar. Ia masih saja terjebak dalam petualangan menjelajahi dunia penuh sihir yang berbeda dimensi dengan dunia manusia. Apa yang akan terjadi pada...