i wish i were heather

2.6K 280 9
                                    

"Cerita, Win!"

"Kamu selalu kayak gini setiap kita ada masalah,"

"Aku capek."

Bright menatap Win dengan tangan terhempas di udara dan kedua belah bibir yang terbuka, menantikan manusia yang sudah merangkap embel kekasihnya selama dua tahun itu mengucapkan sesuatu. Namun nyatanya, hanya mulai berkacanya mata win yang didapatkan.

"Bri, kamu pulang sekarang. aku lagi pengen sendi─

"Apa? Kamu pengen sendiri? Serahin semua masalah ke aku dan biarin aku selesain masalah kita sendirian?"

Win mengalihkan matanya cepat menatap bola mata milik pemilik hatinya. Merasa sakit dengan perkataan sebelumnya. Dia hanya butuh waktu untuk sendiri, salah?

Bright yang tampak kehabisan kata-kata hanya bisa menggelengkan kepala dan tersenyum kecut. Lalu melepas gelang hitam yang tersimpul di pergelangan tangan kanannya.

"No no no. Jangan dilepas. Bri, aku minta ma─

Win mencoba meraih pergelangan tangan Bright, yang sedihnya sudah bebas dari gelang hitam itu. Bright meletakkan gelang hitam couple tersebut di atas meja kaca dan menghembuskan nafas panjang setelahnya.

"Metawin,"

Bright menghampiri Win yang sedang menatapnya berjalan ke arahnya. Menatap dengan dalam, mengambil dagu sang kekasih, mengusap pelan. Dan untuk terakhir, meletakkan kedua tangannya di samping kepala Win. Win menggenggam tangan bright dengan erat.

"Aku udah emosi segini banyak sama kamu, dan yang aku pengin cuma untuk kamu cerita."

"Oke, aku pulang. Aku gak mau nyesel untuk bentak kamu lagi besok hari karena aku tau seberapa keras kepalanya kamu,"

"Dan seberapa besar rasa sayang aku ke kamu, Metawin. Jadi, ambil waktu kamu. Kalau kamu udah siap, antar lagi gelang itu ke aku."

"Jadi anak baik, jangan nakal. Jangan suka skip bfast dan dinner."

"Aku pulang beneran kali ini."

Bright melepas tangannya dari win, seketika itu pula segala pikiran mulai berdatangan kedalam pikirannya. Apakah langkah yang dia ambil benar? Akankah win kembali? Benarkah Bright mempercayai instingnya untuk melepas Win?

"Bri,"

"Oh, dan jangan cari aku ke rumah, kosan, kampus, atau dimana pun itu."

"Take care, Meta."

________________

2 w e e k s l a t e r

ting! ting!

Lampu gawai milik win terlihat menyala lalu mati kembali, tanda ada pesan masuk. Tidak dihiraukannya, lebih memilih untuk kembali menonton series random yang dia temui di netflix.

Sudah 2 minggu ini win tidak keluar apart miliknya. Tidak ada kontak dengan dunia luar. Dunianya sedang mengambil waktu untuk menjernihkan pikiran. Sedangkan dirinya malah seolah-olah mematikan kabel-kabel yang terhubung dengan perasaan dan mencoba membunuh rasa.

Suara aktor dari dalam laptop terdengar cukup keras, tapi tidak cukup keras untuk Win tersadar lamunannya dan berhenti mengelus foto polaroid berisikan Bright dan dirinya ketika berlibur di pantai.

"Maaf Bri, Win nakal. Win gak sarapan, makan malam, even makan siang pun enggak. Bri pasti tambah gak mau ketemu Win sekarang,"

Win tersenyum miring, menjatuhkan dirinya ke kasur dari posisi duduk dan menarik selimutnya ke batas perut. Meletakkan foto polaroid itu di bagian samping kasurnya.

sweetie | brightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang