Tahun ini adalah tahunnya anak anak baru masuk ke Hogwarts. Seperti biasa sebelum mereka di seleksi dengan sorting hat. Anak tahun pertama baris sambil nunggu namanya di panggil.
Di meja Gryffindor terdapat dua makhluk yaitu burhan dan kucing sedang duduk bersama. Mereka adalah Bokuto dan Kuroo. Kuroo anak Ravenclaw malah nyasar ke Gryffindor. Biasaan emang.
Daichi yang duduk di depan mereka berdua cuma pura pura nggak kenal. Cape dia punya temen kek Kuroo. Dia Prefek asrama malah nyasar ke asrama orang.
Bokuto sama Kuroo sedang menjalankan misi rutin tiap tahun. Misi mencari dede gemes. Itu udah jadi rutinitas mereka berdua tiap tahun setiap ada tahun ajaran baru.
Bokuto yang lagi liat liat anak baru tiba tiba nepuk pundak Kuroo yang emang duduk di depannya "apaan sih? Kagak usah mukul juga"
"Tuh Kur tuh" Bokuto masih aja mukulin pundaknya Kuroo.
"Sakit buset! Udah napa kagak usah mukulin gw mulu. Yang mana sih?"
Bokuto cengengesan "hehehe kelepasan, tuh yang rambutnya orange" Bokuto menunjuk ke arah anak baru yang memiliki rambut berwarna orange.
"Oh iya tuh, lucu anaknya. Masuk Raven pasti ini" Kuroo udah optimis kalau anak yang berambut orange itu bakal masuk ke Ravenclaw.
"Pasti Gryffindor yakin gw" Bokuto juga nggak mau kalah pastinya.
"Bok, liat tuh tinggi banget. Udah kek tiang listrik jalan" Kuroo nunjuk ke anak yang memiliki badan tinggi berambut silver.
"Kalah tinggi lu Kur sama dia"
"Lu juga kalah tinggi sama dia"
Lalu mereka kembali mengamati anak anak baru. Hingga mata Kuroo salah fokus.
"Itu mereka napa rambutnya bisa warna warni gitu dah"
Bokuto yang mendengar ucapan Kuroo langsung mencari cari apa yang di maksud oleh sohibnya.
"Mana mana? Mana Kur?" Bokuto daritadi nyari yang dimaksud Kuroo.
"Itu burhan, tuh tuh" Kuroo menunjukkan ke arah segerombolan anak anak yang memiliki rambut warna warni.
"Wah iya, kalo di jejerin mereka kayak pelangi tuh" Bokuto mengitung anak anak yang memiliki rambut warna warni.
"Bener bisa jadi pelangi mereka"
Daichi yang mendengar ocehan mereka jadi risih lama lama "eh Kur, lu kagak di cariin apa sama yang lain?" tanya Daichi akhirnya.
Kuroo yang daritadi masih liat liat anak baru langsung menoleh ke Daichi "palingan juga nanti ada yang nyamperin"
"Gw masih heran, kenapa Professor Filius bisa milih lu jadi Prefek coba?"
"Karena gw berwibawa" abis itu Kuroo kembali ke misinya.
Lama lama Daichi pengen kutuk Kuroo biar jadi kucing buluk beneran. Pusing dia tuh denger jawaban Kuroo setiap ditanya kenapa bisa kepilih jadi Prefek. Pasti jawabannya selalu gitu.
Bokuto yang denger pembicaraan Kuroo sama Daichi cuma bodo amat. Dia masih nyari anak baru yang gemes gemes. Sampe matanya menemukan satu sosok.
"Eh Kur, itu anak emangnya rambutnya dua warna gitu apa gimana dah?" Bokuto nepuk pundaknya Kuroo.
"Mana?"
"Tuh yang rambutnya warna merah sama putih. Dia warnain gitu apa emang dari lahir begitu?" Kuroo mempertajam matanya untuk melihat anak yang ditunjuk Bokuto.
"Palingan di warnain. Kayak sih Noya noh yang poninya oren gitu" Bokuto cuma ngangguk doang.
Kuroo nepok nepok pahanya Bokuto "Bok! Yang rambut orange tadi maju tuh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu Hogwarts
FantasyBagaimana jadinya jika anak anak Haikyuu bersekolah di sekolah hogwarts? Dan mereka memiliki darah penyihir? Mengandung yaoi! Homophobic? Harap menyingkir. !!WARNING!! -OOC -BxB -Bahasa campur aduk. Bisa formal. Bisa kasar. Karakter bukan milik saya...