2 || Sosok Bersayap

15 3 0
                                    

****

"Aaaaaaargh......" Winston bangun dengan ketakutan. Debaran jantungnya berubah dua kali lipat. Rongga dadanya turun naik dengan jelas. Matanya terbuka sempurna. Ada semburat ketakutan dan cemas di wajahnya.

Lagi-lagi ia bermimpi buruk. Paul yang mendengar teriakan Winston langsung membuka pintu kamar anaknya dan mengecek keadaan Winston.

"Ada apa Winston?" Paul terlihat khawatir. Kedua tangannya refleks memegang bahu Winston. Dia memperhatikan seluruh tubuh Winston yang masih terduduk lemah di atas ranjang. Paru parunya terasa berhenti akibat keterkejutannya.

"Winston?!" Paul menguncangkan tubuh Winston. Winston masih tidak sadarkan diri. Tatapannya kosong. Tidak ada respon darinya.

"Winston?! Sadarlah nak?!" Paul menampar kecil wajah putih Winston.

Seketika itu, Winston sadar! Ritme nafasnya kembali normal. Matanya mulai berkedip kembali. Tapi ia masih ketakutan.

"Ada apa Winston?" Paul kembali bertanya.

"Ayah. Ayah, ada seseorang yang ingin membunuhku ayah. Ada seseorang yang ingin membunuhku." Winston menjawab dengan panik.

"Siapa Winston?" Paul kembali bertanya.

"Aku tidak tahu ayah. Aku belum pernah melihatnya. Dia perempuan bersayap, Yah. Sayapnya hitam besar." Winston kembali menjawab. Wajahnya berubah pucat.

Paul terdiam. Ia menerka nerka sesuatu. Tapi itu tidak mungkin. Tidak mungkin itu bisa terjadi lagi.

****

"Kau yakin tidak apa apa ayah tinggal?" Paul masih shock dengan kejadian tadi pagi.

"Iya ayah. Tidak apa apa kok yah. Ayah berangkat aja." Winston meyakinkan.

"Ya sudah. Ayah tinggal ya." Paul memukul pelan bahu Winston sebelum berbalik meninggalkannya.

Selepas kepergian sang Ayah, Winston mengambil buku sketchbooknya dan mengambil sebuah pensil. Secepat kilat ia melukis wajah menyeramkan yang ia temui di mimpinya sebelum ingatan itu hilang.
Ia memerhatikan sosok aneh itu. Bentuknya seperti manusia. Tapi ia memiliki sayap yang besar dan lebar. Telinganya panjang dan runcing. Diatas kepalanya seperti terpasang sebuah mahkota berwarna hitam dengan berlian berwarna hitam juga.

"Makhluk apa ini??" Winston bertanya tanya pada batinnya.

"Kenapa ia muncul di mimpiku?" Winston kembali bertanya. Tapi tidak ada satupun jawaban atas pertanyaannya. Batin dan fikirannya tidak dapat menebak satu kemungkinan pun.

Namun memorinya mengingatkan sesuatu. Keadaan Kastil yang ia lukis di tepi danau waktu itu sama persis dengan tempat mimpinya berlangsung. Suasananya terasa sangat sama. Bedanya, mimpi itu terjadi di dalam kastilnya. Lalu pikirannya mulai beragumen,"Apakah yang bersayap di kastil itu adalah wanita ini?"

Winston tiba-tiba memegang kepalanya. Keningnya berkerut. Matanya tertutup seperti menahan sebuah rasa sakit yang luar biasa. Sebuah adegan muncul di fikirannya. Ada seorang perempuan berpakaian putih lusuh yang berusaha menggapainya dan berteriak, "Wingston!!!".

Winston kembali kedunia asli. Matanya terbuka dengan tangan masih menahan kepalanya. Ia terkejut. Lebih terkejut lagi ketika sebuah tangan memegang pundaknya dari belakang.

"Aaaaa!!" Winston berteriak.

"Aaaaa!!!" Zeus juga berteriak dan melepaskan tangannya dari bahu Winston. Ia melihat ke segala arah mencari sesuatu yang aneh yang membuat Winston berteriak. Zeus berfikir Winston berteriak karena ada hantu.

"Ah, bapak mengagetkanku saja." Winston mengurut dadanya pelan. Ia lega ketika mengetahui bahwa yang memeganya adalah Zeus, guru privatenya.

"Kau yang mengagetkan bapak!" Zeus melakukan hal yang sama. Ia mengurut dadanya perlahan dan berusaha mengembalikan oksigen yang sempat terbuang saat ia terkejut.

"Hehehe, bapak sih. Muncul nggak ngode ngode. Aku kan jadi kaget pak." Winston cengengesan.

"Sudah dari tadi bapak manggil manggil kamu. Kau yang tidak mendengar. Makanya bapak pegang pundakmu ." Zeus duduk di sofa. Masih dengan tangan di dadanya.

"Maaf pak, heheheh. Kalau begitu aku ambil buku dulu ya pak. Bapak tenangin diri dulu. Ambil nafas, lalu buang perlahan. Ambil nafas lagi, lalu....." Kalimat Winston terpotong.

"Kau pikir aku mau melahirkan?" Zeus menghadapkan wajahnya ke arah Winston.

"Hahaha, enggak juga pak. Itu bapak yang ngomong sendiri." Winston tertawa dan berlari ke kamarnya, meninggalkan Zeus sendirian yang berkutat dengan sumpah serapahnya.

Winston keluar dari kamarnya. Ketika menuju ke tangga, Winston melihat pintu kamar ayahnya terbuka.

"Biasanya ayah tidak pernah lupa mengunci pintu itu" Winston melihatnya heran. Ia melangkahkan kaki menuju ke pintu itu untuk menutupnya.

Saat Winston memegang gang pintu, terlihat kamar ayahnya penuh dengan rak rak buku. Ia memilih masuk dan mendekat ke arah meja kerja ayahnya. Disana terdapat sebuah buku berjudul "PERI" berada di atas tumpukan buku lainnya. Winston meraih buku itu dan belum sempat ia melihat sinopsis bukunya, Zeus memanggilnya dari bawah. Ternyata sudah banyak waktu yang ia habiskan untuk menjemput buku, dan mungkin itulah peyebab Zeus memanggilnya. Winston meletakkan buku itu kembali dan keluar dari kamar ayahnya sambil menarik gang pintu agar pintu itu tertutup.

Setelah pelajaran selesai, Winston kembali ke kamar. Ia tidak latihan bela diri karena tadi pagi Paul menyuruh Bauzi untuk tidak datang kerumahnya hari ini karena Paul kurang enak badan. Sebelum masuk ke pintu kamarnya, ia teringat sesuatu. Buku yang ia lihat di dalam kamar Paul itu sangat aneh menurutnya.

Winston kembali membuka pintu kamar Paul. Masuk ke dalamnya kemudian duduk di kursi kerja ayahnya. Winston meraih buku yang tadi membuatnya penasaran dan mulai membuka halaman pertama.

Halaman pertamanya hanya terdiri dari sebuah ungkapan terimakasih si penulis kepada keluarga dan pihak yang terlibat dalam pembuatan buku itu. Winston yakin itu sangat membosankan. Ia tidak melanjutkan membaca halaman pertama, dan langsung membuka halaman kedua. Di sana ia masih seperti opening sebuah cerita. Belum ada yang menarik.

Dan ketika halaman ketiga terbuka, ia menemukan suatu fakta. Fakta tentang sebuah makhluk yang sama seperti yang ia lihat di mimpinya, makhluk yang selalu muncul di pikirannya, dan makhluk yang selama ini sudah ia gambarkan dalam ketidaktahuan akan informasi tentang makhluk itu.

****

Thank you for Reading 💫💫

salam hangat
little_chickee

I'm The Real King In Fairy WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang