****
Winston, Ave, dan Aither memulai perjalanan. Perjalanan ini ditempuh dengan berjalan kaki, menimbang Winston yang tidak punya sayap dan juga Ave yang belum sembuh total.
Sebelum keluar dari Fairyfield, mereka sempat dihadang oleh peri-peri lainnya, mereka mempermasalahkan keberadaaan Winston, kenapa bisa seorang peri tanpa sayap. Ave tidak peduli dan tidak ingin menjawab pertanyaan mereka, Eitherlah yang turun tangan untuk menyelesaikannya. Either mengatakan bahwa Winston adalah peri dari daerah lain yang memang hidup tanpa sayap, dan tampaknya para peri setuju saja dengan pendapat itu.
Mereka mulai melintasi padang rumput yang sangat luas, taman bunga, dan tempat menarik lainnya. Karena perjalan mereka ditempuh dengan jalan kaki, itu sangat menyita waktu. Mereka baru setengah perjalanan, tapi matahari sudah turun. Mereka tidak ingin menunda-nunda, sehingga mereka masih melanjutkan perjalanan.
Mereka mencapai batas hutan pada waktu tengah malam dan memutuskan untuk beristirahat sebelum membenarkan hati untuk memasuki The Dark Fog Forest.
Esok pagi, ketika matahari muncul, mereka mulai bejalan lagi ke jembatan kayu yang menghubungkan kedua daerah yang berbeda aura tersebut. Menyeberangi sungai dengan dua air yang berbeda itu membuat mereka heran. Baru saja kaki mereka menginjak tanah The Dark Fog Forest, hawa dingin dan menyeramkan langsung terasa, hawa yang bertolak belakang dengan suasana Fairyfield yang hangat dan nyaman.
Hutan The Dark Fog Forest terdiri dari pohon yang sudah kering dan tanpa daun. Tanahnya kering, namun hawanya dingin. Hutan ini juga dipenuhi oleh kabut sehingga jarak pandangan mata berkurang.
Winston memimpin perjalanan mereka dengan jalan di depan, sedangkan Ave dan Either mengikuti di belakangnya. Ave dan Either bukanlah seperti wanita pada umumnya, mereka berdua mampu berjalan dengan berani di belakang Winston, karena mereka berdua memang merupakan peri pemberani yang pernah melakukan perjalanan ke daerah lain sendirian melawan banyak bahaya.
Ketika menyusuri sebuah jalan setapak menuju ke tengah hutan, ada beberapa mata yang memperhatikan mereka. Matanya kuning dan bersinar di antara partikel asap yang menghambat pemandangan. Mata-mata itu mengintip di balik-balik pohon, mengintai keberadaan Winston dan kedua peri perempuan itu. Winston yang sadar akan hal itu menghentikan langkahnya, kemudian mencoba menajamkan mata untuk melihat ke arah mata dengan pupil yang oval pipih tersebut.
Mata bersinar itu semakin mendekat ke arah Winston. Kemudian barulah terlihat bahwa pemilik mata itu adalah srigala liar penghuni hutan. Mereka mendekat dengan air liur yang hampir terjatuh dari mulutnya, mereka tergiur pada Ave dan Either yang mereka kira sebagai makanan.
Tapi anehnya, mereka sama sekali tidak memperdulikan Winston. Hal itu dimanfaatkan Winston untuk menyerang 3 ekor srigala yang bersiap menerkam.
Winston, Ave dan Either membentuk mode pertahanan, mereka berdiri membentuk lingkarang dengan punggung yang saling berhadapan. Di depan mereka masing-masing sudah ada satu srigala yang kelaparan.
Winston bersiap dengan sebuah kayu besar di genggamannya, Ave sudah mantap dengan 2 buah belati pada setiap tangannya dan Either bersiap dengan tangan kosong, tidak memegang apapun, namun ia akan mengandalkan sihirnya.
Winston memulai serangan pertama, ia memukul srigala dengan sangat kuat. Pukulannya mampu membuat srigala itu terjatuh ke arah samping. Ave juga ikut beraksi, ia menebaskan belatinya ke arah wajah srigala sehingga memberikan sebuah luka pada bagian bawah matanya. Either tidak mau kalah, ia menyerang dengan sinar ungu yang keluar dari kedua telapak tangannya, sinar itu membawa tekanan yang kuat hingga srigala terdorong ke belakang.
Serangan pertama mereka membuahkan hasil, para srigala berlari kabur menjauh dari Winston, Ave dan Either. Walaupun begitu, mereka tidak senang, malahan mereka lebih berwaspada karena di dalam hutan itu ternyata ada hewan buas yang bisa mnyerang kapan saja.
Belum beberapa lama setelah itu, Mata-mata itu kembali berdatangan, namun kali ini lebih banyak dan bergerak lebih cepat. Nampaknya srigala tadi mencari bantuan teman temannya.
Winston, Ave dan Either kembali bersiap, sayap Ave dan Either sudah mulai bergerak untuk membantu pemiliknya dalam bertarung, menerima serangan srigala yang bertubi tubi, tidak ada habisnya. Satu serangan dapat di hindarkan namun serangan lain datang lagi.
Ave dan Either sudah mulai kehabisan tenaga. Dengan segera, Winston ikut bergabung di tengah tengah Ave dan Either, mencoba membantu menghalau srigala kelaparan yang marah itu. Winston menyarankan mereka berdua untuk terbang ke atas hutan agar mereka bisa lewat jalur atas, namun Either menolak.
“Tidak bisa, hutan ini terlalu tinggi, tidak ada peri yang sanggup terbang setinggi itu.” Either menjawab dengan terbata bata karena ia sudah sesak nafas melawan srigala yang tidak ada habisnya ini.
“Lalu apa yang harus kita lakukan, kita bisa mati kalau melawan mereka begini.” Ave bertanya.
Winston yang merasa bahwa kedua peri itu adalah tanggung jawabnya selama perjalanan, mendadak panik. Bagaimana jika mereka tidak bisa melawan serangan para srigala itu? Dan akhir yang paling pasti adalah diterkam srigala dan mati.
Winston berusaha berfikir, ia memohon kepada pikirannya sendiri agar memberikan sebuah jalan keluar.
“Aku mohon, beri aku jalan keluar, tolong aku saat ini!!” Winston bercengkrama dengan benaknya.
Ave dan Either sudah mencapai batas, Ave sudah kehilangan tenaga dan Either sudah kehabisan sihir. Mereka berdua terduduk lesu dengan sayap yang sudah melemah dan turun secara otomatis. Winston semakin panik dan kembali memohon pada pikiran.
“Aku mohon! Bantu aku sekarang juga. Berikan aku ide!” Winston masih berusaha berfikir sambil menghalau srigala untuk menjauh dari kedua teman perinya. Winston juga sempat terfikir dengan sihirnya, ia mencoba menggunakannya kembali. Berkali kali ia mencoba memajukan tangannya ke arah srigalaga dengan telapak tangan berdiri, namun tidak ada sihir yang keluar.
Ketika masih mencoba, perhatiannya berkurang. Ia terkecoh oleh seekor srigala yang datang dari arah belakangnya ingin menerkam Either. Either berteriak, ia juga terkejut dengan kehadiran srigala itu.
Winston melihat Either yang berteriak dan terkejut karena srigalanya sudah siap menerkam Either. Winston panik, jantungnya bergerak dua kali lipat, keringatnya mulai bercucuran, ia ingin menjangkau Either tapi ia tidak sempat, kecepatannya kalah oleh kecepatan si srigala. Walaupun begitu, Winston tetap mencoba berlari ke arah srigala yang berdiri di depan Either.
Dengan kekhawatiran di dalam hati, Winston berusaha berlari menggapai Either. Tapi entah mengapa kakinya tersandung oleh sebuah batu hingga ia terjatuh.
Srigala itu mulai menjatuhkan cakarnya kepada Either. Namun sebelum cakarnya mengenai Either, seekor Naga putih datang dan mengangkat srigala itu ke atas hutan lalu melemparnya ke bagian lain dari hutan tersebut.
****
Ceritanya makin lama makin gaje ya?😅 Bahasanya pun udah mulai aneh, hehehe....Maafkan kesalahan dalam cerita ini yaa 😇
Thank you for Reading💫💫
Salam hangat
little_chickee
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Real King In Fairy World
FantastikPencarian atas sosok ibu yang dilakukan Winston belum menemukan titik temu. Teka teki masih terlihat samar. Ia masih saja terjebak dalam petualangan menjelajahi dunia penuh sihir yang berbeda dimensi dengan dunia manusia. Apa yang akan terjadi pada...