TRAUMA BRINGS LOVE

08

"kau oppa yang waktu itu?"

"Ne"

"Aku terus menunggumu"

"Aku kembali"

"Kau adalah cinta pertamaku oppa"
___________

"Miane Lisa~ya.. Oppa akan kembali untuk menjemputmu"

"Aku benci kau Oppa"
___________

Lisa bangkit dari tempat tidur dengan air mata yang mengalir di kedua pelipisnya. Entah kenapa hatinya terasa sangat sakit setelah terbangun dari mimpinya kali ini.

Lisa semakin yakin itu bukanlah bunga tidur. Mimpi itu adalah kenangan masa lalunya. Lisa mulai menyadari kenapa selama 10 tahun ia terus memimpikan hal yang sama. Ada sebuah kenangan yang entah kenapa bisa menghilang dari ingatannya, namun hatinya menolak untuk melupakan kenangan itu.

Semenjak bertemu dengan Suho dan Lelaki misterius di depan rumah atapnya, Lisa semakin sering bermimpi, dan Lisa semakin yakin bahwa kedua orang itu memang pernah hadir dalam masa lalunya.

Sekarang yang Lisa tak mengerti adalah, kenapa ia bisa melupakan mereka.

Ada banyak hal yang semakin mengganjal dalam pikirannya. Lisa semakin penasaran, namun tak tau harus bertanya pada siapa.

Suho yang bahkan tidak tau kenapa Lisa bisa melupakannya dan lelaki di depan rumah atapnya yang nampak sangat misterius. Percuma mencari tau dari mereka.

Lisa memutuskan untuk tak melakukan apapun. Biarkan waktu yang menjawab semuanya.

Sekarang Lisa hanya ingin kembali memejamkan matanya, berharap mimpi itu tak akan mengganggunya lagi dan membiarkan Lisa tidur dengan tenang hingga besok.

***

Lisa turun di halte bus dan melangkahkan kakinya dengan santai menyusuri jalanan yang sudah dipadati orang-orang dengan pakaian formal yang berlalu-lalang.

Pertanyaannya sekarang adalah, kenapa Lisa tak berangkat ke kantor bersama atasannya itu. Yah, Suho sudah bersi-keras ingin berangkat bersamanya, tapi Lisa menolak dengan tegas dan mengancam akan kembali ke rumah atapnya jika Suho tetap bersikukuh dengan keinginannya.

Lisa tak ingin ada yang salah paham dengan hubungannya dan Suho. Apalagi teman-teman di departemennya, mereka tidak akan membiarkannya hidup dengan tenang.

Contoh saja kejadian waktu Suho menggenggam tangannya di depan lift. Setelah Lisa kembali bekerja, dia langsung dikerubuni teman-teman departemennya yang entah bisa mengetauhi dari mana.

Sebenarnya tidak mustahil, mengingat ada banyak orang yang nelihat mereka. Tapi bagaimana orang-orang itu bisa mengetahui bahwa wanita yang dipegang Suho adalah Lisa dan bagaimana mereka bisa tau tentang departemen tempat Lisa bekerja dari sekian banyaknya orang di dalam perusahaan itu. Mereka benar-benar detektif yang luar biasa menurutnya.

Lisa memasuki perusahaan dan kemudian menaiki tangga dengan cepat. Ia sudah cukup membuang waktu di luar tadi dan tidak ingin terlambat sampai ke ruang kerjanya.