Hari-hari telah dilalui Joe dan yang lainnya, Igor mendapatkan izin dari William untuk tinggal sementara dirumahnya dengan tidur di kamar supir. Selain itu, Igor sekarang menjadi narasumber utama bagi Thomas untuk memuat berita didalam 'Luxon News' miliknya.
Hari ke hari, kafe 13 menjadi semakin ramai, semakin banyak orang yang datang, semakin banyak pula yang mengetahui eksistensi dari kafe ini. Semua itu tak luput dari kerja keras Ingrid, Benedict dan yang lainnya juga dalam mempromosikan kafe.
Dilain sisi, Luxon News mendapatkan banyak sekali respon dari orang-orang, kali ini Thomas telah membukanya untuk publik. Walaupun respon negatif cukup banyak, respon positif yang dengan antusias mendukung tidak kalah banyaknya.
Setiap seminggu sekali, sedikit demi sedikit Thomas membeberkan soal ajaran sesat Godsin yang informasinya ia dapatkan dari seorang Igor. Mungkin saja para petinggi Godsin membaca Luxon News yang ditulis oleh Thomas. Atau pejabat setempat dapat membacanya, tapi rasanya sedikit tidak mungkin pejabat ingin mengurusi permasalahan rumit seperti ini.
Seminggu belakangan setelah info tentang ajaran sesat itu tersebar, kini aksi dari para penganut ajaran sesat itu malah semakin menjadi-jadi. Tingkat pembunuhan serta bunuh diri terus meningkat setiap harinya, bukan hanya di kota kami namun di beberapa kota lainnya juga mulai menghadapi masalah yang sama.
Analisis dari Benedict dibantu pihak kepolisian yang sebelumnya menangani pembunuhan ayah Noah terhadap maraknya kasus pembunuhan yang terjadi belakangan ini. Saat ini para penganut ajaran sesat tersebut lebih memilih tempat yang sepi dan jauh dari keramaian saat melancarkan kejahatannya. Sangat kecil bahkan hampir tidak ada laporan tentang kejadian pembunuhan terjadi di tempat umum yang disebabkan oleh para penganut Godsin.
* * *
Malamnya setelah beberapa hari, William meminta Joe dan yang lain sebisa mungkin berkumpul di ruang utama untuk berbicara. "Semuanya, terimakasih ya! Walaupun Hari ini pelanggan kita ga terlalu banyak, tapi kita dapat keuntungan yang besar bulan ini! Jumlah pengunjung cenderung stabil dan terkadang meningkat setiap harinya, dan hal itu amat menguntungkan bagi kafe!" William begitu antusias.
"Wah, berarti kita bisa nabung buat beli bahan masakan Minggu depan dong. Selain itu, lebihnya bisa dong buat pegangan kita masing-masing." celetuk Dellon.
"Iya, uang yang didapat bisa kalian gunakan sesuka kalian, tetapi ingat ya untuk menggunakannya bila perlu. Ketika kalian punya banyak uang, kalian akan merasa bahwa diri kalian itu mempunyai segalanya, dan hal itu terkadang bisa membuat kalian kehilangan hati nurani," ucap William.
"Sebentar, maaf aku memotong pembicaraan. Tetapi dimana Joe dan Noah saat ini? Sejak tadi sebelum kafe tutup, aku tidak melihat mereka sama sekali," potong Grace.
"Entahlah, tapi belum lama tadi kakak melihat mereka pergi ke lantai atas." Dellon menjawab adiknya dengan lembut.
Igor yang sebelumnya hanya duduk diam menunduk sambil mendengarkan, mulai mengangkat kepalanya dan berkata, "Ngomong-ngomong, terimakasih banyak ya untuk kalian semua sudah menerimaku di tempat ini. Padahal kita semua belum pernah kenal sebelumnya, apalagi aku pernah mempercayai ajaran sesat itu. Entah kenapa kalian dengan mudahnya bisa menerimaku, bahkan mengizinkanku untuk menginap beberapa hari di sini," tuturnya.
"Hei, jangan berbicara seperti itu. Karena tak kenal maka tak sayang kan?" Grace berkata seperti itu lalu tersenyum manis.
"Lagipula wajahmu tidak terlihat seperti wajah penjahat kok," tambah Benedict tertawa.
Igor menyeringai. "Umm ... sekali lagi terimakasih banyak semuanya. Namun, aku telah memutuskan untuk kembali ke kotaku, tempat di mana aku lahir dan dibesarkan oleh keluargaku. Rencananya besok pagi aku akan berangkat dan bertemu kembali dengan keluargaku." Igor berkata sekalius berpamitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Beautiful World [END]
Ficção AdolescenteBanyak sekali kehancuran yang terjadi di atas permukaan bumi. Tidak ada yang suci, tidak ada yang benar, seolah semuanya ternodai. Egois, ingin menang sendiri, penghasut, menyesatkan, dan keras kepala. Secuil sifat buruk yang dimiliki sebagian makh...