10. Hari pembuktian (a)

13 2 0
                                    

DO'AIN YANG BAIK BAIK YA BUAT AKU, MWEHEHEHE😎.


"Di dalam sebuah janji terdapat sebuah bukti dan hanya pecundang yang berjanji tanpa membuktikannya"

❄❄❄

10. Hari pembuktian (b)

Nathan sudah bersiap untuk kesekolah sejak pukul 06.00, terbukti pada saat ini ia sedang menunggu Nanda di depan rumahnya, sedangkan Nanda didalam rumahnya kebingungan mencari sepatu hitam miliknya.

"Bang sepatu Nanda mana?" tanyanya sambil mengibrak abrik rak khusus sepatu.

"Kemaren kan pas kakak pulang dari sekolah kakak langsung ke kamar," ucap Naresa.

"Oh iya." ucap Nanda, setelahnya ia berlari kecil menuju kamarnya untuk mengambil sepatu hitam miliknya.

"Kak jangan lari!" tegur Naresa.

• • • • •

Motor yang Nathan gunakan untuk membonceng Nanda telah memasuki kawasan parkiran sekolah, beberapa pasang mata melihat ke arah mereka―lebih tepatnya melihat kearah Nanda―dengan tatapan iri padahal sifat iri adalah sifat yang dapat menimbul kan dosa terhadap diri sendiri.

Nanda turun dari motor di bantu oleh tangan milik Nathan, ia menunggu Nathan memarkirkan motornya dengan benar lalu setelahnya Nathan mengantar Nanda menuju kelasnya yaitu '10 IPA 2'.

"Kakak ngapain ngikutin aku?" tanya Nanda.



















"Jagain lo." dua kata yang keluar dari mulut Nathan berpengaruh besar bagi jantungnya dan pipinya. Alay memang, tapi begitulah kenyataannya.

"Kak," panggil Nanda yang sama sekali tidak ada balasan.

"Kak Nathan," panggil Nanda lagi, dan respon Nathan tetap sama diam.

"Kak Nathan!" Panggil Nanda untuk yang ketiga kalinya sambil menengok ke arah Nathan dan tepat saat itu juga Nathan menengok ke arah Nanda, mata mereka saling bertabrakan. Seolah tatapan mereka lebih penting secara otomatis kaki mereka berhenti dan memperdalam tatapan antar satu sama lain.

1 detik.

2 detik.

3 detik.

4 detik.

5 detik.

6 detik.

Tatapan mereka buyar saat tiba tiba fajar datang dan mengacaukannya. "Udah kali tatapannya, diliatin banyak orang tuh," ucap Fajar yang diduga pelaku dari buyarnya konsentrasi mereka saat bertatapan tadi.

Nanda dengan wajah panik disertai dengan pipi yang bersemu dan gelagapan berusaha untuk mengalihkan pandagannya, sedangkan Nathan berusaha menetralkan ekspresinya.

Fajar tersenyum penuh arti kearah Nathan. Bukan, bukan, Fajar bukan gay tapi makna dari senyum Fajar adalah. "Cie jadian cie," itulah arti dari tatapan Fajar yang sesungguhnya.

"Sinting." hardik Nathan kejam, setelahnya ia menarik tangan Nanda untuk melanjutkan jalannya ke arah kelas Nanda.

"Udah kebal gue lo katain sinting, lo ngatain gue gak waras juga udah sering Nath" teriak Fajar berharap bahwa Nathan akan mendengarnya. "Eh, kan sinting sama gak waras hampir sama, eh emang sama ya."

• • • • •


Saat ini Nanda sedang berkutat dengan rumus Fisika nya. Tangan kanannya memegang pensil tangan kirinya memegang penghapus dan tata letak bukunya sedikit miring ke kanan yang membuat badannya ikut miring ke kanan. Padahal bel istirahat sudah berbunyi sejak 7 menit yang lalu.

Suara langkah kaki terdengar dari arah pintu dan secara refleks Nanda mengangkat kepalanya dan melihat ke arah pintu, terlihat laki-laki tampan dengan tatapan tajam beridiri di depan pintu kelas dengan tangan kanan membawa siomay dan tangan kiri membawa jus alpukat. Aku suka jus alpukat makanya disini aku tulisnya jus alpukat :')

"Kak Nathan ngapain?" tanya Nanda

Nathan berjalan menuju meja tempat nanda. "Nih." ucapnya setelah menaruh makanan dan minuman yang sudah ia beli di kantin tadi.

"taruh aja disana nanti aku makan," balas Nanda.

Lalu Nathan melepas gelas dan piring yang berada di meja kalu duduk disamping kursi yang Nanda duduki saat ini.

Nathan melihat Nanda yang sedang berkutat dengan rumus-rumus yang ada di buku. Tangan Nathan terangkat untuk menyelipkan rambut Nanda di sela-sela telinga.

Tubuh Nanda menegang seperti ada aliran listrik yang menyetrum dirinya dan terkihat saat ini pipinya sedikit memerah. Cantik, itulah satu yang melintas di pikiran Nathan.

"Cantik." gumam Nathan berbarengan dengan kata yang di pikirannya.

• • • • •


Fyi :
- Reflexs / refleks = otomatis
Kurang lebih gitu lah artinya yang aku tau maaf ya kalo salah, nanti kalo di cerita aku ada tulisan kaya gitu artinya kurang lebih gitu lah ya.

Aku datang membawa part baruu, btw maaf ya kalo gak ada atau gak dapet feelnya.

Assalamualaikum gais!, aku udah update lagi nih!. Jangan lupa tinggalkan jejak ya!.

Maaf sebelumnya kalo banyak typo dan maaf juga kalo ceritanya gak jelas

Happy Reading
📖

Diketik pada tanggal 10 September 2020.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NathaNandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang