"Berhenti, Kalian ditangkap!"
"Ya ampun, padahal baru saja kami sampai rumah Dellon sehabis melewati berbagai peristiwa yang membuat kami semua bingung. Tuhan ... cobaan apalagi ini?" batin Joe tak karuan.
Joe dan semuanya yang pasrah membalikkan badan, yang ada di pikiran Joe hanyalah hukuman, penjara dan pidana. Saat membalikkan badan bukannya seorang yang gagah berani namun malah seseorang dengan tubuh atletisnya sedang tertawa terbahak-bahak menatap Joe dan yang lain. Usut punya usut ternyata itu adalah Thomas! Ia juga salah satu teman Joe yang terkenal dengan keahliannya dalam bidang ilmu teknologi, bahkan untuk membuat sebuah ap
"Hampir saja aku mati ditempat," desis Patricia.
"Hei jangan buang-buang waktu berpidato di sana! Ini sudah mulai larut, ayo masuk kedalam!" potong Dellon yang baru saja membuka pintu rumah dan meminta yang lainnya masuk ke dalam rumah.
* * *
Baru saja Benedict menaruh barang belanjaan yang ia bawa, tiba-tiba gadis yang lengannya tengah di genggam Joe pingsan. Merasa cemas serta panic, Joe menggendong gadis itu dan meminta izin untuk membawanya beristirahat dikamar Grace.
Grace mengiyakannya dan menuntun Joe ke kamar. namun kakaknya, Dellon, terlihat mengikuti diam-diam di belakangnya. Dellon, ia adalah kakak yang sangat bertanggung jawab terhadap adiknya. Joe menutup pintu kamar Grace dan melihat Dellon dan juga Patricia mendadak berada di depan pintu kamar tanpa Joe sadari.
Joe terkaget saat melihat ke arah luar. "Eh- loh, kalian berdua kenapa ada disitu?" tanya Joe.
"Kalau aku sih cuma berjaga-jaga tidak ingin adikku kenapa-napa" Dellon menyeringai.
"Aku boleh nemenin Grace kan? Boleh ya?" sambung Patricia yang meminta untuk dapat menemani Grace.
"Silahkan, itu lebih baik ketimbang nanti Dellon mondar-mandir mengecek kamar Grace" sindir Joe
"Hei bilang apa kau tadi?!" Dellon menyudutkan tatapannya kepada Joe.
Sementara itu diruang tamu ....
William terlihat membuka salah satu tas bawaannya dan mengeluarkan sebuah laptop yang ternyata laptop itu adalah pesanan Thomas, entahlah untuk apa. Lalu William memberikannya kepada Thomas lengkap dengan kotaknya yang masih tersegel utuh. Selang beberapa saat, Dellon dan Joe yang baru saja keluar dari kamar Grace datang lalu duduk bersama yang lainnya di ruang tamu.
"Gimana keadaan gadis itu?" tanya Benedict.
"Ia sedang bersama Grace dan Patricia" Joe menjawab.
"Oh iya, saat kau bertemu dengan gadis itu ... mengapa kau tiba-tiba memeluknya? Padahal kau sama sekali belum mengenalnya. Tetapi entah hanya perasaanku atau bagaimana, diriku seperti pernah melihat gadis itu" lanjut Benedict.
"Ya, kau benar! Aku memang tidak mengenalnya, tidak sama sekali. Tapi ... apakah kau tahu? Suara, bahkan wajahnya mirip sekali dengan Norah!" seru Joe dengan begitu yakin. Mendengar Joe menyebut nama Norah, yang lainnya menjadi mulai mengingat kembali siapa itu Norah.
"Wah, benar juga ya. Wajahnya persis seperti Norah!"ungkap Benedict.
* * *
Sejak kedatangannya tadi, Thomas begitu sibuk dengan layar-layar monitor, mulai dari monitor komputer milik Dellon yang ia pinjam, serta laptop yang baru diberikan William. Joe dan yang lain hanya mendengar suara bising keyboard yang terus ia tekan tanpa mendengar sedikitpun suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Beautiful World [END]
Dla nastolatkówBanyak sekali kehancuran yang terjadi di atas permukaan bumi. Tidak ada yang suci, tidak ada yang benar, seolah semuanya ternodai. Egois, ingin menang sendiri, penghasut, menyesatkan, dan keras kepala. Secuil sifat buruk yang dimiliki sebagian makh...