Akhir dari Segalanya [END]

14 4 3
                                    

   Hari-hari melesat dengan cepat, tak terasa tiga bulan sudah dilewati bersama-sama. Semakin banyak yang mengetahui kafe 13, semakin banyak pengunjung yang datang membuat keuntungan terus meningkat. Di samping itu, pekerjaan juga menjadi bertambah lebih melelahkan daripada sebelumnya sehingga butuh tenaga ekstra untuk membuat pelayanan kafe menjadi maksimal.

Beberapa hari sebelumnya ramai diperbincangkan pada media sosial tentang hancurnya perekonomian hampir di seluruh penjuru dunia. Banyak yang mengira perbincangan itu hanya sekadar isu politik belaka, namun nyatanya hal itu saat ini tengah benar-benar terjadi juga di negara ini.

Persoalan pertama yaitu kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas. Sangat disayangkan namun memang inilah kenyataannya, banyak sekali yang masih terkendala ekonomi untuk menempuh pendidikan yang lebih layak, selain itu banyak sekolah yang terdata belum benar-benar layak dengan kurangnya tenaga pengajar hingga fasilitas yang dinilai kurang. Data yang dirilis lembaga bersangkutan tentang angka masyarakat yang memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan tercatat meningkat cukup tingi dibandingkan beberapa tahun. Belakangan. Hal itu tersaji dengan jelas pada data yang dirilis kementrian terkait baru-baru ini.

Masalah selanjutnya yaitu terjadinya hiperinflasi yang muncul dari inflasi berkepanjangan yang tidak terkendali. Di mana inflasi ini menyebabkan keadaan perekonomian menjadi semakin kacau, nilai mata uang terus turun, juga harga bahan pangan dan sebagainya terus meningkat dengan angka yang tidak masuk akal.

Perekonomian yang berantakan membuat pemerintah menjadi kebingungan untuk melakukan suatu tindakan, ditambah protes dari masyarakat yang terus menyerang kolom komentar serta mengirim pesan kepada akun media sosial para wakil rakyat meinta kejelasan. Semakin tak terkendali seolah-olah semua orang di dalam parlemen acuh tak acuh kepada probelamtika yang sedang terjadi di negaranya sendiri. Seluruh rakyat termasuk Joe dan yang lain hanya dapat berjuang sekuat tenaga untuk dapat bertahan ditengah masa-masa sulit.

Hal itu turut membuat usaha milik William harus menerima dampaknya. Untuk sekitar satu bulan ke depan William terpaksa untuk pergi ke ibu kota untuk menyelamatkan usaha yang telah ia bangun dengan susah payah dari kehancuran.William harus membenahi apa yang sudah terlanjur rusak, apabila usahanya sendiri rusak bisa-bisa nama William juga ikut rusak. Ia tidak pernah menginginkan hal itu unutk terjadi, sementara ia mengalihkan tugasnya untuk mengelola keuangan kafe kepada Benedict.

Joe dan yang lainnya juga ikut memutar otak supaya kafe mereka tidak sepi pembeli. Terpaksa pula Joe dan yang lain mengurangi stok bahan masakan dan minuman di gudang untuk sementara. Mengurangi sedikit porsi dari menu, serta memberikan promosi berupa diskon serta penawaran lainnya untuk menarik pelanggan datang ke kafe. Entah berhasil atau tidak usaha mereka kali kali ini untuk bertahan.

* * *

   Beberapa hari setelahnya di kafe 13. Dellon berjalan sambil memasang wajah kusutnya. "Ya ampun, kenapa sekarang kafe jadi semakin sepi pengunjung ya?" keluhnya sambil memandangi jalanan di depan kafe yang turut sepi akan orang-orang yang biasanya berlalu lalang.

Joe menghempaskan napasnya, duduk di atas kursi untuk pengunjung dan ikut memasang wajah yang kusut lalu berkata kepada Dellon, "Kau tahu sendiri kan? Ekonomi negara ini sedang berantakan, banyak pengangguran dimana-mana sedangkan tingkat kebutuhan juga ikut meningkat, sedikit bersyukur lah karena kafe kita masih dapat berdiri," ujar Joe.

   "Padahal kita sudah memberikan penawaran dengan sedemikian rupa, namun tetap saja kafe sepi pengunjung." Sambung Noah yang duduk di samping Joe.

Setelah itu terlihat Benedict dan Patricia yang baru saja datang, sepertinya mereka terlambat untuk bangun dari tidurnya. Diikuti dibelakangnya oleh Ingrid dan Thomas yang terlihat sedang berbincang sambil berjalan membawa laptop dan beberapa kertas di genggamannya.

Our Beautiful World [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang