"Hey gadis kecil! Apa yang kau lakukan didalam sana? Ayo keluar!""Tidak mau! Jika ibu menemukanku, dia pasti memukulku"
"Kau berbuat nakal?"
"Ani.. Kau tidak mengerti, ibu tetap akan memukulku"
"Ayo keluar.. Tunjukkan rumahmu! Oppa akan mengantarmu pulang!"
_____________"Lisa~ya.. Miane! Oppa janji akan kembali untuk menjemputmu"
"Andwe! Aku benci oppa!"
"Miane Lisa~ya!"
"Oppa.. Jangan pergi!"
_____________"Oppa!! Hah..hah..hah..!" Lisa terbangun dari tidurnya.
"Mimpi itu lagi" bergumam.
"Sebenarnya apa maksud dari mimpi itu, kenapa terus menghantuiku selama 10 thn ini?" gerutu Lisa sembari mengusap wajahnya kesal.
"Ah sudahlah, Aku tak perduli lagi!"
Lisa mengoyang tangan di udara, menepis segala hal yang menjadi pertanyaanya selama bertahun-tahun namun tak pernah ada jawaban itu.
"Jam berapa sekarang?" Lisa melirik ke jam weker di nakas samping tempat tidur "Astaga..Sudah jam 7 pagi! Aku harus membantu appa menyiapkan sarapan" ia kemudian turun dari tempat tidur dan bergegas menuju dapur."Lisa~ya.. Kau sudah bangun rupanya. Hari ini Jeon ada ujian, jadi appa bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan" Ucap ayah Lisa, lelaki paru baya bernama Geom Park yang sudah berumur sekitaran 50 thn itu saat melihat Lisa muncul dari balik pintu kamarnya.
Lisa menggit bibir bawahnya, mengutuk dirinya sendiri karena membiarkan ayahnya bangun pagi-pagi untuk membuat sarapan.
"Na arra.. Tadinya aku berencana membantu appa menyiapkan sarapan" sahut Lisa seraya mendekati rak piring dan mengambil beberapa nampan dari tempatnya kemudian meletakkan di atas meja.
Geom Park tersenyum ke arah Lisa sembari membuka ikatan celemek di bagian belakangnya dan mulai duduk di salah satu kursi didepan Lisa "Kwencana, appa sudah selesai"
"Ne" ucap Lisa sembari menarik salah satu kursi di depannya dan duduk berhadapan dengan ayahnya.
Lisa menatap ayahnya dengan senyum bahagia yang terpampang jelas di wajah bak berbie yang dimiliki dari mendiang ibunya itu "Appa, aku punya kabar baik.. Lamaran kerjaku diterima" ucap Lisa sembari mengunyah beberapa potongan kue buatan ayahnya.
"Jinja?" Seru ayahnya seakan tak percaya.
"Ne Appa! Perusahaan Kim Grup" ucap Lisa santai sembari terus mengunyah potongan kue di mulutnya.
"Kim Grup? Perusahaan besar itu?" Geom park masih tak percaya dengan ucapan putri semata wayangnnya itu.
"Ne.., Appa tau?" Lisa tak menyangka ayahnya bisa mengetahui tentang perusahaan yang barusan disebutkannya.
"Jelas tau Lisa~ya! Itu adalah salah satu perusahaan terbesar di korea yang bergerak di bidang jasa, kalau appa tidak salah" jelas Geom park dengan wajah berseri.
"Ne, benar appa" Lisa semakin mengembangkan senyumannya saat mengetahui respon dari ayahnya yang terlihat sangat senang.
"Syukurlah.., Lalu kapan kau akan ke kota?"
"Mungkin dua hari lagi. Minggu depan aku harus datang interview, jadi aku harus ke Seoul lebih awal untuk mencari tempat tinggal sementara" ucap Lisa antusias.
"Arasseo.. Appa akan membuatkan roti kesukaanmu untuk kau jadikan bekal nanti"
"Ne appa.. Kumawo!" ucap Lisa dengan masih terus mengunyah potongan-potongan kue dan meminum jus lemon campur susu buatan ayahnya dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMA BRINGS LOVE
عاطفيةLalisa Park memiliki gangguan jiwa Claustrophobia dan Nyctophobia yang sudah sangat kronis. Ini adalah semacam gangguan jiwa yang ditandai dengan gangguan kecemasan hingga sesak napas saat dia berada di tempat yang sangat SEMPIT dan GELAP. Penyebabn...