⚠️warning;
mengandung unsur fluff!—sunday morning, 9:34 am
"morning bub,"
"morning to you too, mr. chivaree."
quarantine they said. tentu saja win dan bright tidak setuju dengan ide tersebut tetapi keinginan mereka untuk merengkuh satu sama lain tanpa membawa kemungkinan virus lebih besar.
sudah hampir setengah tahun mereka berdua menikmati waktu berdua lewat aplikasi zoom. morning call, saat makan, saat bosan, atau disimpulkan setiap saat.
tidak ada bedanya pagi ini dengan pagi lainnya. hari dibuka dengan win yang masih bergelung di kamar dan bright yang sudah shirtless di balkon kamarnya.
"kamu mau olahraga apa mau tebar pesona, bi?"
"ga ada orang lewat, win."
"then can you just work out inside your room?"
(bisa ga sih kamu olahraga di dalam kamar aja?)"vitamin d. kamu sempetin keluar juga, jangan netflix makan tidur mulu. kangen matahari sama kamu."
cheesy. efek karantina ini membuat bright lebih melankolis. kadang di pagi buta, bright akan mengirimkan video dirinya bermain gitar dengan nyayian lagu pilihannya. atau mengirim foto selfie dirinya sedang belajar, makan, atau sedang rebahan.
berbeda dengan win. sejak mulai karantina, dirinya dibombardir dengan tugas kuliah. kuliah online membuatnya hampir gila. win sudah berusaha mengerjakan tugas sedisiplin mungkin, tetapi paper dari profesornya tetap berdatangan.
"bian udah sarapan?"
"not yet. paling gofood bubur ayam nanti,"
"ih udah hampir jam sepuluh lho ini. udahan dulu olahraganya terus makan."
"kamu mau aku sarapan apa emang ga mau orang liat aku shirtless?"
"dua-duanya! puas kamu?"
bright tertawa lebar sampai terbatuk. suka sekali menggoda pacarnya ini. hati win menghangat melihat bright yang masih menormalkan nafasnya. setelah mengambil screenshot, win menyuruh bright untuk segera makan.
"kayaknya ga jadi pesen bubur ayam deh,"
"yeah? mau bikin sarapan sendiri kamu? bisa?"
"diih ngeremehin aku ya. lagian aku cuma mau buat oat doang. nothing much."
"iya iya pacar aku paling jago deh. jangan lupa mandi, bau nya sampe sini tau."
"mandiin."
bright mengeluarkan smirk andalannya. win hanya membuang mukanya lalu memutar bola matanya, berlagak malas. aslinya malu dan memerah. bright melihat tersebut hanya bisa tertawa kembali.
"shut up."
(diem kamu.)"oh come on, babe. i make that joke everytime."
(ayolaah. aku selalu bercanda kayak gitu tiap kali kan.""i dont care, shut up. eat your food."
(aku gak peduli, diem. makan.)bright tertawa pelan lalu menyelesaikan sarapannya. membawa makanannya ke meja makan lalu melahap dengan senang karena ada pacarnya yang masih memperhatikan.
"win, babe."
"ya?"
"i know that you dont eat your breakfast until 12 but at least get up. freshen yourself. i believe you still got some paper to finish right?"
(aku tau kamu gak makan sarapan sampe jam 12 tapi seenggaknya kamu harus bangun. kamu masih ada tugas yang harus diselesaiin kan?)"but im lazyyy, bii."
(tapi aku males, bii.)bright memberikan tatapan memerintah. bright bukan maksud menyuruh tapi dia hanya ingin lelaki muda diseberang sana itu sehat fisik dan mental. dengan beberapa kalimat ajakan dari bright, akhirnya win bangun dan membuka tirai, membiarkan cahaya matahari menyapa kamarnya.
"see, apa aku bilang. matahari kangen sama kamu. dah sekarang cuci muka."
win selesai cuci muka bersamaan dengan bright yang juga selesai sarapan. win hadir lagi ke layar laptop dan duduk di meja belajarnya. membuka handphone untuk mengecek grup dan benar, tugas sudah datang.
win mengambil kertas dan menuliskan sesuatu diatasnya. bright ingin bertanya tetapi kekasihnya sudah lebih dulu terbawa serius dengan tugasnya itu. jadi lah dirinya memangku dagunya dan asik mengambil screenshot yang nantinya mungkin diupload di snapgram.
"hell, i should buy some material for the assignment."
(aku harus beli barang buat tugas ini.)"dont stress yourself, win."
(jangan stres, win.)"not working. im still going to stress myself because this assignment is shit."
(ga manjur. aku bakal tetep stress karena tugasnya kayak tai.)"want me to accompany you? buying the material."
(mau aku temenin? beli barangnya.)"ka tap wont let you. i'll go by myself. maybe buy something for breakfast too."
(ka tap ga bakal bolehin kamu. aku pergi sendiri aja. mungkin bila sesuatu buat sarapan juga.)"i love you."
win kini mengalihkan atensi nya penuh kepada bright yang memberikannya tatapan penuh rasa. win menutupi mukanya dengan kedua tangannya. dia tidak seharusnya menyalurkan rasa sebal terhadap tugasnya kepada sang pacar. beruntung bright masih mau mengerti.
"i love you too, bri. im sorry for being annoying."
(aku minta maaf jadi bikin jengkel.)"no need, by. i know you're stressed but what can you do? live it up. im still here for you."
(ga usah, by. aku tau kamu stres tapi apa boleh buat? jalani aja. aku masih ada disini buat kamu.)win terlihat berkaca-kaca. bibirnya sudah membentuk pout menggemaskan. mengipaskan matanya agar tidak menjatuhkan air mata. lalu tersenyum tulus.
"mau peluk bian,"
KAMU SEDANG MEMBACA
sweetie | brightwin
Fanficjalan jalin kasih mas bian dan mas win social media!au lowercase intended update setiap jumat/sabtu #1 on brightwin 04/04/20