Chapter 3

502 97 25
                                    

Kim Taehyung berdiri di depan pintu apartemen, tempat di mana Jihyo tinggal. Taehyung menarik napas dalam-dalam ketika dia hendak menekan tombol bel apartemen Jihyo.

Kenapa aku menjadi tegang begini? Batin Taehyung.

Setelah dibujuk-bujuk Jin Young, akhirnya lelaki tampan itu memutuskan untuk moncoba menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi sepuluh tahun yang lalu.

Taehyung meneguk ludah sambil bersiap-siap untuk menekan bel. Jarinya menekan tombol bel dan tiba-tiba, pintu apartemen Jihyo langsung terbuka dan sesuatu yang sangat besar langsung menghantamnya sehingga dia terjatuh.

"Uwaah!" Taehyung merasakan sesuatu yang basah dan panas di wajahnya.

Dia membuka matanya dan langsung tersentak ketika melihat anjing golden retriever kecokelatan yang sedang asyik menjilati wajahnya.

Dia tahu anjing ini. Dia selalu melihat anjing ini menunggu dengan setia di depan Jyp Agency dulu. Taehyung tahu akan hal ini karena gedung tempat tinggalnya tidak jauh dari sana.

Terkadang, Taehyung akan bermain dan memberikan sesuatu untuk anjing itu ketika dia ada waktu luang.

"Hei! Doggie, hentikan!" Taehyung tertawa geli karena anjing itu masih belum selesai menjilatinya.

Taehyung berusaha beranjak dan jantungnya seakan-akan berhenti berdetak ketika dia melihat wanita bermata bulat yang berdiri dengan garang di depan pintu. Mata hazel wanita itu mendelik tajam ke arahnya.

"Lho? Rupanya kau anjingnya Jihyo, ya?" Taehyung meringis sambil menepuk anjing tersebut.

Sekarang semuanya jelas. Ternyata anjing ini menunggu Jihyo di depan JYP Agency, tempat di mana Jihyo bekerja sebagai model sebelum dia menjalani kontrak untuk bermain film.

"Jangan sentuh anjingku dan jangan memanggilku dengan nama depan!" Wanita bermata bulat itu menggeram. Dia mengulurkan tangannya sambil menatap sang anjing dengan tatapan membunuh. "Lacter, sini!"

Tentu saja, sang anjing langsung mengaing ketakutan. Taehyung mengerutkan kening, merasa kasihan dengan anjing yang disukainya ini. "Hei, jangan membuat anjingmu takut dong. Aku kemari untuk berbicara, itu saja kok," Taehyung menepuk kepala Lacter untuk menghiburnya.

Jihyo masih mendelik ke arah Taehyung Sesaat, dia tidak melakukan apa-apa selain melotot ke arahnya. Taehyung tahu bahwa Jihyo sedang mencari cara untuk mengusirnya (atau membunuhnya).

"Apa maumu kali ini?" Jihyo mendesis.

"Sudah kubilang, aku tidak akan melakukan adengan ciuman denganmu. Percuma saja kau jauh-jauh datang kemari." Wanita itu menatapnya dengan dingin.

"Tenang. Aku tidak datang untuk membahas masalah pekerjaan," Taehyung bergumam.

"Aku kemari untuk... uh..." Entah mengapa, dia merasa ada sesuatu di tenggorokannya.

"Untuk menjelaskan kesalahpahaman," dia berdehem.

Kening Jihyo langsung berkerut. "Jadi... boleh aku masuk?" Taehyung mencoba tersenyum.

 boleh aku masuk?" Taehyung mencoba tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
From Hate to Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang