10

187 20 7
                                    

Lisa melangkah dengan santai melewati trotoar dekat kantornya menuju ke halte terdekat. Raut wajahnya terlihat gelisah setelah mendapat pesan dari Suho beberapa saat lalu.

Hari ini Suho harus lembur, sehingga Lisa memutuskan untuk pulang menggunakan bus.

Sebenarnya Suho sudah memerintahkan sekretarisnya untuk mengantar Lisa pulang, namun Lisa menolak dengan alasan ia ingin mampir ke tempat lain.

Jadi disinilah dia, berjalan dengan santai sembari menatap handphone, membaca pesan yang Suho kirimkan kepadanya.

💬 Suho oppa
Aku sudah membuat resevasi di sebuah restoran untuk kita berdua nanti malam. Kau harus persiapkan jawaban dari pernyataanku tempo hari.

Lisa mengehembuskan napasnya kasar. Memikirkan tentang jawaban yang harus ia berikan pada Suho nanti. Sebenarnya sudah ada sedikit rasa untuk atasannya itu, namun Lisa masih belum terlalu yakin jika harus menikah di umurnya yang masih 25 thn ini.

Lisa terus melangkah dengan gelisah, hingga tak menyadari sebuah mobil sudah berhenti tepat di sampingnya.

Lisa berhenti dan melirik mobil itu sejenak kemudia terus melangkah tak perduli. Dipikirnya hanya seorang amatiran yang memarkir mobil sembarangan. Namun Lisa sangat terkejut saat seorang lelaki tinggi turun dari mobil tersebut sembari menyunggingkan senyum padanya.

"Yixin oppa?" Lisa sangat mengenali lelaki itu, lelaki yang Lisa yakini sebagai cinta pertamanya, Lelaki yang 17 tahun lalu sering membantunya, Lelaki yang dulu pergi, kemudian datang dan pergi lagi hingga membuat Lisa menjadi semakin terluka. Lelaki yang seminggu lalu masih menjadi orang asing bagi Lisa.

Yixin membulatkan mata mendengar panggilan Lisa padanya. "Kau.., kau mengingatku?" seru Yixin tak percaya.

"Eum.. Yah" Lisa menengadah menatap lelaki tinggi di depannya itu dengan ekspresi datar "syukurnya aku bisa ingat kalau oppa adalah seorang pembohong" jawab Lisa ketus sembari membuang pandangannya di kejauhan jalan.

Raut wajah Yixin berubah sedih. Ia menatap Lisa dalam-dalam dengan raut wajah penuh penyesalan "Selama 5 tahun ini aku terus mencarimu Lisa. Kau dan keluargamu pindah, dan aku tak bisa menemukan kalian di manapun"

Lisa kembali menatap Yixin, mencari sebuah kebohongan dari tatapan lelaki tampan yang sangat dirindukannya itu "Yah, setelah ibu tiriku pergi, ayah memutuskan untuk pindah ke Ansan, dan kami membuka toko roti kecil disana" Ucap Lisa berusaha agar terlihat sesantai mungkin.

"Jadi, ada keperluan apa oppa menemuiku?" tambah Lisa datar.

"Oppa ingin mengajakmu ke suatu tempat" ucap Yixin seraya kembali ke mobil dan membuka pintu, kemudian berbalik menatap Lisa dengan penuh harap.

Lisa menatap pintu mobil yang sudah terbuka di depannya itu kemudian menatap Yixin yang masih terus menatapnya penuh harap.

Sejujurnya Lisa sangat ingin menghindari Yixin. Ia tak ingin menyakiti Suho yang beberapa bulan ini selalu melindunginya, namun entah kenapa, kaki bodohnya langsung melangkah tanpa aba-aba dan masuk kedalam mobil itu.

Yixin tersenyum puas melihat Lisa yang sudah duduk di samping kemudi mobil. Ia langsung menutup pintu mobil kemudian masuk ke tempat duduknya.

Mobil yang mereka kendarai pun melaju dengan kecepatan sedang.

Sekitar 30 menit kemudian, mobil mereka tiba di sebuah taman bermain. Lisa sangat mengenali tempat itu. Yah, 10 tahun lalu Yixin sering mengajaknya ke taman bermain itu.

"Kau masih ingat tempat ini?" tanya Yixin tiba-tiba saat keduanya sudah turun dari mobil dan memandang taman bermain dari luar pagar.

"Ne, aku ingat" Lisa tersenyum miris. Seandainya sejak satu bulan lalu Yixin muncul dalam ingatannya mungkin semuanya akan berubah.

TRAUMA BRINGS LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang