Suho melangkah masuk ke dalam rumahnya dengan raut wajah yang terlihat gelisah. Ia menaiki tangga ke lantai dua dengan tergesa-gesa.
"Lisa~ya!?"
Lisa..!?" terdengar suara Suho terus memanggil, namun tetap tak ada sahutan.
Suho kembali turun dan bergegas menuju ke dapur sembari terus memanggil nama Lisa, siapa tahu ada sang pemilik nama disana.
Seorang maid yang berumur sekitar 30-an muncul dari dapur sembari menundukkan sedikit kepalanya pada Suho. "Lisa agassi sedang tidak di rumah sajangnim"
Suho menghela napas panjang kemudian menghembuskan dengan kasar "Dia tak beritahu kemana dia pergi?"
"Lisa agassi hanya berkata akan ke rumahnya sebentar untuk mengambil pakaian kerjanya" jawab maid itu dengan sopan.
"Sejak kapan dia pergi?"
"Tadi pagi sajangnim"
Suho mengusap wajahnya kasar. Ada ekspresi khawatir yang terpampang di wajah tampannya itu setelah mendengar ucapan sang maid. Ia kemudian berbalik dan bergegas menuju pintu utama rumahnya dengan langkah panjang dan berlalu pergi dengan menggunakan mobil Lexus CL500 miliknya.
Di dalam perjalanan, Suho berulang kali berusaha menguhubungi Lisa, namun tak ada jawaban. Suho terlihat sangat kesal hingga berulang kali memukul kemudi mobilnya dengan kasar "Kau seharusnya tak perlu kembali ke rumah itu lagi Lisa!"
Suho menambah kecepatan mobilnya hingga 120 km/jam. Ia sudah tak perduli dengan kemungkinan akan ditilang.
"Yixin! Aku tidak akan membiarkan kau mendekati gadisku lagi.. Cukup sekali aku mengalah" gumam Suho kesal. Sekali lagi ia memukul kemudi dengan keras.
Suho terus mengemudikan mobilnya dengan pikiran yang berkecamuk. Ia kemudian membuka handphone dan membaca kembali pesan yang dikirimkan Yixin padanya satu jam lalu.
💬 Yixin
Kau berusaha menyembunyikan Lisa dariku? Percuma. Lisa selamanya milikku, dulu dan sekarang.Suho melempar handphonenya dengan kasar kemudian terus menambah kecepatan mobilnya.
Moodnya memang sudah tidak bagus sejak ia menerima pesan dari Yixin satu jam yang lalu.
Setelah tiba, ia bergegas menaiki tangga dan mengetuk pintu rumah atap Lisa berulang-ulang namun tak ada sahutan dari dalam.
Suho terduduk lemas membelakangi pintu rumah Lisa sembari terus mengusap wajahnya putus asa.
Lisa~ya! Kau dimana?
Beberapa saat kemudian Suho bangkit dan buru-buru kembali menuruni tangga menuju mobilnya. Nampaknya ia sudah menemukan petunjuk dan tak ingin membuang waktu lama-lama di tempat itu.
***
"Ne Masitge deuseo" ucap Lisa sembari membungkus roti yang hendak dibayar seorang ajumma, pelanggan di toko roti ayahnya itu.
"Hmm.. Lisa~si akhirnya kau kembali, kami hampir bosan melihat wajah ayahmu setiap hari di toko roti ini, tidak ada gadis cantik lagi sepertimu" ucap ajumma itu bergurau.
Ayah Lisa yang mendengar percakapan Lisa dan pelanggan mereka itu hanya tersenyum sembari menggeleng-gelengkan kepalanya, seakan sudah terbiasa.
Lisa mengembangkan senyumnya menanggapi ucapan pelanggan itu "Aku hanya membantu untuk hari ini ajumma, kebetulan sedang menjenguk appa, Besok aku harus kembali ke Seoul" ucap Lisa dengan sopan.
"Hmm.. Seharusnya anakku juga sepertimu, sudah cantik, baik dan pekerja keras lagi"
Lisa hanya menanggapi ucapan pelanggan itu dengan senyuman sembari memberikan bungkusan roti yang dibungkusnya barusan. Ia memang sudah sering mendengar pujian dari para pelanggan ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMA BRINGS LOVE
RomanceLalisa Park memiliki gangguan jiwa Claustrophobia dan Nyctophobia yang sudah sangat kronis. Ini adalah semacam gangguan jiwa yang ditandai dengan gangguan kecemasan hingga sesak napas saat dia berada di tempat yang sangat SEMPIT dan GELAP. Penyebabn...