****
Margareth mengambil liontin itu dan menunjukkan ekspresi terkejut yang di buat-buat. Ia sengaja menutup mulut dengan tangan kanannya sambil melihat ke arah Luna dan Winston secara bergantian. Ia meremehkan.
"Apa ini, apa yang tersangkut di tanganku? Apakah ini liontin sihir??" Ucap Margareth dengan nada yang mengejek.
"Bagaiman kalau aku mencoba memakaikannya pada liontinku, mereka sudah terlalu lama berpisah. " Margareth bergerak ke arah cermin pada salah satu sisi singgasananya.
"Jangan!!!!" Luna berteriak.
"Kenapa adik?? Kau takut?? Ternyata Ramalan itu tidak benar adikku...." Margareth berbicara lembut, "Kalian semua akan mati ditanganku!" Margareth melanjutkan dengan nada sombong dan penuh penekanan, ada sebuah perasaan membunuh yang sangat besar didalam kata-katanya.
Winston masih mencoba bernafas secara normal kembali setelah lehernya dicekik sekian lama. Ia heran, memangnya apa yang istimewa dari liontin itu, ia bertanya-tanya kenapa Luna sangat khawatir jika Margareth memakai liontin itu. Sedetik kemudian, Winston mengingat cerita Paul yang mengatakan bahwa liontin sihir yang jatuh di tangan yang salah akan menyebabkan kehancuran dan bahaya yang besar.
Wingston ingin merebutnya kembali, namun ia terlambat. Margareth lebih dulu memakaikannya pada mahkota hitamnya. Perlahan, warna liontin itu berubah menjadi hitam. Sihir Luna, Either dan Ave keluar dengan sendirinya dari tubuh mereka kemudian masuk ke liontin yang perlahan berubah menjadi hitam. Mereka kesakitan, seperti jiwa mereka tercabut dari tubuh. Cahaya sihir dari peri lain di luar kastil juga berterbangan masuk ke tubuh Margareth.
Winston melihat ibunya yang sudah mulai terkulai lemah, juga Ave yang jatuh dan pingsan, kemudian Either yang terduduk tak sadarkan diri. Keadaan itu membangkitkan emosi dalam diri Winston, ia berteriak, "Kembalikan sihir mereka!!!!"
Margareth tidak memperdulikan perkataan Winston, ia tetap menikmati sihir yang masih mengalir dalam tubuhnya. Winston marah, ia kemudian berlari ke arah Margareth untuk menghentikan perbuatannya. Hanya mengandalkan tenaga yang telah ia latih dari kecil, dan seni bela diri yang ia pelajari, Winston berusaha menghentikan Margareth.
Margareth dengan mudah menjauhkan Winston dari dirinya, hanya dengan melambaikan tangan saja, Winston mampu terpelanting jauh. Menghadapi Winston sama saja mengusir sebuah lalat bagi Margareth, terlalu mudah.
Winston juga berpikiran sama dengan apa yang Margareth pikirkan, ia hanya lalat bagi Margareth. Tapi lalat juga bisa mengganggu orang ketika lalat itu senantiasa mengelili orang dengan bunyi yang mengganggu. Baiklah, Winston akan mencoba meniru seekor lalat.
Ia mulai berteriak dan berlari lagi ke arah Margareth, lalu ia terpelanting lagi. Ia melakukannya lagi, lalu terpelanting lagi, hal itu membuat Margareth merasa risih dan terganggu sehingga ia menghempaskan Winston ke samping Luna. Ia melontarkan sebuah sihir yang sangat kuat ke arah Winston, namun yang kena adalah dada Luna. Luna yang tadinya terkulai lemah sekarang mengeluarkan darah segar dari mulutnya. Kejadiannya terjadi sangat cepat, Winston bahkan belum sadar akan apa yang terjadi. Luna tiba-tiba saja terjatuh di atas pahanya. Hal itu membuat Winston panik.
"Ibu! Ibu! Jawab aku bu!!!" Winston menggoyang goyangkan tubuh Luna dipangkuannya, mencari kesadaran Luna, namun Luna hanya diam.
"Ibu!!!" Winston semakin panik, ia mencoba menampar pipi Luna sedikit keras, namun tidak ada respon.
"Aduh, ibumu tidak bangun?? Kasian sekali!" Margareth lagi-lagi mengejek tanpa rasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Real King In Fairy World
FantasíaPencarian atas sosok ibu yang dilakukan Winston belum menemukan titik temu. Teka teki masih terlihat samar. Ia masih saja terjebak dalam petualangan menjelajahi dunia penuh sihir yang berbeda dimensi dengan dunia manusia. Apa yang akan terjadi pada...