Berlian memasuki kelas dengan santai, ia tahu kalau teman teman nya sudah berada di kelas karena bel masuk sudah berbunyi beberapa menit lalu. Ia melenggang dengan santai melewati teman kelas nya yang asik mengobrol, Berlian menghampiri Izumi yang tengah asik membaca buku ke sayangannya.
"Kenapa lama?" Tanya Izumi dengan tatapan yang masih fokus pada bukunya.
Berlian menarik kursinya sendiri lalu duduk di sebelah Izumi. "Tidak ada apa apa."
"Seragam olahraga mu sudah ku letakkan di loker." Berlian menatap loker nya lalu tersenyum.
"Sankyuu, Izumi chan." ||Terima kasih||
Izumi hanya mengangguk pelan. Berlian yang merasa penasaran dengan buku bersampul pink itu sedikit melirik, ia membaca beberapa bait, dan bukunya langsung di tutup oleh sang empunya.
"Kau cukup lancang ternyata." Ketus Izumi.
Berlian menelan ludahnya susah, ia tersenyum malu malu lalu meminta maaf dengan wajahnya yang lucu.
Izumi meletakkan buku nya di laci meja, lalu menyandarkan punggung nya dan menatap Berlian.
"Jadwal olahraga kita setiap hari kamis, pagi 4 jam."
"Kita berolahraga selama 4 jam?"
Izumi mengangguk.
"Kenapa lama sekali..." Ucapnya dengan wajah murung.
Izumi mengangkat sebelah lengannya lalu menepuk pelan puncak kepala Berlian.
"Karena hanya ada dua pelajaran, Olahraga dan juga Sejarah."
Berlian mengangguk paham lalu menyandarkan kepalanya pada bahu Izumi, entahlah tapi dia nyaman dengan gadis dingin di sebelahnya ini.
"Siapa yang menyuruhmu untuk bersandar?" Tanya Izumi dengan nada ketus.
Berlian menggeleng pelan dengan kepala yang masih bersandar, ia menoleh menatap Izumi dengan pipi yang menyentuh bahu Izumi.
"Aku rindu rumah." Lirih Berlian.
Izumi berdecak sebal lalu memejamkan matanya, pipinya ia sandarkan pada kening Berlian, membiarkan gadis Indonesia itu menatapnya lekat.
"Hari ini Karin sensei tidak masuk, tapi kita di suruh buat rangkuman bab 1 halaman 13, dikumpulkan setelah pulang sekolah nanti." Intruksi ketua kelas.
Berlian dengar, tapi ia masih fokus menatap Izumi yang mungkin sudah sampai ke alam mimpi.
"Izumi chan! Kita harus membuat catatan." Ucap Berlian.
Izumi membuka matanya dengan perlahan, ia kepalanya terangkat lalu mulai mengeluarkan bukunya.
"Ahh~~ aku malas membuka buku!" Rengek Berlian.
Gadis berkempang satu itu menyembunyikan wajah nya di balik bahu Izumi, wangi lavender menyeruak menyapa indra penciuman nya.
"Kembali ke meja mu!" Tegas Izumi.
"Hm~~" Berlian bangkit dengan malas, ia menarik kursi nya dengan wajah murung.
Lalu kedua manik indah itu bertemu dengan manik gelap gulita milik seseorang yang ternyata tengah menatapnya sejak tadi, keduanya terdiam dengan tatapan yang masih terkunci.
Berlian menelan ludahnya, lalu berkedip dengan pelan.
•••
"Apa saat sudah besar Takehiko akan setampan sekarang?" Tanya gadis Kecil bergaun abu abu terang itu.
Bocah lelaki dengan kaos hitam dan jelana pendek itu hanya tersenyum lebar lalu menepuk puncak kepala si gadis.
"Aku akan selalu tampan." Jawabnya dengan bangga.
"Benarkah? Kalau Takehiko tetap tampan, pasti banyak gadis gadis yang menyukai."
Wajah keduanya langsung berubah, si gadis kecil dengan wajah sendu dan si bocah lelaki dengan wajah terkejut.
Tapi tak bertahan lama, bocah bernama Takehiko itu langsung tersenyum dan menarik pelan pipi gadis bergaun abu abu terang itu.
"Walau pun begitu, tetap saja Hara yang aku ingin hehe."
Gadis Hara itu langsung tersipu malu, ia memukul pelan kepala bocah lelaki di depan nya.
"Jangan menggoda ku terus! Takehiko!"
Kedua nya tertawa sambil menatap satu sama lain.
•••
"Duduk!"
Berlian tersadar dari lamunan nya saat Izumi menyuruhnya duduk, ia membuang tatapannya dan segera duduk.
"Jaga matamu."
"Hm!"
•••
Ting tong~ting tong~ting tong
Bel pulang sudah berbunyi, Berlian meregangkan otot otot tubuhnya lalu bersandar dengan mata tertutup. Tak lama netra nya terbuka dan segera bangkit untuk mengumpulkan catatannya.
Ia melirik Izumi yang tengah asik membereskan buku bukunya, memasukkan nya ke dalam tas.
Izumi menoleh ke arah Berlian karena gadis itu tak kunjung memutuskan tatapan nya.
Ia segera bangkit dan berjalan ke depan, di ikuti Berlian di belakangnya.
Keduanya kembali ke meja untuk mengambil tas, Berlian yang jahil kini memeluk pinggang Izumi dari belakang hingga membuat gadis itu terdiam.
"Izumi chan, hari ini bagaimana kalau kita makan ice cream?" Ajak Berlian.
Izumi melangkah maju, diikuti Berlian yang masih memeluk pinggang nya.
"Kita di haruskan langsung kembali ke asrama." Kata Izumi.
"Tapi tidak apa apa kan jika hanya sebentar? Setelah makan ice cream kita langsung kembali ke asrama."
Izumi menarik tas nya, ia tak menjawab ucapan Berlian membuat gadis berkulit sedikit coklat itu langsung mempout kan bibirnya.
Berlian memeluk pinggang Izumi dari depan, dagu nya ia tumpukan di dada Izumi. Kedua nya langsung bertukar pandang dengan Berlian yang tersenyum manis.
"Beli ice cream dulu ya~ ku mohon~~"
Izumi menghembuskan nafasnya berat, ia menepuk puncak kepala Berlian lalu mengangguk pelan.
"Yatta!" Berlian mengangkat kedua lengannya karena senang, Berlian kembali memeluk Izumi sambil tersenyum lebar. ||Hore||
Ukhuk!
Sorry ya kalau ceritanya kurang menarik, tapi aku udah berjuang banget ni..
Semoga makin lama makin asik ya guys...
Terima kasih
Jangan lupa vote, komen, dan follow!
6 Sep 2020
||TBC||
KAMU SEDANG MEMBACA
MITSUKI
Teen Fiction"Aku ingin terus mencintaimu, bolehkah?" Dia memang sudah melupakan ku, tapi aku tak akan pernah bisa melupakan nya. Tuhan pun tahu tentang hal ini, Tuhan tahu kalau hati ku masih menjerat hanya satu nama. Mitsuki. Takehiko Mitsuki Berlian Sahara Ha...